Rabu, 06 Februari 2013

BELANJA ONLINE


Alasan utama saya sering belanja online adalah karena pilihan barang banyak, prosedurnya mudah dan tidak harus bermacet ria dijalanan Jakarta. Bagaimana kiat saya agar tidak tertipu online shop (OS) bodong? Saya prioritas belanja hanya di OS yang dikenal dan sudah punya nama, entah itu dari informasi teman-teman atau sumber lain. Kedua saya suka perhatikan cara pembayarannya. Apakah tersedia fasilitas pembayaran kartu kredit, program cicilan dari bank tertentu atau cash on delivery?. Itu tanda kredibilitas mereka.

Saya juga suka membaca tanggapan pembeli sebelumnya. Apakah mereka puas dengan pelayana OS tersebut? Bagaimana denga masa garansi dan methide pengembalian barang yang tidak sesuai atau rusak? Saya juga tidak sungkan menelpon CS mereka untuk bertanya. Ketika pertama kali belanja, saya jajal dulu dengan order kecil, 1-2 kali.

Saya menghindari OS yang memberikan diskon berlebihan. Juga apabila penawaran diskon dilakukan melalui sms, karena OS yang serius hanya akan mengirimkan penawaran kepada member yang sudah mendaftar sebelumnya. Hindari juga OS yang cara pembayarannya hanya melalui transfer bank.

Biaya pengiriman untuk Jakarta untuk barang ukuran kecil hanya Rp 6rb – 9rb saja. Untuk ukuran lebih besar sesuaikan dengan tariff pengiriman JBE atau Tiki. Jauh lebih murah dari pada bermacet ria berjam-jam dijalanan. Lelah menyetir mobil sendiri dan biris BBM. Naik angkot? janganlah.

Bagaimana saya mengetahui bentuk dan ukuran barang yang akan dibeli kecuali melihat gambarnya? Disetiap barang yang dijual biasanya dilengkapi denga spesifikasi dan gambar yang lengkap. Lalu biasanya, ketika seminggu sekali saya dan keluarga jalan-jalan ke mall atau plaza, kami tak lupa mempir ke toko untuk melirik barang-barang yang akan dibeli. Walau barang yang dipajang ditoko tidak selengkap yang di OS, tapi minimal kita sudah memperoleh gambaran bentuk barang yang akan dibeli.

Mengapa tidak dibeli di toko saja? Karena harga di OS biasanya lebih murah dengan metode pembayaran yang beragam. Dan kami tak harus menenteng-nenteng banyak barang belanjaan selama “piknik” di mall tersebut (hehehe).

Ketika pilihan sudah ditentukan, kita tinggal memeriksa beberapa OS untuk menemukan penawaran harga dan methode pembayaran paling hemat. Kita juga bisa membandingkan beberapa spesifikasi yang berbeda dari barang yang sama. Juga perbandingan unjuk kerja (untuk produk elektronik) yang biasanya telah di uji oleh pihak yang berkompeten. Bagus mana antara kamera ini dan itu? Apa keunggulan masing-masing? Mudah bukan? Sudah waktunya untuk mennyesuaikan diri. Kini era belanja online diaman-mana. Masih belanja di pasar becek? Tentu saja masih. Kata isteri saya, beli ikan di pasar tradisional jauh lebih segar daripada yang dijual di supermarket. Dan jelas isteri saya jagonya. Kan dia yang berasal dari Lhokseumawe, kota pinggir laut yang banyak ikan segarnya itu. Tapi kini sudah ada pasar modern sih, yang tak lagi becek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar