Kamis, 07 Februari 2013

BIG MAC Index

Nilai Tukar Rupiah Menurut Big Mac Index

Memang aneh, bahwa sekalipun ilmu ekonomi telah diawaki oleh berbagai kaum jenius -- tetapi pertanyaan tentang nilai tukar (exchange rate) masih selalu menjadi misteri. Terlalu murah? Terlalu mahal? Akan jadi murah? Akan jadi mahal? Bukan saja pertanyaan ini menarik buat dijawab -- tetapi juga berpotensi buat menghasilkan duit. 

Dan tentu bukan dalam jumlah sedikit -- mengingat setiap hari volume perdagangan pasar uang dunia mencapai nilai setara antara dua hingga tiga Trilyun DOLLAR.

Dibagian bawah tulisan ini disampaikan sebuah tabel menarik dari majalah The Economist - tentang berapa nilai tukar teoritis atas berbagai mata uang dunia -- termasuk di dalamnya Rupiah kita yang tercinta. Mari kita pelajari.

Secara umum, Big Mac Index adalah pengejawantahan teori ekonomi yang menggambarkan tentang fenomena yang bernama Purchasing Power Parity (PPP) atau kesetaraan daya beli.

Dalam teori tersebut - nilai mata uang semata-mata tergantung pada harga yang diperlukan untuk mencetak suatu barang atau jasa.

Nah, karena salah satu barang yang memiliki keseragaman sangat tinggi di dunia ini adalah produk bernama Big Mac yang dijual di outlet-outlet McDonald's -- maka Big Mac dianggap cukup representatif untuk menjelaskan berapa nilai pantas suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Setidaknya secara teoritis.

Dari tabel Big Mac Index di bawah bisa kita lihat - di negeri-negeri mana saja ongkos hidup terlalu mahal (karena mata uangnya terlalu kuat) -- dan negeri-negeri mana saja yang ongkos hidupnya cukup murah (semata-mata karena mata uangnya terlalu lemah).

Harga Big Mac di AS US$ 4.20. Di Indonesia harganya US$ 2.46. Harga Big Mac di Indonesia hanya 42% dari harga di AS. Berarti Big Mac Index Indonesia 0.42, sehingga nilai tukar rupiah seharusnya hanya Rp 4.000 per Dollar Amerika.

Itulah angka teoritis berapa seharusnya nilai tukar kita - bila memang ekonomi Indonesia mengikuti irama ekonomi dunia.

Tentu ada yang bertanya - kalau secara teoritis US Dollar harusnya sekitar Rp 4000 - lantas kenapa di pasar uang nilai US Dollar hampir dua kali lipatnya...? Jawaban pendeknya adalah : Karena negara kita ekonominya tidak normal - dalam perspektif ekonomi makro dan ekonomi internasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar