Rabu, 06 Februari 2013

HABIBIE & AINUN


Sore ini saya sekeluarga menonton film “Habibie & Ainun” di bioskop Blitz Megaplex Teras Kota, BSD. Setelah sekian lama, ini kali pertama saya kembali menonton film Indonesia. Saya bahkan sudah lupa film Indonesia terakhir yang saya tonton, tapi besar kemungkinan film “Pemberontakan G30S.” Itupun menontonnya di televisi.

Film yang berkisah tentang kehidupan Presiden ke-4 negeri ini sungguh merupakan tontonan yang menarik. Ini kali pertama saya menghargai sebuah film Indonesia sejak film “Jendral Kancil” yang pernah saya tonton waktu kecil

Entah mengapa di film itu saya menangkap sosok Habibie sebagai seorang yang punya mimpi, tapi kemudian terperangkap di negeri yang penduduknya tak lagi percaya. Sungguh sebuah kesia-siaan yang harus dibayar mahal.

Sejak dulu saya menghargai Habibie sebagai seorang Presiden yang saya nilai paling sesuai untuk memimpin negeri ini. Sayangnya kesempatan yang tersedia baginya hanya sebentar sehingga tak banyak yang bisa dia perbuat. Saya mengutip satu kalimat di film itu yang diucapkan Ainun ketika Habibie kecewa menyaksikan hasil karyanya terlantar sia-sia: “Masih banyak cara untuk mengabdi pada negeri ini.” 

Ya, banyak cara dan masih tersedia waktu. Kita harus tetap mempertahankan kayakinan bahwa pada waktunya akan datang sang pemimpin yang ditunggu itu, yang akan kembali membawa negeri ini menuju kejayaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar