Rabu, 06 Februari 2013

SEMUT


Memperhatikan rombongan semut, mereka saling cepika-cepiki saat berpapasan dengan lainnya. Sungguh ramah ya. Padahal meraka sedang tukar-tukaran pheromone. Semut menebarkan zat pheromone saat bergerak mencari makanan. Jejak zat ini yang dikenali oleh semut lain dan diikuti. Hewan semut tidak punya mata yang fungsional. Bisa dikatakan buta. Jadi mereka gunakan peraba dan penciuman untuk berkomunikasi.

Semut ada sejak mulai munculnya tanaman berbunga, ratusan juta tahun lalu. Jadi memang adaptif dengan perkembangan evolusi. Sampai sekarang tidak diketahui ada berapa spesies dan sub-spesies semut. Tapi biasanya makin dekat khatulistiwa makin beragam.

Majalah Omni pernah menulis: lebih banyak jenis semut di sebatang pohon hutan tropis daripada jenis semut di seluruh Inggris. Diperkirakan ada lebih dari 20 ribu jenis semut - dan sampai sekarang baru bisa diidentifikasikan kira-kira setengahnya.

Seluruh semut yang ada di bumi diperkirakan memiliki massa lebih besar daripada seluruh hewan bertulang belakang digabung jadi satu. Komposisi biomassa serangga seluruh dunia, paling tidak sepertiganya adalah semut. Jenis semut mulai dari ukuran cuma 2 mm sampai lebih 2,5 cm. Mulai dari semut tentara sampai semut yang bisa beternak.

Saya akan fokus pada semut yang paling mengganggu di dunia. Klasifikasinya sampai jenis semut berbahaya. Ada beberapa. Semut Api yang gigitannya mengganggu. Semut Merah Harvester - gigitannya melebihi lebah. Semut Peluru - melebihi tarantula. Konon yang mematikan Bullet Ant di Amazone Brazil. Sakit gigitannya skala tertinggi. Dan ada semut Argentina, yang menyebar di seluruh dunia - sampai disebut Hewan Mega Colony. Dan ada alasan untuk itu.

Kita mulai dengan Semut Api (Solenopsis Invicta). Aslinya dari Amerika Selatan, tapi merantau sampai ke Amerika Utara. Disebut Red Imported Fire Ant (RIFA). Satu koloninya mencapai 250 ribu semut. Bentuknya mirip dengan Semut Merah di kita.

Semut Api pemakan segala. Bangkai hewan, cacing, serangga, tanaman kedelai, jagung - dan bahkan mereka makan kabel...! Di Amerika, gangguan oleh Semut Api (RIFA) ini menimbulkan kerugian sampai senilai $2 Milyar (hampir Rp. 20T) tiap tahun.

Bila sedang bergerak, Semut Api akan berusaha memangsa apapun yang dilewatinya. Repotnya kalau mereka menyerbu rumah. Saat masuk rumah, Semut Api biasa menggerogoti kabel. Mereka melahap pelapis kabel sampai habis. Akibatnya? Korsleting. Peralatan listrik di seluruh rumah bisa rusak. Di beberapa tempat, kawanan Semut Api merusak sirkuit lampu lalu lintas.

Bila menyerbu daerah pertanian, selain merusak tanaman - Semut Api juga menyerbu peralatan pertanian, termasuk Traktor. Akibatnya, sirkuit listrik dalam traktor tidak bekerja karena kabelnya habis digerogoti Semut Api. Juga peralatan lain.

Saya juga pernah menemui kasus serupa. Ada jenis semut yang suka makan kabel dan berdiam di stop kontak. Semutnya kecil dan tidak menggigit - tapi tentu sangat mengganggu, karena bisa menimbulkan korsleting atau merusak alat.

Ini berbeda dengan Semut Api di Amerika. Mereka menggigit dan memiliki racun. Tubuh bereaksi dan bengkak di tempat gigitan. Di negara bagian South Carolina tahun 2006, seorang wanita tewas diserang Semut Api saat berkebun. Ia rupanya alergi pada racun Semut Api.

Pemerintah Amerika kesulitan memerangi Semut Api. Ahli biologi E.O Wilson sampai menyebut: "Vietnam-nya Dunia Serangga." Masalahnya: Kalau disemprot pakai insektisida - serangga dan semut lain ikut mati dan Semut Api malah jadi semakin dominan.

Di Australia, pemerintah menggunakan helikopter dan detekor panas - mencari sarang Semut Api. Sarangnya diisolasi dan disuntik insektisida.

Apakah nggak ada hewan predator yg memangsa semut api? Ada. Di luar manusia, musuh alaminya sebangsa lalat. Ada juga landak, kodok dan juga Trenggiling pemakan semut dan rayap. Ada lalat yang disebut Apochepalus. Mereka bertelur di kepala Semut Api. Larvanya akan melumpuhkan Semut dan memakannya dari dalam.

Apa semut itu rasis? Semut api sama semut hitam misalnya musuhan? Ya. Beberapa semut saling bermusuhan. Beberapa jenis semut "memperbudak" semut jenis lain. Disuruh bekerja; dan dimangsa kalau sudah tua. Juga ada semut yang doyan menipu semut lain.

Saya pernah menonton film tentang semut Marabunta. Ternyata Marabunta bukan jenis semut - tapi sebutan untuk kawanan semut prajurit. Kawanan semut prajurit ini berbaris dan menyerbu. Ada sekitar 200 jenis kawanan semut disebut Marabunta. Salah satu jenis Marabunta (kawanan semut tentara) adalah Driver Ants (Semut Penggiring) Nama ilmiahnya keluarga Dorylus.

Driver Ants hidup di Afrika. Saat bergerak, kawanan Driver Ants memiliki kelompok sampai sebanyak 20 Juta semut...! Saat bergerak, Driver Ants mengeroyok dan memangsa segala yang dilewatinya; cacing, kumbang, belalang, hingga ular dan tikus.

Biasanya, menjelang dilewati Semut Penggiring; penduduk setempat akan mengungsi. Kawanannya terlalu banyak untuk bisa dibasmi. Setelah beberapa hari dilewati Semut Penggiring, rumah penduduk akan bersih dari segala kecoak, kalajengking, kelabang, dll. Jadi, di beberapa bagian Afrika Semut Penggiring dimaklumi keberadaannya oleh manusia. Selain susah dilawan, juga ada gunanya.

Sekarang kita bahas Semut Peluru/Bullet Ant dengan nama ilmiah Paraponera clavata. Kenapa diberi nama Semut Peluru? Karena Semut Peluru bila menggigit - rasa sakitnya minta ampun. Rasa sakit tertinggi - seperti kena tembakan peluru. Semut Peluru hidup di Amerika Selatan. Panjangnya sekitar 2,5 cm. Memiliki mandible (rahang pencengkeram) sangat besar. Setelah mencengkeram sasaran - Semut peluru akan mengalirkan racun yang sangat kuat. Sakitnya berjam-jam, baru hilang beberapa hari.

Steve Backshall, pencinta alam Inggris - pernah menjajal gigitan Semut Peluru. Saat itu ia sedang membuat dokumenter. Suku Satere-Mawa Brazil, menggunakan gigitan Semut Peluru dalam ritual seseorang dinyatakan resmi jadi pria dewasa. Pria dewasa Satere-Mawa harus tahan digigit Semut Peluru selama sekitar 10 menit. Steve Backshall mencoba ikut upacara itu. Setelah digigit Semut Peluru, biasanya orang merasa sakit, lalu pusing, berkeringat, dan gemetaran. Sering juga pingsan.

Bisa dilihat di video berikut ini: http://www.youtube.com/watch?v=VarqiOM4-Fg

Steve Backshall mengatakan: Andai saat itu ada golok, ia mungkin akan memotong tangannya - daripada menderita digigit Semut Peluru.

Selanjutnya Semut Argentina (Linepithema humile) yang tidak seperti namanya. Semut ini mewabah menyebar ke seluruh dunia. Semut Argentina akan mengeroyok, memangsa dan menghancurkan sarang semut jenis apapun yang berada di wilayahnya. Walaupun mampu menghancurkan semut jenis lain, Semut Argentina memiliki sumber makanan favorit: getah manis (honeydew).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar