Kamis, 07 Februari 2013

KOPI


Tanaman Kopi ditemukan pertama kali di Ethiopia yang selanjutnya menyebar lewat Mesir lalu ke Timur Tengah pada abad ke 7 Masehi.

Orang yang pertama kali menemukan manfaat kopi adalah para gembala kambing. Mereka terheran-heran ketika hewan gembalaan mereka tetap melek dan nggak mau tidur setelah kambing-kambing tersebut memakan buah tumbuhan perdu tertentu. Karena iseng, mereka pun mencoba buah tumbuhan tersebut dengan cara dikeringkan / dijemur, lalu digiling dan dicampur dengan air. Dijamin melek. Dan itulah kali pertama orang ngopi.

Saat ini kopi adalah komoditi terbesar volume perdagangannya di dunia - setelah minyak bumi. Setiap tahun, diperkirakan manusia seluruh dunia mengkonsumsi hampir 7 Juta Ton kopi. Kalau satu cangkir kopi perlu 3 gram bubuk kopi - maka seluruh dunia mengkonsumsi kira-kira 22 Trilyun cangkir. (Diasumsikan 1 cangkir = 100 milli liter -- maka konsumsi kopi tahunan dunia setara dengan volume 5,8 JUTA kolam renang ukuran Olimpiade).

Dibagi dengan penduduk bumi yang 6,5 Milyar -- maka rata-rata penduduk bumi minum kira-kira 360 cangkir dalam setahun.... kurang-lebih satu cangkir per hari.
---
Dari semua bangsa di Eropa, orang Italy umur rata-ratanya paling panjang. Sewaktu dolan ke Italy dulu, saya pernah mendengar cerita bahwa penyebab umur panjang itu adalah karena orang Italy gemar minum anggur, olive oil dan minum kopi. (Jangan diperdebatkan dengan argumen bahwa panjang-pendek umur ditentukan oleh Tuhan). 

Walau bukan penghasil biji kopi, tapi kesukaan orang Italy pada kopi memang sudah melegenda. Itu sebabnya kalau kita masuk ke “warung” kopi seperti starbuck, dll, kita disuguhi aneka macam resep kopi yang umumnya berasal dari Italy. Mulai dari cafĂ© latte (manis, banyak susu), cappuccino (manis, sedikit susu), espresso (kopi item pait). Sewaktu mengunjungi salah satu industri disana, ada acara istirahat 5 menit pada jam 10.00 pagi. Coffee break. Ternyata semacam ritual minum secangkir espresso. Cangkirnya kecil saja. Tapi ketika saya coba ikut minum, rambut langsung berdiri saking pahitnya…hehe.

Tapi kopi juga meningkatkan asam lambung. Penderita sakit maag sebaiknya mengurangi konsumsi kopi. Kalau tetap ingin minum kopi , pilih yang jenis robusta saja karena lebih aman bagi lambung. Tingkat keasaman kopi arabika lebih tinggi dari pada robusta. Robusta juga lebih pahit daripada Arabika.

Di dunia, konsumsi kopi arabika lebih tinggi dari robusta. Tapi kopi robusta lebih disukai di Indonesia. Sekitar 90% orang Indonesia mengkonsumsi kopi robusta.

Apa perbedaan rasa antara arabika dan robusta? Arabika cenderung mengeluarkan wangi seperti rempah herbal dan floral. Wangi rempah dan floral adalah tipikal untuk kopi arabika dari Jawa dan Aceh, aroma arabika dari luar negeri bahkan juga bisa mengeluarkan wangi seperti berry, nutty, dll selain wangi herbal dan floral tersebut. Sementara robusta cenderung mengeluarkan wangi seperti chocolate, woody (kayu) atau earthy (bau tanah tipikal kopi sumatera). Kopi Luwak Pagar Alam yang terkenal dan harganya sangat mahal itu termasuk jenis robusta.


---
Pernah saya tulis dulu bahwa bagi sebagian orang minum kopi juga masalah gengsi. “Kedai” kopi sekelas Starbuck menjual secangkir kopi seharga Rp 40ribu. Pelanggannya tetap saja banyak, karena bagi mereka harga bukan masalah. Mereka ngopi di mall bukan karena memang doyan kopi, tapi lebih karena gaya hidup (life style). Dan tentu saja gengsi. Siapa yang mau beli kopi 40ribu di resto padang? Dan agar menunya bervariasi, hidangan kopi diberi bermacam nama. Ditambahin sedikit bubuk cinnamon (kayu manis) atau adas, sudah beda nama dan juga harganya. Bisa menjadi 2 kali lipat. Padahal ternyata, biaya produksi setiap menu kopi itu hampir sama saja. Perbedaan harga hanya untuk segmentasi pasar. Orang kaya (baru) cenderung memesan yang harganya terlihat mahal didaftar menu…hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar