Selasa, 12 Februari 2013

MONEY LAUNDRY


Pencucian uang (money laundering) sering dilakukan oleh pelaku kriminal seperti bandar narkoba, teroris, mafia kejahatan, pejabat korup, dll, untuk mengaburkan asal usul uang yang mereka peroleh.

Pencucian uang adalah suatu upaya perbuatan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang/dana atau harta kekayaan hasil tindak pidana

melalui berbagai transaksi keuangan agar uang atau harta kekayaan tersebut tampak seolah-olah berasal dari kegiatan yang sah/legal.

Pada umumnya pelaku tindak pidana berusaha menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan yang merupakan hasil dari tindak pidana dengan berbagai cara agar harta kekayaan hasil kejahatannya sulit ditelusuri oleh aparat penegak hukum sehingga dengan leluasa memanfaatkannya, baik untuk kegiatan yang sah maupun tidak sah.

Pencucian Uang umumnya dilakukan melalui 3 (tiga) langkah tahapan:

Langkah pertama yakni uang/dana yang dihasilkan dari suatu kegiatan tindak pidana/kejahatan di ubah ke dalam bentuk yang kurang atau tidak menimbulkan kecurigaan melalui penempatan kepada sistem keuangan dengan berbagai cara (tahap penempatan/placement).

Langkah kedua adalah melakukan transaksi keuangan yang kompleks, berlapis dan anonim dengan tujuan memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya ke berbagai rekening sehingga sulit untuk dilacak asal muasal dana tersebut yang dengan kata lain menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan hasil tindak pidana tersebut (tahap pelapisan/layering).

Langkah ketiga (final) merupakan tahapan dimana pelaku memasukkan kembali dana yang sudah kabur asal usulnya ke dalam Harta Kekayaan yang telah tampak sah baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan ke dalam berbagai bentuk kekayaan material maupun keuangan, dipergunakan untuk membiayai kegaiatan bisnis yang sah ataupun untuk membiayai kembali kegiatan tindak pidana (tahap integrasi).

Di Indonesia, pencucian uang merupakan tindak pidana. Semua yang terkait dengan pencucian uang, baik pelalu aktif, pasif, maupun yang sekadar menikmati saja bisa dianggap terlibat pencucian uang dan karena nya diancam hukuman penjara. Sanksi bagi pelaku tindak pidana pencucian uang cukup berat.

Yang dimaksud dengan hasil tindak pidana adalah harta kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana: korupsi; penyuapan; narkotika; psikotropika; penyelundupan tenaga kerja; penyelundupan migran; di bidang perbankan; di bidang pasar modal; di bidang perasuransian; kepabeanan; cukai; perdagangan orang; perdagangan senjata gelap; terorisme; penculikan; pencurian; penggelapan; penipuan; pemalsuan uang; perjudian; prostitusi; di bidang perpajakan; di bidang kehutanan; di bidang lingkungan hidup; di bidang kelautan dan perikanan. Aspek yang luas sekali, bukan?

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan/PPATK adalah lembaga independen dibawah Presiden yang mempunyai tugas mencegah dan memberantas tindak pidana Pencucian Uang.

Satu perbedaan penting dalam UU Pencucian uang adalah, siapapun yang menjadi tersangka, maka dia harus melakukan pembuktian terbalik atas kekayaan yang dimilikinya. Maksudnya, kalau biasanya pihak jaksa penuntut yang harus membuktikan terjadinya penyelewengan keuangan, maka dalam kasus pencucian uang si terdakwa yang harus membuktikan asal-usul uang miliknya.

Contoh kasus pencucian uang yang populer belakangan ini adalah kasus investasi M. Nazaruddin di pasar modal. Dengan perputaran uang di pasar modal, asal-usul uang itu akan kabur dengan sendirinya. Tapi Nazar tersandung banyak kasus, niat tersebut tercium KPK dan saat ini perkaranya sedang menjalani proses hukum.

Bukan BUPATI Biasa


Tempo memberikan penghargaan Tokoh Tempo 2012 Bukan Bupati Biasa kepada tujuh kepala daerah yang dinilai berprestasi. Pemberian penghargaan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat. Kerja Tempo kali ini memilih bupati-bupati terbaik yang bekerja untuk rakyat merupakan usaha membangun harapan kembali dari keadaan yang sering mengecewakan. Saya ingat dulu Jokowi mulai naik setelah ada laporan Tempo tentang Kepala Daerah berprestasi.

Penghargaan tujuh tokoh kepala daerah itu diberikan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Keerom Yusuf Wally, Bupati Enrekang La Tinro La Tunrung, Wali Kota Sawahlunto Amran Nur, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif, dan Wali Kota Banjar Herman Sutrisno.

The next Jokowi?. Kalau melihat unjuk kerja Jokowi, seperti nya negeri ini telah menemukan sistem seleksi kepemimpinan yang baru. Dari daerah mereka muncul. Sebelumnya saya sudah mendengar prestasi bagus Walikota Surabaya. Hebat memang. Mungkin teman-teman halloPIM Surabaya bisa menambahkan? Mengenai 6 tokoh lainnya pengetahuan saya masih terbatas. Mungkin ada yang bisa berbagi? Ada baiknya kita ikuti sepak terjang meraka, siapa tahu kita menemukan kandidat pemimpin alternatif. Kalau memang bagus, mari bantu menaikan popularitas mereka secara nasional.

PROTEIN


Kasus daging sapi yang ijin impornya dimanipulasi dan harganya melonjak, membuat saya coba berhitung soal konsumsi protein orang Indonesia.

Kebutuhan minimum protein orang dewasa adalah antara 46 gram (perempuan) hingga 52 gram (laki-laki) per hari. Pada perempuan hamil kebutuhan minimum protein melonjak lebih tinggi, yaitu mencapai sekitar 71 gram per hari.

Sederhananya, kebutuhan protein orang dewasa kita anggap saja 50 gram per hari. Kebutuhan dalam setahun? 18,25 kg.

Sumber protein? Hewani dan nabati. Sumber hewani kepadatannya tinggi. Daging dan ikan sekitar 20-25%-nya adalah protein.

Masalah dengan sumber protein hewani, komponen lemaknya juga tinggi, sehingga tidak baik bila berlebihan. Di sisi lain, sumber protein nabati umumnya lebih rendah lemak, tapi kepadatan proteinnya lebih rendah daripada hewani.

Contoh tahu yang berasal dari kedele, hanya mengandung 6-7% protein secara bobot. Nasi? 4-5%. Petai? 10%. Bayam? 3%.

Kalau mau lebih, maka konsumsilah kacang. Secara bobot 25%-nya protein. Setara daging tuh kandungan proteinnya.

Bagaimana dengan telur? Kandungan protein telur sekitar 10-12% bobot. Susu sapi? Sekitar 3-4% bobot.

Mengingat kebutuhan protein kumulatif setahun mencapai sekitar 18 kg, bisa dibayangkan berapa banyak yang harus dimakan.

Bila sumbernya protein nya semua dari daging maka bobot yang harus dikonsumsi adalah 4-5 x 18 kg = 72-90 kg/kapita/tahun. Konsumsi kita 2.1 kg/kapita/tahun.

Tentu 100% dari daging tidak realistis dan juga tidak sehat. Bagaimana dengan sumber protein nabati? Volumenya lebih besar. Bila sumber protein kita 100% hanya dari kedele via tahu-tempe, maka tiap orang perlu mengkonsumsi 260 kg. Sekitar 0.75 kg perhari. Jelas mustahil.

Menutupi kekurangan protein dengan tahu-tempe juga bukan pilihan realistis dari sisi perekonomian. Hampir seluruh bahan baku kedele untuk tahu-tempe di impor, terutama dari AS. Membatasi impor daging dan memperbesar impor kedele tetap saja pilihan bodoh.

Kesimpulannya? Konsumsi protein masyarakat kita masih rendah. Mungkin itu penyebab kita kalah energik dan kurang pintar dibanding bangsa-bangsa lain di dunia. Ide swasembada daging sapi dengan cara mempertahankan harga tinggi sehingga membatasi konsumsi jelas bukan pilihan cerdas.

LARANGAN GEMBROT


Memperhatikan dengan seksama foto teman-teman belakangan ini, terlihat penampilan yang lebih “makmur” dibanding sebelumnya. Jadi teringat bacaan saya beberapa waktu lalu.

Statistik tepi jalan Tokyo: hanya 2% orang yang lewat berperut buncit, jauh lebih sedikit dari di Jakarta. Mereka lebih banyak makan ikan dibanding daging sapi.

Di jaman pra-Meiji, orang Jepang bahkan tak mau makan sapi; hanya ikan. Supaya kayak "Barat", pemerintah bikin dekrit hari-hari makan sapi.

Cuma 3.6 % orang Jepang "gembrot' (obese) menurut standar internasional. Di AS, 32% orang masuk kaum "gembrot".

Sejak 2009, undang-undang Jepang melarang orang gembrot. Lingkar perut pria yang berusia di atas 40 tak boleh lebih 80 cm, wanita 90 cm.

Jepang cemas melihat naiknya angka orang gembrot 3 x lipat sejak 1962 ke 2002, menurut data Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. Yang lebih mencemaskan: anak Jepang juga bertambah gembrot. Ini akan membuat bangsa yang banyak penyakitnya dan membebani pengobatan.

Jelas sebabnya: orang Jepang meniru makanan Barat yang sarat lemak dan gula. Fast food dengan daging sapi dll mempermudah penggembrotan.

Saya lihat tendensi penggembrotan jelas di kota-kota besar Indonesia, sejak anak-anak. Banyak orang berusia belum 40 kena serangan jantung. Tapi saya tak yakin akan ada undang-undang melarang gembrot di sini. Sebabnya? Baik pihak eksekutif maupun legislatif dan tokoh-tokoh parpol banyak yang akan terkena.

Menurut statistik dari The Economist, orang Jepang makan daging sapi 8,7 kg, jadi 4x lipat konsumsi kita yang sekitar 2.1 kg. Orang Jepang, secara per kapita per tahun makan 20,2 kg daging babi serta 17,3 kg daging unggas. Para pesumo pasti lebih dari itu.

Daging memang kian banyak dikonsumsi di Jepang, tapi ikan kan tetap. Konsumsi ikan memang yang paling besar, dari data FAO konsumsi ikan dan hewan laut bercangkang Jepang: 69 kg/kapita/tahun. Indonesia angkanya 18 kg. Padahal, sama seperti Jepang, kita adalah negara bahari. Seharusnya ikan menjadi konsumsi utama masyarakat kita.

Kalau dari berbagai sumber protein (daging dan ikan) kita kalah dari Jepang, lantas apa saja yang kita jejalkan ke dalam perut sehingga rata-rata orang kita lebih buncit dibanding orang Jepang?

Mungkin kebanyakan nasi dan mie instan. Pada kedua makanan itu konsumsi orang Indonesia masuk 10 besar dunia. Selain jago makan nasi dan mie instan, kita juga pelahap gorengan. Dulu pernah ada riset mengenai foods consumption di Indonesia. No 1 gorengan, disusul jauh dibawahnya tumis. Tidak heran ketergantungan kita pada minyak goreng sangat tinggi.

Saya amati dari orang-orang di sekitar, mereka punya kebiasaan makan karbohidrat dengan sedikit protein. Katanya biar kenyang. Di lapangan populer dengan sebutan hidangan porsi kuli: nasi
segunung dengan lauk yang kurang mumpuni. 

UANG & Persepsi Lintas Gender


Barusan pulang mengantar ibunya Nabila ke pasar. Rutinitas belanja kebutuhan dapur 1-2 kali perminggu. Tapi kalau dipikir-pikir hampir setiap hari saya ke pasar. Pasar modal, pasar pagi, pasar malam, pasar burung, pasar loak - semuanya sama-sama pasar. Juga pasar halloPIM.

Bursa Efek Indonesia pada dasarnya pasar loak. Mungkin pasar loak terbesar di Indonesia. Rp. 5 Trilyun per hari. Tapi, walaupun nilai barang yang berpindah tangan Rp. 5 Trilyun per hari, Bursa Efek Indonesia bukan pasar terbesar di Indonesia. Pasar Obligasi Pemerintah Indonesia nilai transaksinya Rp. 8-9 Trilyun per hari. Pasar valuta Indonesia jauh lebih besar lagi. Money market sekitar Rp 10-15 triliun/hari, belum termasuk valas.

Transaksi di pasar valas seluruh dunia nilainya $2-3 Trilyun per hari. Dulu saya kira ini pasar terbesar di dunia, ternyata bukan. Pasar dengan nilai transaksi terbesar di dunia adalah Pasar Repo (gadai) Obligasi Pemerintah Amerika. Nilai transaksinya $5-10 Trilyun per hari.

Hmmmm... berapa rupiah itu ya? 10.000.000.000.000 x 9700 = Rp. 97.000.000.000.000.000, atau 97 Quadrilyun Rupiah. Itu sebabnya kita perlu melakukan redenominasi, Digit 0-nya sudah nyebelin. Kalau sudah menggambarkan ekonomi dunia dalam rupiah, jadi capek ngetiknya.

Bandingkan Pasar Repo AS itu dengan output ekonomi Indonesia yang sekitar 8 Quadrilyun rupiah. Berarti PDB Indonesia setahun cuma setara transaksi 2 jam saja.

Semakin ke sini saya semakin yakin uang itu benda abstrak dan imajiner. Tapi tetap saja banyak yang tidak percaya. Uang pada hakikatnya hanya representasi dari kepercayaan. Logam mulia hanya persepsi. Tidak ada faktor lain. Jadi sebenarnya sama imajinernya dengan uang.

Yang unik: persepsi antar gender mengenai uang. Wanita memandang uang sebagai semata alat, sementara bagi pria ada nuansa kekuasaan. Itu sebabnya sesama perempuan kalau makan bareng - tidak masalah bill-nya dibagi rata. Laki-laki? Cenderung dibayar atau membayari. Apalagi kalau teman makannya perempuan. Perempuan lebih mudah ngomongin besaran gajinya ke sesama perempuan. Enteng. Laki-laki? Over my dead body! Nggak akan diomongin. Karena perbedaan persepsi soal uang ini, maka kalau tidak saling paham suami dan istri bisa berantem. Dan memang umumnya gara-gara uang.

Karena uang adalah bagian dari faktor kekuasaan - maka dampak dari keadaan tidak punya uang - jadi lebih berat bagi laki-laki. Dan bila dalam pekerjaan terdapat faktor kekuasaan - maka terpaannya akan berganda. Contoh pada tentara/polisi yang masuk usia pensiun. Itu sebabnya, bagi istri yang suaminya menjelang pensiun - harus ekstra hati-hati. Kalau salah perlakuan - suami bisa depresi.

Hilangnya pengaruh karena sudah pensiun, ditambah berkurangnya pendapatan - lengkap sudah keadaan Post Power Syndrome. Itu sebabnya, mengapa sering sekali kita temui orang yang baru pensiun tiba-tiba jadi gampang sakit. Berat di penyesuaian.

Memahami laki-laki adalah memahami soal kekuasaan dan pengaruh. Sudah ada dalam gen-nya laki-laki. Terlahir demikian. Sialnya, soal kekuasaan dan pengaruh ini juga membuat laki-laku gampang dimanipulasi kalau sudah menyangkut kekuasaan dan pengaruh.

Banyak perempuan pintar berpura-pura bodoh - sekadar supaya laki-laki sasarannya merasa lebih berpengaruh. Jadi tidak sadar dimanipulasi. Marilyn Monroe contoh perempuan jenius (beneran) yang menciptakan citra lemah dan bodoh - semata agar bisa memanipulasi persepsi laki-laki. Marilyn Monroe diperkirakan punya skor IQ sekitar 160 poin. Lebih tinggi daripada IQ-nya Presiden Kennedy yang 129. Dengan kecerdasan setinggi itu - bisa kita lihat siapa saja lelaki yang habis-habisan diperalat oleh Marilyn Monroe. Saya tidak akan heran, kalau Ratna Sari Dewi sebenarnya lebih cerdas daripada Soekarno.

Perempuan cerdas itu bisa jauh lebih berbahaya kalau terlihat bodoh. Hati-hati. Sharon Stone skor IQ-nya sekitar 150. Apa pernah di film ia berlagak pintar? Tidak. Justru karena itu ia terkesan berbahaya. Madonna skor IQ-nya sekitar 140. Tidak heran bisa survive sedemikian lama di dunia entertainment berkat kemampuan manipulasi persepsi. Skor IQ Madonna kira-kita setara dengan Shakira. Nicole Kidman dan Jodie Foster sekitar 135. Orang dinilai jenius di skor 132 ke atas. Kenapa sekarang saya jadi ngomongin IQ ya? Padahal tadi mulainya tentang uang dan persepsi uang lintas gender ya? Wah mulai tersesat.

ETIKA - Kuliah Umum SMI


Saya tertarik untuk membahas tentang ETIKA. Untuk itu saya coba berkeliling jagat raya untuk menemukan pendapat orang-orang tentang etika. Di youtube saya menemukan kuliah umum Sri Mulyani, tidak lama setelah mengundurkan diri sebagai Menko Perekonomian/ Menteri Keuangan RI. Luar biasa, sungguh mencerahkan, terutama ketika SMI berbicara tegas tentang Etika. Sri Mulyani menyorot tentang politik Indonesia yang tanpa ETIKA. Tanpa ada batasan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh.

“Tidak mengkhianati kebenaran, tidak mengingkari nurani dan menjaga martabat dan harga diri,” kutipan di akhir kuliah umum SMI.

Kalau ingin mengikuti secara lengkap kuliah umum Sri Mulyani tersebut, bisa kita simak pada beberapa tautan berikut ini:

http://www.youtube.com/watch?v=xTJqJA80COU

http://www.youtube.com/watch?v=scK5mU3731c

http://www.youtube.com/watch?v=5qN_sfAdXMA

http://www.youtube.com/watch?v=4GQOkB1VsGw

http://www.youtube.com/watch?v=4GQOkB1VsGw

http://www.youtube.com/watch?v=7PFyMAVCl2k 

Menarik. Lumayan untuk pengisi waktu diakhir pekan. Setelah mengikuti kuliah umum SMI ini kita paham, betapa negara ini telah kehilangan seorang negarawan dan menyiakan kesempatan.

Mata & Penglihatan


Cuma mau luruskan persepsi umum: manusia modern lebih banyak berkaca mata dan berkaca mata lebih muda karena perubahan struktur tengkorak. 

Jadi orang berkaca mata belum tentu karena rajin baca, tapi lebih karena pertumbuhan tulang tengkoraknya lebih cepat, jadi rongga soket mata membesar.

Karena rongga soket membesar, jarak lensa ke retina jadi menjauh, maka jatuhnya bayangan tidak tepat lagi - perlu dikoreksi dengan kaca mata.

Jadi kalau kita lihat ada anak umur 4-5 tahun sudah pakai kaca mata, itu karena pertumbuhan tengkoraknya lebih cepat, jadi bukan karena baca.

Tengkorak yang tumbuh lebih cepat bisa karena faktor genetik, bisa juga karena lingkungan - terutama gizi. Itu sebabnya kenapa kasus ini dulu langka.

Terlalu banyak baca atau main game di TV membuat mata lelah, tapi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan pandangan jadi minus.

Minum vitamin A banyak-banyak atau makan wortel tidak memperbaiki lensa mata kita. Ini persepsi keliru dari jaman PD II, saat tentara dijejali vitamin A.

Solusinya ya terima apa adanya: pakai kaca mata atau operasi lasik (laser-assisted in situ keratomileusis). Apa itu Operasi Lasik?

Operasi Lasik adalah tindakan "memahat/mengukir" kornea mata dengan sinar laser agar bayangan penglihatan jatuhnya tepat di retina.

Dulunya tehnik "mengukir" kornea mata ini tidak pakai laser, tapi pakai pisau bedah halus. Diperkenalkan di Uni Soviet oleh Dr. Svyatoslav Fyodorov.

Tidak semua orang bisa langsung di Lasik agar penglihatannya normal. Ada usia minimum, sekitar 18 tahun, karena tengkorak sudah fixed posisinya.

Operasi Lasik relatif aman dan recovery-nya hanya 1-2 hari. Sekarang tarifnya sudah lebih murah, sekitar 8 jutaan per mata. Dulu, 15 juta.

Sayang Lasik belum ada di jaman Bruce Lee. Si jago kungfu itu sebenarnya bermata minus akut. Gengsi pakai kaca mata, tidak cocok dengan peran.

Karena ogah pakai kacamata, Bruce Lee sering sekali migrain berat. Untuk mengobati migrainnya, ia mengunyah daun Coca.

Akibat kebiasaan mengunyah daun Coca ini lah, ia terkena komplikasi dengan obat lain dan mengalami pembengkakan otak yang akibatkan kematian.

Nah, kisah yang dimulai dari kaca mata itu berakhirnya di Bruce Lee dan daun Coca…hehe. "Just because it's true doesn't mean it's boring "

Oh ya, mengapa kalau orang tua pakai lensa matanya plus? Mata tua. Otot sekitar lensa mulai tidak lentur. Biasa mulai usia 40. Apa obatnya kalau mata sering lelah karena kelamaan di depan komputer/tv? Pemadaman listrik….hehe.

GREAT DEPRESSION


Bank of United States

Ada sebuah bank dengan aset cuma 1% dari perbankan nasional. Krisis. Bank Sentral pun ambil alih itu bank. Century? Bukan Century. Tapi Bank CajaSur di Spanyol akhir Mei 2010. Dampaknya dikhawatirkan meluas ke seluruh Eropa. 

Kenapa bank harus diselamatkan? Karena duit masyarakat ada di dalamnya. Mulai dari tabungan anak-anak sampai tabungan pensiunan dan uang perusahaan.

Bagaimana cara menyelamatkannya? Injeksi uang. Dan injeksi ini bersifat utang, yang bila diperhitungkan akan menggerus modal pemilik bank. Injeksi terus dilakukan sampai bank stabil - baru kemudian duit hasil injeksi dihitung ulang. Sanggup atau tidak pemilik bank membayarnya? Kalau pemilik bank tidak sanggup membayar dana injeksi - maka utang tadi dikonversi menjadi modal dan berarti pemilikan bank beralih.

Nah bisa anda bayangkan kalau bank tidak diselamatkan, maka uang masyarakat akan hilang begitu saja. Dan kepercayaan akan juga hilang. Kalau kepercayaan hilang, maka masyarakat akan menarik uangnya dari berbagai bank. Bank sehat pun bisa jadi ikutan sakit.

Di Amerika tahun 1930-an ada padanannya dengan kasus Bank Century - yaitu Bank of United States. Jangan salah, nama keren tapi bank swasta kok. Bank yang relatif kecil, walau nomer 3 terbesar di kota New York - tapi secara nasional cuman ranking 28-an. Ranking yang sama dengan Century.

Di kota New York, Bank of United States dikenal sebagai "bank-nya tukang jahit" - kenapa? Karena banyak menyalurkan kredit ke imigran. Dan imigran Eropa di kota New York kebanyakan modal nekad dan sedikit keahlian - termasuk di antaranya sebagai tukang jahit.

Pendiri Bank of United States bernama Joseph S. Marcus, yang juga seorang imigran Yahudi dari Essen Jerman. Didirikan tahun 1913. Dia pilih nama keren dan hebat "Bank of United States" karena imigran pikir itu bank milik pemerintah Amerika Serikat, padahal bukan. Amerika sendiri nggak punya bank pemerintah sejak Second Bank of United States tidak diperbaharui ijinnya tahun 1841.

Bank of United States kemudian berkembang pesat sepanjang 1913-1930, karena basisnya para imigran yang agresif meminjam dan menabung. Dan saat itu Amerika adalah negeri terbuka - siapa saja yang mau berimigrasi - sillahkan datang. Tidak ada halangan kecuali penyakit.

Masuk generasi kedua: Bank of United States dikendalikan oleh Bernard Marcus, yang sudah mulai terlibat dalam operasional sejak 1919. Si anak lebih agresif lagi. Ia membesarkan Bank of United States dengan cara merger denganbank-bank lain. (Persis seperti Century kan? Sebagai latar belakang informasi: Bank Century adalah hasil merger: Bank CIC + Bank Danpac + Bank Pikko). Bank of United States pun go public (persis juga seperti Bank Century). Harga sahamnya pernah mencapai $231 per lembar di tahun 1928.

Kemudian Black Monday dan Black Tuesday terjadi, pasar saham New York crash di tahun 1929, tanggal 28 & 29 Oktober. Kerugian akibat crash di pasar saham ini membuat banyak orang kehilangan uang yang dispekulasikan di pasar saham. Mereka gampang curiga.

Tapi kecurigaan masih terbatas dan terkendali sampai tanggal 10 Desember 1930. Saat banyak orang berkumpul di depan Bank of United States. Bank of United States juga berfungsi sebagai broker saham dan juga jualan "reksa dana" yang bermasalah. (persis seperti Bank Century juga kan?). Dan petinggi Bank of United States juga ada yang masuk penjara karena terkait dengan kasus penipuan investor (persis juga kan?).

Nah di awal Desember itu muncul rumor bahwa seorang nasabah tidak bisa menjual saham dan menarik duitnya dari Bank of United States. Rumor menyebar dan orang-orang berkerumun ingin menarik simpanannya dari Bank of United States. Sampai harus didatangkan polisi untuk mengatur.

Orang yang mula-mula berkerumun cuma menarik sedikit, tapi makin banyak dan jumlah yang ditarik makin besar. Rumor menyebar ke seluruh New York. Rush di Bank of United States berlangsung besoknya dalam skala lebih besar lagi, hingga harus tutup lebih awal dari biasanya. Badan pengawas Bank pun diundang utk membantu. Harga saham Bank of United States jeblok dari $11,5 hingga tinggal $3.

Tapi sejak tanggal 11 Desember 1930 itu, Bank of United States tidak pernah lagi buka. Simpanan masyarakat yang ada tidak lagi bisa diambil. Sekalipun sudah diambil alih kendalinya oleh Badan Pengawas Bank, ternyata Federal Reserves tidak mau menyuntikkan dana. Bank of United States pun tutup. Kewajiban dan tagihan kreditnya nya diambil alih Pengawas Bank. Nasabah yang kalah cepat ambil tidak dapat apa-apa.

Dan para nasabah itu kalap. Mereka menarik duitnya dari SEMUA bank yang masih buka. Efek rush di bank menyebar ke seluruh Amerika. Dalam bulan Desember 1930 saja - ada 300 bank yang menyusul tutup setelah Bank of United States dibiarkan kolaps tanpa injeksi modal. Dan hingga sepanjang tahun 1930-an bank yang menyusul ambruk di seluruh Amerika mencapai.... SEMBILAN RIBU BANK...!

Banyak yang mempertanyakan mengapa Federal Reserves diam saja. Mengapa Bank of United States tidak ditolong dan dibiarkan tutup? Federal Reserves menganggap Bank of United States terlalu kecil untuk perlu ditolong, apalagi pemiliknya bermasalah dan petingginya dibui.

Federal Reserves menganggap Bank of United States sudah selayaknya dibiarkan tutup. Federal Reserves lupa aspek psikologis nasabah. Dan saat ratusan bank mengalami masalah - Federal Reserves sudah tidak sanggup lagi menangani. Alhasil gelombang rush tidak berhenti. Dan karena Bank of United States milik Yahudi imigran dan spekulatif - terdapat anggapan bank itu patut dihukum dengan dibiarkan tutup.

Milton Friedman menuliskan tentang kisah Bank of United States ini dalam bukunya bersama Anna Schwartz tentang Great Depression. Bertahun-tahun kemudian, saat Ben Bernanke menjadi petinggi Federal Reserves, ia mengundang Milton Friedman & Anna Schwartz untuk berterima kasih. Dan atas nama Federal Reserves, Ben Bernanke mengakui bahwa Friedman benar dan Federal Reserves melakukan kesalahan sangat besar di 1930. Ben Bernanke sebelum memimpin The Feds adalah ekonom yang dianggap paling mengerti tentang Great Depression.

Nah pelajaran dari kasus Bank of United States ini yang selalu diingat oleh setiap pejabat keuangan dunia dan Gubernur Bank Sentral.

Century Case 


Setelah membaca kisah “Great Depression” sebelumnya, maka sekarang saya bisa paham mengapa Boediono sebagai Gubernur Bank Sentral dan SMI sebagai Menkeu - sangat khawatir soal Century 2008.

Sementara anggota dewan kita menganggapnya sebagai bahan komoditas politik semata untuk dimainkan sesuai agenda mereka. Dan parlemen kita mengundang "ekonom" dan “nara sumber” untuk sebuah sandiwara dengar pendapat. Kasihan ekonom beneran tidak didengar.

Dan saya sendiri heran mendengar ada "ekonom" yang bilang keadaan tidak beresiko sistemik karena banknya relatif kecil. Apa mereka ketiduran waktu dulu kuliah Sejarah Ekonomi? Tapi saya dengar sih mata kuliah itu memang mulai berangsur dihapus.

Seberapa besar sih Rp. 6,7 Trilyun itu? setara dengan output ekonomi Indonesia selama 10 jam (tidak sampai 1/2 hari). Tapi sirkusnya bertahun-tahun.

Dan duit Rp. 6,7 Trilyun itu tidak hilang, masih ada wujudnya: Bank Mutiara yang sekarang beroperasi normal dan bukukan laba plus punya tax shelter. Beberapa waktu lalu sudah ada pihak swasta yang ingin membeli Bank Mutiara sebesar nilai bailout Rp. 6.7 Triliun. Tapi pemerintah menolaknya karena Bank Mutiara masih tersangkut masalah “politik” dan “hukum”.

Sementara itu perlu dicatat bahwa dugaan "aliran dana" untuk kampanye capres tertentu - ternyata juga tidak terbukti sebagaimana juga dikatakan oleh KPK. Padahal dugaan atau prasangka itu yang memicu permasalahan century di gulirkan pertama kali.

Saya cuma khawatir: Resiko mengalami bank kolaps itu PASTI akan selalu ada - selama kita punya bank. Memang tidak terhindarkan. Kalau bank sebesar Century sudah bikin repot ongkos politiknya, bagaimana kalau dimasa depan terjadi pada bank yang lebih besar lagi? Bisa habis kita. Tidak ada batasan sebesar apa sebuah bank yang pantas diselamatkan. Bukan ukurannya, tapi iklim ekonomi yang sedang berlangsung.

Di Amerika 1930, baru dilanda Market Crash. Di Indonesia 2008, cadangan devisa turun tajam, tingkat bunga naik, kurs rupiah jeblok dan pasar saham hard landing.

Animal Spirit

Hidup keuangan kita selalu terkait dengan"Animal Spirit". Ada kalanya kita sedemikian percaya - ada kalanya sedemikian tidak percaya. Coba kita lihat bagaimana orang bisa sedemikian percayanya sama bank: Berapa harta yang ada di dompet anda? Berapa yang ada tersimpan di bank? 

Orang menggotong uang berkarung-karung ke Bank untuk diserahkan dan ditukar dengan selembar kertas bernama Deposito. Apa tidak gila itu? Dan duit itu diserahkan bank ke orang lain (dalam bentuk kredit) ke orang yang anda tidak kenal sama sekali. Apa itu tidak gila?

Tetangga atau saudara minta pinjam saja belum tentu anda percayai - eh ini malah disetorkan ke orang yang tidak anda kenal sama sekali.

Tapi itu semua bisa berlangsung karena ada TRUST/kepercayaan yang luar biasa besarnya terhadap sistem keuangan. Dan itu bisa berubah.

Anda pergi ke ATM dan masukkan kartu. Senang melihat deretan angka bertambah. Tapi apa iya itu benar-benar duit kita? Sinyal elektronik itu? Gila!

Jadi jangan heran kalau tiba-tiba ada keadaan di mana kita bisa sedemikian pesimistis dan ingin menarik duit kita dari bank semuanya sekaligus. Dan itu pernah saya alami ditahun 1998 ketika dengan perasaan kuatir saya menarik seluruh simpanan dana di Bank Swasta dan mengalihkannya ke Bank BUMN.

Pada waktu itu saya juga mengalami kesulitan menarik sejumlah simpanan dollar di sebuah bank swasta. Uang tersebut sisa gaji sewaktu bertugas di Tokyo dan belum sempat saya rupiahkan. Tak besar jumlahnya, tapi saya harus bersitegang urat leher dengan CS bank tersebut. Masalahnya Bank tidak mau memberikan uang saya dalam bentuk dollar. Maunya dikembalikan dalam bentuk rupiah dengan nilai tukar yang ditentukan sendiri oleh bank, yang jauh lebih rendah dari nilaitukar riil saat itu.

Kalau kejadian itu terjadi di keramaian kota besar, kemudian saya teriak-teriak di depan bank menuntut uang saya dikembalikan, lalu ada media TV yang memberitakannya, maka besar kemungkinan akan banyak yang mulai ikut menarik uangnya dari bank tersebut. Apalagi jika waktu itu sedang terjadi krisis keuangan dunia, dimana banyak bank ditutup di berbagai negara.

Nah itu yang disebut "Animal Spirit" sistem keuangan. Dibahas pertama kali oleh JM Keynes, beberapa tahun lalu ditulis buku oleh Shiller & Akerlof. Selama bank masih ada dan manusia masih dihinggapi "animal spirit," positif maupun negatif - maka resiko perbankan selalu ada.

Kalau hari ini ada yang bermasalah seperti Century - masih bisa penyelamatan tanpa harus bail out/ ditutup. Berarti Animal Spirit sedang positif. Tapi kalau animal spirit sedang negatif - maka efek berantainya dari menutup bank bisa menyeret seluruh sistem masuk ke jurang.

FDIC / LPS

FDIC = Federal Deposit Insurance Corporation 

LPS = Lembaga Penjamin Simpanan

Dari peristiwa runtuhnya sistem perbankan tahun 1930 lah maka pemerintah Amerika mendirikan FDIC sebagai penjamin pinjaman masyarakat di bank.

Didirikan tahun 1933 dan mulai beroperasi sejak 1934. Sejak itu tidak pernah ada deposan bank di Amerika yang kehilangan duit di bank komersial.

FDIC hidup dari iuran yang dipungut dari setiap bank dan tabungan/deposito nasabah. Jadi sifatnya mirip koperasi + perusahaan asuransi.

Tujuannya? Agar tidak perlu ada talangan dana dari pemerintah, andaikan bank-bank mengalami kolaps dan simpanan nasabah perlu diganti.

Di Indonesia, lembaga seperti FDIC adalah LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan cara kerjanya memang persis FDIC.

FDIC (Federal Deposit Insurance Corporation) berbadan hukum PT sama seperti LPS.

Bank bermasalah akan diambil alih manajemennya oleh FDIC/LPS . Disuntik modal sampai sehat, terus di jual lagi kalau sudah sembuh.

FDIC/LPS juga punya wewenang khusus (sampai bisa membatalkan kontrak dengan pihak ketiga dan mengganti manajemen), untuk bisa jalankan tugas.

Memang tidak ada yang akan rela - tapi fokus kita kan dana masyarakat. Menghukum ex-pemilik bisa dilakukan kemudian.

Atas hal itu pula maka uang iuran yang ada di FDIC bukan duit pemerintah Amerika, karena didirikan justru supaya tidak perlu pakai duit pemerintah.

Dan saya rasa LPS pun demikian. Itu duit iuran bank dan nasabah - bukan lagi duit pemerintah, supaya duit pemerintah tidak perlu keluar.

Tapi logika itu dibalik-balik dalam kasus Century yang lalu. Pejabat LPS dijebak terus dengan pertanyaan aneh dan keliru. Pertanyaannya yang salah.

Dana yang ada di LPS/FDIC digunakan untuk apa kalau tidak ada bank yang harus ditolong? Di investasikan dalam bentuk surat hutang atau “bond” pemerintah. Karena duit FDIC/LPS disimpan dalam Bond pemerintah - maka berarti ikut membantu membiayai anggaran dan pembangunan.

Di tahun 2009 - FDIC menalangi 140 bank bermasalah. Di 2010 hingga 4 Juni 81 bank yang ditalangi. Apa iya karena pemiliknya nakal? Tentu tidak.

Bank-bank tadi kolaps dan ditalangi oleh FDIC karena memang ekonomi sedang jelek. Itu saja prinsip dasarnya.

Karena krisis Amerika sedemikian berat - ada kemungkinan FDIC akan kekurangan simpanannya, tapi FDIC bisa pinjam ke pemerintah Amerika.

Di jaman krisis 1998, di negate kita belum ada LPS dan berbagai perangkat hukum. Jadi terpaksa pakai BLBI untuk menalangi bank agar ekonomi tidak kolaps.

IMF – International Monetary Fund 

Di krisis 1998 - Bank Sentral tidak independen. Bank tidak wajib laporkan neraca, pinjaman luar negeri swasta tidak transparan. Serba kacau. 

IMF dulu mau membantu Indonesia dengan syarat-syarat: Bank Sentral jadi independen, Perbankan wajib lapor, Non Bujeter dihapus - semua ada dalam LOI (Letter of Intent).

Pemerintah dan kroni Suharto ngedumel, karena tidak bisa minjam seenak hati lagi. Tapi kalau tidak diikuti, IMF tidak mau bantu dan donor juga pergi. Apa yakin Suharto mau begitu saja menghapus dana non-bujeter (tidak perlu laporkan seluruh penerimaan dan belanja negara) kalau bukan karena terpaksa? Dana operasional Bulog itu dulu sifatnya non-bujeter, dan itu jadi mesin uang dan mesin politik Suharto dan kroni-nya. Mau berpisah dengan itu? Dan perbankan kita dulu bisa cuma modal nama dan saham kosong buat keluarga Cendana. Hidup dari pasar uang + kredit fiktif + di atas BMPK.

Jadi, LOI dengan IMF dulu itu juga ada nilai-nilai positifnya - yaitu merekonstruksi sistem keuangan dan perbankan kita agar bisa normal dan transparan. Memang ada syarat-syarat yang dinilai terlalu keras atau meleset, semisal soal rekomendasi penutupan 18 bank. Tapi memang sistem kita tidak normal.

Tapi politisi kita kan tidak pernah membahas soal hasil positif dari LOI IMF - padahal itu yang fundamental dalam normalisasi ekonomi kita. IMF dipakai jadi straw man - keranjang sampah semua unek-unek dan perasaan anti asing.Toh IMF tidak akan berkomentar balik ini. Dan memang manusia lebih mudah membenci sesuatu yang tidak dikenal - maka IMF (dan World Bank) dianggap sasaran ideal agar terasa nasionalis.

Bagaimana ekonomi dan keuangan Indonesia ke depan - saya jamin pasti masih akan ada resiko-resiko yang akan muncul. Sial saja kalau DPR kita masih sama.

Salah satu rekomendasi IMF adalah tidak boleh lagi memberikan subsidi kepada IPTN. Kasian sebenarnya. Tapi IPTN memang tidak sustainable. Financingnya via beras ketan. Saya dulu pernah ngobrol dengan beberapa teman ex-IPTN. IPTN memang sudah kacau dari dalam. Banyak mismanajemen.

Tidak ada yang memikirkan financingnya. Jual/beli pesawat kayak jual kue. Astra saja kalau bikin mobil selalu memikirkan aspek financingnya dengan kerja sama multi finance dan bank. Tidak bikin mobil kalau tidak yakin financingnya. Saya pernah membaca pembahasan tentang Boeing - skema financingnya luas dan kompleks sekali. Bikin pesawat itu mahal dan yang beli pun hati-hati dengan barang mahal.

TIDUR


Tidur merupakan kegiatan penting yang tanpa disadari menghabiskan kira-kira sepertiga umur kita. Hampir seluruh mahluk hidup mengalami tidur dan bentuknya beraneka ragam.

Dolphin tidur sambil berenang. Setengah otak tidur sisanya aktif. Beberapa keluarga beruang bisa tidur panjang hingga berbulan-bulan. Beberapa jenis katak bisa tidur sambil menunggu musim hujan tiba. Beberapa hewan ber sel satu sepertinya tdk tidur. Tapi umur mereka pendek.

Bagi manusia sendiri, siklus tidur-bangun sudah dimulai sejak dalam kandungan. Saat baru lahir kita habiskan waktu untuk tidur 20 jam sehari.

Dalam kebudayaan manusia, tidur (dan mimpi) pegang peranan penting. Hawa diciptakan dari rusuk saat Adam dibuat tertidur. Nabi Yusuf boleh disebut "ahli tidur" - ia selalu beroleh mimpi-mimpi ajaib dan mampu terjemahkan mimpi. Nabi Yakub mimpi tangga ke langit.

Orang Yunani punya konsep unik tentang tidur, mimpi dan kematian. Mereka punya dewa-dewa bernama Morpheus, Hypnos dan Thanatos. Bersaudara. Morpheus adalah Dewa Mimpi, ia memiliki saudara bernama Hypnos: Dewa Tidur dan Thanatos: Dewa Kematian. Ketiganya putra Dewi Nyx.

Dari mitologi Yunani tersebut - kita melihat konsep orang Yunani akan dekatnya hubungan antara mimpi, tidur dan kematian. Nyx sendiri adalah Dewi Malam yang diciptakan oleh Chaos dalam babak penciptaan alam semesta ala Yunani.

Edgar Allan Poe menyebut tidur: "sepotong kematian". Tetapi tentu saja dalam kenyataan tidur juga erat dengan kehidupan.

Sekarang kita masuk ke bagian ilmiah tentang tidur. Secara umum tidur terbagi atas 4 fase NREM (Non Rapid Eye Movement) ditambah 1 fase REM (Rapid Eye Movement). Semua jadi 5 fase. Fase 1 NREM adalah tidur yang paling ringan, sementara fase 3 & 4 adalah tidur yang paling dalam/nyenyak. Lalu apa itu fase REM?

REM adalah fase tidur di saat kita mengalami mimpi. Fase REM berada antara tidur dan terjaga. Saat itu bola mata kita bergerak-gerak. Fase REM ini baru dikenal tahun 1952. Eugene Aserinsky memperhatikan mata orang tertidur ternyata bergerak-gerak dan tubuh menjadi aktif. Dan benar saja, saat dibangunkan - orang yang dalam fase REM menyatakan tengah berada dalam mimpi. Dan ini juga dialami oleh hewan. Kita tidak tahu persis bagaimana bentuk mimpi pada hewan, tetapi ilmuwan menemukan pola otak yang aktif dan REM pada hewan.

Nanti kita akan kembali ke fase REM. Kita akan mulai dengan fase 1 NREM, yaitu fase tidur yang paling ringan dan sering tidak disadari.

Contoh fase ini biasanya ada di ruang kelas. Saat mendengar kuliah membosankan. Tidak sadar tertidur dan tiba-tiba dilempar kapur oleh guru. Fase 1 juga bisa muncul di ruang rapat, tapi konsekuensinya bisa jauh lebih serius, terutama ketika boss lagi berbicara.

Pada fase 1, otot tubuh jadi lemas dan santai, mata menutup, tapi sering juga disertai dengan kontraksi otot yang muncul tiba-tiba (kejutan tidur). Saat terjadi kontraksi otot inilah kita sering merasa seperti akan terjatuh. Ini yang sering membangunkan kita secara tiba-tiba. Ada yang menyebut tidur fase 1 sebagai "tidur ayam" walau tidak ada sanggahan dari kaum ayam (apalagi balas menyebut "tidur manusia").

Di saat aktif, otak kita berada pada siklus alpha (8-12 siklus/detik) - di Fase 1 otak mengalami siklus theta (4-7 siklus/detik). Fase 1 biasa berlangsung kurang dari 10 menit. Tapi pada orang yang tidurnya terganggu Fase 1 dapat berlangsung 30 menit hingga 2 jam. Orang yang tidurnya terlalu lama di fase 1 akan gagal beroleh manfaat tidur secara optimal.

Setelah Fase 1 kita masuk ke fase 2. Detak jantung melambat, tekanan darah dan suhu tubuh turun. Tapi kita masih bisa terbangun. Setelah dewasa, kira-kira setengah dari waktu tidur dihabiskan pada fase ini. Di fase ini tubuh mulai melakukan reparasi sel rusak. Fase 2 berlangsung 10-25 menit dan kadang diselingi lonjakan kegiatan sel otak yang bersifat temporer. Tapi ini masih bukan mimpi.

Dari fase 2 ini kita menyeberang ke fase 3 yang berlangsung pendek, cuma 5 menit. Di Fase 3 orang sudah sangat sulit dibangunkan. Di fase 3 ini gelombang otak lebih melambat lagi: Fase Delta (1-3 siklus per detik). Fase 3 ini sering kali digabungkan dengan fase 4.

Beberapa ilmuwan tidak mengakui keberadaan Fase 3, jadi jangan heran kalau ada yang bilang tidur cuma 3 fase + 1 fase REM. Sebuah artikel di majalah National Geographic menyebut tidur dalam 3 fase.

Fase 4 adalah fase tidur yang paling dalam. Paling Nyenyak. Hampir mustahil dibangunkan. Fase 4 inilah yang disebut puncaknya tidur. Pada fase 4 kegiatan reparasi sel tubuh paling banyak terjadi. Fase 4 ini berlangsung antara 20-40 menit. Sebelum pindah fase. Fase 4 ini yang paling dibutuhkan tubuh. Jadi kalau anda melek nonton bola dan tidur cuma 1-2 jam, maka tubuh akan protes. Tubuh akan mensabotase kegiatan harian anda bila ia kekurangan fase 4. Anda akan lemas, tekanan darah kacau sepanjang hari.

Sialnya, pada fase 4 ini juga gangguan tidur sleepwalking terjadi: orang yang berjalan sambil tidur. Jadi mereka benar-benar tertidur lelap. Bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain. Ada kasus penderita sleepwalking yang nyetir mobil atau memotong kucing peliharaan. Orang yang mengalami sleepwalking bisa tidak kenal rasa sakit, selain sangat sulit dibangunkan dan ini berlangsung hingga pindah fase.

Setelah fase 4, biasanya kita masuk ke fase REM, yaitu periode saat mimpi berlangsung. Biasanya terjadi 90 menit setelah tidur. Di fase REM ini, gelombang otak tiba-tiba jadi sangat aktif. Denyut nadi, suhu tubuh dan metabolisme meningkat - hampir seperti sadar. Di fase REM ini pria bisa alami ereksi dan wanita pembesaran klitoris akibat peningkatan tekanan darah tiba-tiba walau tetap tidur.

Fase REM penuh mimpi ini berlangsung 5-10 menit. Biasanya akan berlanjut ke fase 1 atau 2, sebelum memulai siklus baru. Dalam mimpi kita bisa merasa waktu terasa panjang, padahal dalam kenyataan fase REM cuma berlangsung 5 menit.

Karena berbatasan dengan sadar, maka bisa juga terjadi kita terbangun setelah fase REM terjadi. Biasanya dengan perasaan lelah atau tegang. Bila tidak terbangun, siklus baru dimulai. Sekitar 75-80% waktu tidur kita dalam fase non REM dan sisanya dalam fase REM/mimpi.

POLITIK


Tatkala kebencian diusung sebagai bendera suatu partai politik/ media, maka kebencian berubah menjadi alat propaganda yang perkasa.

Untuk melindungi eksistensinya, dan tidak menjadi alat politik, media harus (kembali) mendengarkan suara kebenaran yang jernih. Jika kepentingan politik berpadu dengan media, apa yang akan terjadi? Bagaimana kita bisa memilah kebenaran dengan jernih?

Ketika api kedengkian menyala dalam pikiran manusia, maka ia akan membahayakan orang lain dan diri sendiri. Bagi yang suaranya lemah, yang tidak punya alat untuk membangun opini, mereka harus bekerja keras untuk menyajikan kebenaran. Untuk apa? Karena di dunia yang gaduh, dan dalam kegilaan, banyak kebenaran yang di coba disembunyikan.

Politik itu seharusnya pertarungan ide kebijakan dan kepercayaan. Bukan menistakan pribadi atau kelompok lain, bukan menipu. Di negeri ini politik 'penistaan' telah menjadi alat propaganda yang perkasa. Duh.

TITIK BUTA (Blind Spot)


Semua petinju profesional memiliki pelatih. Bahkan, petinju sehebat Mohammad Ali sekalipun juga memiliki pelatih. Padahal jika mereka berdua disuruh bertanding jelas Mohammad Ali-lah yang akan memenangkan pertandingan tersebut.

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa Mohammad Ali butuh pelatih kalau jelas-jelas dia lebih hebat dari pelatihnya? Kita harus tahu bahwa Mohammad Ali butuh pelatih bukan karena pelatihnya lebih hebat, namun karena ia butuh seseorang untuk melihat hal-hal yang...
"TIDAK DAPAT DILIHAT SENDIRI" 


Hal yang tidak dapat kita lihat dengan mata sendiri itulah yang disebut dengan "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA". 

Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" tersebut dengan bantuan orang lain.

Dalam hidup, kita butuh seseorang untuk mengawal kehidupan kita, sekaligus untuk mengingatkan kita seandainya prioritas hidup kita mulai bergeser.


Kita butuh orang lain :

  • Yang menasihati
  • Yang mengingatkan
  • Bahkan yang menegur jika kita mulai melakukan sesuatu yang keliru, Yang bahkan kita tidak pernah menyadari. 
Kerendahan Hati kita: 
  • Untuk menerima kritikan, 
  • Untuk menerima nasihat, 
  • Dan untuk menerima teguran itulah yang justru menyelamatkan kita. 
Kita bukan manusia sempurna. 

Biarkan orang lain menjadi "mata" kita di area 'Blind Spot' kita sehingga KITA BISA MELIHAT apa yang TIDAK BISA KITA LIHAT dengan pandangan diri kita sendiri...

Kamis, 07 Februari 2013

BUNGA MAWAR


Kalau ada bunga yang paling terkenal sepanjang masa, maka bunga itu adalah Rose atau Mawar. Bunga ini secara merata dikagumi di berbagai tempat di muka bumi. Kaisar-kaisar China masa lampau adalah pengagum bunga mawar, sebagaimana juga Raja-raja Eropa.

Bukan cuma di Barat dan di Timur -- bunga mawar juga menjadi bagian dari kultur manusia sebagaimana mitologi Yunani menggambarkan bahwa Eros (dewa Cinta) menyogok Harpocrates (Dewa Kesunyian) dengan bunga mawar - agar gosip mengenai ibunya (Aphrodite) tidak berkembang dan menjadi skandal. Dari mitologi ini juga muncul kebiasaan di abad pertengahan untuk menggantungkan gambar / ukiran bunga mawar di ruang sidang / konsul -- sebagai lambang kerahasiaan. Kebiasaan ini disebut dengan nama sub Rosa "di bawah naungan mawar".

Bunga mawar pertama kali ditanam dan dikembang biakkan manusia secara sistematis di Asia pada masa 5000 tahun yang lalu. Raja Sargon I, penguasa Akkadia (2684-2630 SM) membawa pulang ke negerinya - pampasan perang berupa "tanaman anggur dan tumbuhan mawar" dari ekspedisi militer menyeberang Sungai Tigris.

Di Timur, Konfusius (Kung-Fu-Tze) menulis dalam catatannya tentang kekaguman penguasa China tentang bunga mawar. Sang kaisar memiliki 600 buku tentang cara bercocok tanam bunga mawar. Selain dinikmati sebagai pemandangan - bunga mawar juga diekstraksi untuk diambil minyaknya - yang digunakan sebagai pewangi dan obat. Mawar hanya diperuntukkan bagi kalangan bangsawan dan kaum terhormat. Bila ada rakyat jelata yang memiliki atau memelihara mawar -- dapat dijatuhi hukuman mati.

Mawar selanjutnya diperkenalkan ke Romawi oleh bangsa Yunani. Bagi orang Romawi, mawar adalah lambang masa muda dan tanpa dosa. Selama festival, orang Romawi biasa menebarkan jalanan dengan bunga mawar, sementara orang kaya Romawi biasa menanam bunga mawar di daerah kuburan sebagai bentuk usaha menyogok arwah-arwah agar tidak mengganggu.

Di Mesir, bunga mawar juga menemukan pengagum setianya -- yaitu para Faraoh (Firaun), mulai dari masa abad ke 5 sebelum Masehi - hingga ke masa pemerintahan Cleopatra. Kisah cinta Cleopatra dan Mark Anthony (yang berakhir tragis) - diwarnai dengan bunga mawar sebagai tanda kehormatan dan kesetiaan Cleopatra kepada Mark Anthony.

Di Eropa pada abad pertengahan - bunga mawar sempat dianggap sebagai bunga "kaum kafir / pagan" - karena sisa pemujaan mawar oleh orang Yunani dan Romawi. Pada masa 202 Masehi, Tertulia menulis satu buku yang mengecam bunga mawar, sementara Clement dari Alexandra melarang orang Kristen memelihara bunga mawar.

Walau begitu, secara perlahan bunga mawar menemukan tempat kembali dalam kultur gereja Eropa terutama pasca masa kegelapan (Dark Age). Dalam liturgi Katolik - Santa Maria disebut dengan nama "Rosa Mystica".

Di kemudian hari, dalam sejarah Eropa - mawar juga menjadi lambang / simbol. Saat terjadi perang sipil di Inggris masing-masing pihak menggunakan bunga mawar sebagai lambang. Perang ini disebut sebagai "War of the Roses". Dinasti York menggunakan lambang bunga mawar putih, sementara Dinasti Lancaster menggunakan bunga mawar warna merah.

Josephine, istri Napoleon - adalah pengagum mawar yang luar biasa. Ia mulai menanam mawar di istana Malmaison tahun 1804, dan terus berusaha mengumpulkan segala jenis mawar. Pada tahun 1829, taman Josephine memiliki koleksi 2.562 jenis mawar dari seluruh dunia.

Kisah tentang mawar ini saya tutup dengan bagian tulisan Shakespeare yang paling terkenal tentang mawar, dikutip dari buku "Romeo and Juliet":

"What is in a name...? A rose by any other name would smell as sweet." (Apa arti sebuah nama...? Mawar dengan nama apapun - akan sama mewanginya).

TEH


Dalam komik "Asterix dan Obelix di Inggris" disebutkan bahwa orang-orang Inggris akhirnya bisa mengusir tentara Romawi bukan karena ramuan ajaib dari dukun Panoramix - melainkan dari dedaunan hasil kiriman teman Panoramix dari Timur Jauh. Dedaunan tersebut disebut Teh. Dan menurut René Goscinny dan Albert Uderzo, penulis dan penggambar komik Asterix - itulah awal orang Inggris keranjingan minum teh.

Dan bila memang ada jenis minuman yang bisa menyatukan Barat dan Timur -- maka tentunya itu adalah teh. China menanam teh, India dan Sri Lanka menanam Teh, Inggris penikmat teh - dan membawa gaya hidup tersebut ke hampir seluruh koloninya di muka bumi. Teh juga yang menjadi pendorong gerakan kemerdekaan Amerika Serikat lewat peristiwa "Boston Tea Party," ketika cukai tinggi dan monopoli atas teh - membuat orang Amerika ngamuk-ngamuk dan membuang bongkahan teh milik Inggris ke laut... (di kemudian hari lambat laun orang Amerika ternyata jadi lebih suka kopi daripada teh).

Dibanding kopi - tentu teh sedikit agak ketinggalan. Produksi dunia atas teh adalah sekitar 3,2 Juta Ton per tahun - jadi kurang dari setengah produksi kopi dunia -- tetapi mengingat bahwa dibutuhkan lebih sedikit bubuk teh untuk menghasilkan secangkir teh -- boleh jadi konsumsi teh dunia dalam ukuran cangkir - bisa sama banyaknya dengan kopi.

Siapa peminum teh terbanyak di dunia? Orang Turki (negeri yang anehnya juga terkenal dengan kopi dan tembakau-nya) mengkonsumsi 2,5 kg. teh per kapita per tahun, sementara Inggris berada pada tempat kedua dengan 2,1 kg.

Saya sendiri juga menyukai teh -- biasa mengkonsumsi 1 cangkir sehari -- sore. Kalau pagi jatahnya secangkir kopi. Teh favorit saya adalah teh hijau china. Atau Oolong Tea. Di sedu tanpa gula. Tak menyukai black tea. Mulai serius minum teh ketika dolan ke India beberapa tahun lalu. Seorang teman titip oleh-oleh teh dari daerah Assam, India. Saya beli beberapa jenis teh di toko khusus teh di New Delhi. Termasuk untuk diminum sendiri tentunya. Cukup untuk cadangan setahun. Ternyata teh India memang nikmat dan saya mulai menyukainya.Kemudian saya menemukan bahwa teh China juga sama enaknya dan lebih mudah ditemukan di Indonesia. Tata cara menyedunya perlu diperhatikan, agar tak kehilangan rasa nikmatnya.

Beberapa jenis teh terkenal didunia, terutama di Barat antara lain: Earl Grey, Lady Grey, Darjeeling, dan Assam. Di Inggris ada ritual minum teh sore hari. Biasanya kalau cuaca bagus, duduk diteras rumah, ditemani beberapa potong biskuit.

Ngomong-ngomong -- orang Indonesia juga termasuk penikmat teh yang luar biasa. Perusahaan Sinar Sosro, penghasil Teh Botol Sosro memproduksi kira-kira 146 Juta krat botol teh sosro. Bila kita hitung satu krat berisi 24 botol - maka konsumsi Teh Botol Sosro di Indonesia mencapai 3,5 Milyar botol - atau tiap orang Indonesia rata-rata minum 15 botol Teh Botol Sosro dalam setahunnya. Apapun makanannya minumnya.... hehehe. Setiap kali makan di resto rakyat, kita seringkali disuguhi minuman teh tawar. Biasanya gratis. Tapi di resto menengah atas sudah di beri harga dan namanya di ubah jadi “ice tea”… hehe. Oh ya, beda dengan penikmat teh di luar negeri, orang Indonesia lebih suka minum teh dicampur gula. Teh manis. Nah kalau ini ada ceritanya sendiri.

KOPI


Tanaman Kopi ditemukan pertama kali di Ethiopia yang selanjutnya menyebar lewat Mesir lalu ke Timur Tengah pada abad ke 7 Masehi.

Orang yang pertama kali menemukan manfaat kopi adalah para gembala kambing. Mereka terheran-heran ketika hewan gembalaan mereka tetap melek dan nggak mau tidur setelah kambing-kambing tersebut memakan buah tumbuhan perdu tertentu. Karena iseng, mereka pun mencoba buah tumbuhan tersebut dengan cara dikeringkan / dijemur, lalu digiling dan dicampur dengan air. Dijamin melek. Dan itulah kali pertama orang ngopi.

Saat ini kopi adalah komoditi terbesar volume perdagangannya di dunia - setelah minyak bumi. Setiap tahun, diperkirakan manusia seluruh dunia mengkonsumsi hampir 7 Juta Ton kopi. Kalau satu cangkir kopi perlu 3 gram bubuk kopi - maka seluruh dunia mengkonsumsi kira-kira 22 Trilyun cangkir. (Diasumsikan 1 cangkir = 100 milli liter -- maka konsumsi kopi tahunan dunia setara dengan volume 5,8 JUTA kolam renang ukuran Olimpiade).

Dibagi dengan penduduk bumi yang 6,5 Milyar -- maka rata-rata penduduk bumi minum kira-kira 360 cangkir dalam setahun.... kurang-lebih satu cangkir per hari.
---
Dari semua bangsa di Eropa, orang Italy umur rata-ratanya paling panjang. Sewaktu dolan ke Italy dulu, saya pernah mendengar cerita bahwa penyebab umur panjang itu adalah karena orang Italy gemar minum anggur, olive oil dan minum kopi. (Jangan diperdebatkan dengan argumen bahwa panjang-pendek umur ditentukan oleh Tuhan). 

Walau bukan penghasil biji kopi, tapi kesukaan orang Italy pada kopi memang sudah melegenda. Itu sebabnya kalau kita masuk ke “warung” kopi seperti starbuck, dll, kita disuguhi aneka macam resep kopi yang umumnya berasal dari Italy. Mulai dari café latte (manis, banyak susu), cappuccino (manis, sedikit susu), espresso (kopi item pait). Sewaktu mengunjungi salah satu industri disana, ada acara istirahat 5 menit pada jam 10.00 pagi. Coffee break. Ternyata semacam ritual minum secangkir espresso. Cangkirnya kecil saja. Tapi ketika saya coba ikut minum, rambut langsung berdiri saking pahitnya…hehe.

Tapi kopi juga meningkatkan asam lambung. Penderita sakit maag sebaiknya mengurangi konsumsi kopi. Kalau tetap ingin minum kopi , pilih yang jenis robusta saja karena lebih aman bagi lambung. Tingkat keasaman kopi arabika lebih tinggi dari pada robusta. Robusta juga lebih pahit daripada Arabika.

Di dunia, konsumsi kopi arabika lebih tinggi dari robusta. Tapi kopi robusta lebih disukai di Indonesia. Sekitar 90% orang Indonesia mengkonsumsi kopi robusta.

Apa perbedaan rasa antara arabika dan robusta? Arabika cenderung mengeluarkan wangi seperti rempah herbal dan floral. Wangi rempah dan floral adalah tipikal untuk kopi arabika dari Jawa dan Aceh, aroma arabika dari luar negeri bahkan juga bisa mengeluarkan wangi seperti berry, nutty, dll selain wangi herbal dan floral tersebut. Sementara robusta cenderung mengeluarkan wangi seperti chocolate, woody (kayu) atau earthy (bau tanah tipikal kopi sumatera). Kopi Luwak Pagar Alam yang terkenal dan harganya sangat mahal itu termasuk jenis robusta.


---
Pernah saya tulis dulu bahwa bagi sebagian orang minum kopi juga masalah gengsi. “Kedai” kopi sekelas Starbuck menjual secangkir kopi seharga Rp 40ribu. Pelanggannya tetap saja banyak, karena bagi mereka harga bukan masalah. Mereka ngopi di mall bukan karena memang doyan kopi, tapi lebih karena gaya hidup (life style). Dan tentu saja gengsi. Siapa yang mau beli kopi 40ribu di resto padang? Dan agar menunya bervariasi, hidangan kopi diberi bermacam nama. Ditambahin sedikit bubuk cinnamon (kayu manis) atau adas, sudah beda nama dan juga harganya. Bisa menjadi 2 kali lipat. Padahal ternyata, biaya produksi setiap menu kopi itu hampir sama saja. Perbedaan harga hanya untuk segmentasi pasar. Orang kaya (baru) cenderung memesan yang harganya terlihat mahal didaftar menu…hehe.

FUNGSI BI


Seharusnya fungsi BI lebih kepada menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang utama dunia. Pelaku ekonomi di negeri ini kan bukan hanya para eksportir saja, tapi juga importir yang sama-sama harus dilindungi usahanya. Sebagai contoh, kalau rupiah terus melemah, bagaimana jadinya industri tahu-tempe yang sebagian besar bahan baku kedelainya di impor, terutama dari AS?. Harga kedelai akan menjadi sangat mahal, sementara sebagian besar pengusaha tahu-tempe merupakan pengusaha kecil dan konsumen mereka-pun rakyat kecil yang rentan terhadap kenaikan harga.

Seharusnya fungsi BI lebih kepada menjaga stabilitas rupiah, agar nilai tukarnya tidak bergerak (volatilitas naik-turun) terlalu tajam. Pengusaha, eksportir maupun importir, lebih mengutamakan stabilitas karena dengan stabilitas mereka bisa membuat perencanaan jangka panjang. Tidak harus sering di revisi.

Dan lagi depresiasi rupai terhadap dollar tidak penting sekali saat ini. Karena cenderung menurunnya ekspor kita ke AS dan Eropa belakangan ini bukan karena nilai tukar, tapi lebih karena negara-negara tersebut tengah dililit krisis ekonomi. Ekspor kita justru meningkat kenegara dunia ketiga, terutama China. Masalahnya, sama seperti kita, China juga sedang mengalihkan tujuan ekspornya dari AS dan Eropa kurang daya serap, ke negara lain termasuk Indonesia. Akibatnya impor kita dari China juga meningkat lebih tajam lagi. Yuan menjadi lebih dominan dibanding Dollar. Kita terpaksa harus berhadapan head-to-head dengan China. Celakanya, dalam banyak hal kita kalah bersaing dengan China, teruta upah buruh, produktivitas dan penguasaan teknologi.

Komunisme dan pemerintahan otoriter membantu pemerintah China mengontrol ambisi kaum buruhnya. Demokratisasi dan reformasi di negeri kita menjadikan pemerintah terkesan tak berdaya menghadapi buruh. Buruh demo, UMR naik. Padahal kenaikan upah tidak seiring dengan peningkatan produktivitas. Akibatnya biaya produksi naik tajam, lebih mahal di bandingkan China. Sementara dalam hal produktivitas dan penguasaan teknologi, kita malah tertinggal dari China. Sebenarnya pemerintah dapat melakukan proteksi (tarif dan non-tarif) terhadap produk impor. Tapi maraknya penyelundupan membuat semua itu menjadi tak berarti. Dan proteksi hanya cara bertahan orang yang kalah. Seharusnya daya saing yang ditingkatkan. Menurut saya, tidak ada jalan lain kita harus membenahi dapur sendiri terlebih dahulu agar mampu bersaing. Bukan dengan melemahkan nilai tukar rupiah.

BIG MAC Index

Nilai Tukar Rupiah Menurut Big Mac Index

Memang aneh, bahwa sekalipun ilmu ekonomi telah diawaki oleh berbagai kaum jenius -- tetapi pertanyaan tentang nilai tukar (exchange rate) masih selalu menjadi misteri. Terlalu murah? Terlalu mahal? Akan jadi murah? Akan jadi mahal? Bukan saja pertanyaan ini menarik buat dijawab -- tetapi juga berpotensi buat menghasilkan duit. 

Dan tentu bukan dalam jumlah sedikit -- mengingat setiap hari volume perdagangan pasar uang dunia mencapai nilai setara antara dua hingga tiga Trilyun DOLLAR.

Dibagian bawah tulisan ini disampaikan sebuah tabel menarik dari majalah The Economist - tentang berapa nilai tukar teoritis atas berbagai mata uang dunia -- termasuk di dalamnya Rupiah kita yang tercinta. Mari kita pelajari.

Secara umum, Big Mac Index adalah pengejawantahan teori ekonomi yang menggambarkan tentang fenomena yang bernama Purchasing Power Parity (PPP) atau kesetaraan daya beli.

Dalam teori tersebut - nilai mata uang semata-mata tergantung pada harga yang diperlukan untuk mencetak suatu barang atau jasa.

Nah, karena salah satu barang yang memiliki keseragaman sangat tinggi di dunia ini adalah produk bernama Big Mac yang dijual di outlet-outlet McDonald's -- maka Big Mac dianggap cukup representatif untuk menjelaskan berapa nilai pantas suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Setidaknya secara teoritis.

Dari tabel Big Mac Index di bawah bisa kita lihat - di negeri-negeri mana saja ongkos hidup terlalu mahal (karena mata uangnya terlalu kuat) -- dan negeri-negeri mana saja yang ongkos hidupnya cukup murah (semata-mata karena mata uangnya terlalu lemah).

Harga Big Mac di AS US$ 4.20. Di Indonesia harganya US$ 2.46. Harga Big Mac di Indonesia hanya 42% dari harga di AS. Berarti Big Mac Index Indonesia 0.42, sehingga nilai tukar rupiah seharusnya hanya Rp 4.000 per Dollar Amerika.

Itulah angka teoritis berapa seharusnya nilai tukar kita - bila memang ekonomi Indonesia mengikuti irama ekonomi dunia.

Tentu ada yang bertanya - kalau secara teoritis US Dollar harusnya sekitar Rp 4000 - lantas kenapa di pasar uang nilai US Dollar hampir dua kali lipatnya...? Jawaban pendeknya adalah : Karena negara kita ekonominya tidak normal - dalam perspektif ekonomi makro dan ekonomi internasional.

REFORMASI Jilid-2


Apa yang terjadi di negeri kita sekarang adalah bagian dari proses kehidupan berbangsa dan bernegara yang memang harus dilalui. Hampir semua bangsa di dunia melalui periode pasang-surut sebelum menjadi bangsa besar. Atau sebaliknya malah lenyap dari muka bumi. Setiap bangsa mempunyai periode masa kelamnya sendiri. Kita hadapi saja dengan optimisme Kartini: “habis gelap terbitlah terang.”

Dan lagi, menurut penilaian saya, negara kita tidaklah jelek-jelek amat. Perekonomian kita berada di jajaran 20 besar dunia (peringkat 16) dengan pertumbuhan tertinggi No.2 didunia. Kalangan menengah tumbuh pesat, mereka memenuhi pusat perbelanjaan, hiburan dan parawisata. Di malam tahun baru kemarin, kalau ingin merayakan pesta tahun baru ala Jokowi di jalanan Jakarta, cobalah pesan hotel di area segitiga emas. Luar biasa, semua hotel dikawasan itu fuulbooked. Pusat perbelanjaan penuh sesak. Airport Cengkareng sudah seperti pasar senggol. Tidak lagi leluasa bergerak. Tidakkah itu secara kasat mata memperlihatkan tanda-tanda bahwa perekonomian tengah membaik?

Sudah tentu masih banyak warga yang belum menikmatinya. Kita tidak buta dan bisa melihatnya disekitar kita. Dan media massa terutama televisi sangat membantu kita untuk memahaminya. Hampir setiap hari mereka menyuguhi kita hanya tentang sisi buruk negeri ini (bad news is good news). Kita sadari bahwa sebagian saudara kita masih hidup miskin, Kepada mereka itulah pemerintah seharusnya fokus. Supaya mereka bisa memperoleh pangan, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang baik sehingga punya kemampuan untuk memperbaiki diri dan mengangkat taraf kehidupannya sendiri.

Tapi kita juga harus jujur menilai, bahwa semua parameter menunjukan bahwa kita sudah lebih baik dari sebelumnya. Dan sudah tentu kita tak dapat menjadikan diri sendiri sebagai tolok ukur. Kalau bisnis sendiri tak berjalan baik, tidak dengan sendirinya berarti pemerintah telah gagal dan perekonomian nasional tengah terpuruk.

Tapi saya setuju dengan pebdapat bahwa reformasi kita sepertinya menemukan jalan buntu. Sementara disisi lain malah kebablasan. Sistem rekruitmen kepemimpinan ternyata tak berjalan sesuai harapan. Putera-puteri terbaik bangsa terhambat peluangnya. Sistem seleksi cenderung memenangkan kalangan oportunis, mereka yang memanfaatkan kesempatan untuk kepentingan diri dan kelompoknya sendiri. Mungkin sistem itu yang harus dikoreksi atau disempurnakan. Tampaknya negeri ini masih memerlukan Reformasi jilid-2.

Rabu, 06 Februari 2013

HUTANG


Salah satu TV Nasional mengabarkan siang ini, nilai hutang Indonesia sudah sebesar 2000T rupiah. Seorang teman bertanya, kira-kira kapan ya bisa lunas? Untuk apa dilunasi? Memangnya ada negara di dunia ini yang melunasi utang? Tidak ada negara di dunia ini yang tidak berutang. Dalam ekonomi makro - utang adalah alat pengendali moneter.

Berapa rasio utang ideal bagi sebuah negara supaya tidak "bangkrut" macam Yunani misalnya? Tergantung pertumbuhan ekonominya. Biasanya di sekitar 60% PDB. Indonesia saat ini 24% PDB. Yunani 135% PDB. Jepang 250% PDB. Jadi prestasi maju / tidak nya sebuah negara tak bisa diukur dengan nominal utang yang ia miliki.

Utang hanya punya arti bila dibandingkan dengan pendapatan atau pertumbuhan pendapatan. Tidak bisa berdiri sendiri. Utang Rp 5 Juta itu besar atau kecil? Tergantung penghasilan kita. Apakah gaji kita Rp 5 Juta atau Rp 50 Juta sebulan? Sama dengan itu: Utang Rp 2000T itu besar atau kecil? Besar bila PDB Indonesia Rp 2000T, tapi PDB Indonesia sekarang kan Rp. 8000T. Dalam 2-3 tahun lagi PDB Indonesia diproyeksikan mencapai Rp. 10000T - apakah utang Rp. 2000T masih tetap besar? Tentu tidak. 

Agak susah membayangkan angka Rp 10000 Trilliun. Sepertimya boros banget ruang buat nulisnya. Mungkin itu sebabnya mengapa negara kita perlu melakukan redenominasi (bukan senering) mata uang.

ARTI SEBUAH NAMA


Ptolomeus II memerintah Mesir 285-246 SM. Bernama asli "Philadephus" ("penyayang saudara"). Tapi semasa hidup, ia membunuh 2 saudaranya.

Ptolomeus IV (221-203 SM) bernama asli "Philopator" ("penyayang ayah"). Seperti dugaan anda, semasa hidup Ptolomeus IV membunuh ayahnya. Apalah artinya sebuah nama.


Laki-laki & Perempuan


Pernah membaca artikel di majalah Discovery 20 tahun lalu: laki-laki itu sebenarnya perempuan yang "salah hormon". Kita semua asalnya perempuan. Itu juga yang ditulis Michael Crichton dalam Jurassic Park. Mutasi genetik-lah mengubah aktivitas hormon dan menciptakan jantan dari betina.

Tentu ini menjadi kontroversial bila dibandingkan dengan apa yang dituliskan kitab suci, tapi juga menyadarkan kita tentang konteks lokal kitab suci. Kitab-kitab suci banyak ditulis di lingkungan-lingkungan yang bersifat paternalistik dan perlu identitas pembeda. Jadi seharusnya tidak perlu dimasalahkan.

Laki-laki sebagai perempuan yang "salah hormon" juga menerangkan kenapa lebih banyaknya wanita yang terperangkap di tubuh pria, ketimbang sebaliknya. Jadi para waria itu bisa jadi adalah pria yang ingin "pulang" ke kelamin asal. Dengan argumentasi ini bukan berarti minta dikasihani tapi diadaptasi.

Jaman dulu perempuan dianggap inferior karena rata-rata berusia lebih pendek dari pria. Kenapa? Karena melahirkan kasus kematiannya tinggi sekali. Sesudah era medis modern dan angka kematian saat melahirkan turun, terbukti bahwa wanita didesain untuk berusia lebih panjang daripada pria. Sikus menstruasi menolong wanita mengurangi resiko serangan jantung. Setelah menopause, resiko wanita jadi sama dengan pria.

Laki-laki - sejak dari bentuk sperma hingga dewasa - memang didesain untuk cepat dan agresif - karena ditakdirkan berusia lebih pendek. Wanita lebih bisa menahan rasa sakit dibanding pria karena didesain untuk bisa melahirkan.

Zeus boleh saja jadi Dewa Yunani paling utama, tapi dia selalu takut pada Hera, istrinya (first member of ISTI).

Masalah dengan perempuan adalah sedemikian banyak hormon dan reaksinya. Seperti pabrik kimia. Itu sebabnya masalah perempuan lebih sering hormonal.

Atas resiko usia pendek (dan agresivitas) maka terdapat dorongan laki-laki untuk menyelamatkan gen-nya - kalau perlu via poligami. Dalam menyelamatkan warisan genetik ini, laki-laki mencari perempuan cantik - karena cantik adalah refleksi dan sinyal kesehatan yang baik. Begitu juga dengan dada besar dan proporsi pinggang-pinggul seperti gitar, karena mensinyalkan kesuburan.

Perempuan pun secara evolusioner tahu hal ini, itu sebabnya muncul kosmetik - untuk mengelabui laki-laki. Juga ditemukan silicon agar terlihat lebih sexy. Alam mempermainkan kita.

Di sisi lain, perempuan pun tahu handicap dari hamil, melahirkan dan membesarkan anak, maka mereka mencari laki-laki yang berpotensi makmur. Karena menyelamatkan materi genetik masing-masing lah maka pria jadi cenderung "playboy" dan perempuan cenderung "materialistis."

Kita saling menipu. Wanita menipu dengan kosmetik - Pria menipu dengan rayuan. Kemampuan berkata-kata dengan baik (rayuan) adalah juga sinyal potensi kemakmuran. Saya sebutkan "potensi makmur" lho - jadi bisa mulainya dari tidak makmur. Setelah makmur, perempuan malah bisa merasa terancam. Hubungan sosial pria-wanita adalah seperti pasar. Saling menawarkan "dagangan" masing-masing. Dan semua sepakat ini pasar yang harus bebas. 

Jadi sekarang kita lebih paham mengapa sebagian bangsa burung, contohnya merak, suka memamerkan bulunya yang indah. Untuk menarik lawan jenis.

SEJARAH


History Is Always Customizable.

Kadangkala sejarah dibikin di tempat lain, lalu dikirimkan ke rumahmu saat engkau masih di dalam rahim ibumu. Saat engkau lahir, sejarah sudah ada di sekelilingmu, seperti hutan yang melingkungi hewan-hewan liar.

Engkau terlahir dalam sejarah, tercebur di dalamnya, tanpa ada pilihan lain. Engkau terlempar ke dalam sejarah. Sejarah adalah sebuah habitat. Manusia terlahir ke dalam sebuah habitat. Ia tak mungkin terlahir ke ruang kosong.

Manusia tak selamanya hidup dalam takdir sejarah. Begitu menginjak dewasa, dia pelan-pelan berusaha menciptakan sejarahnya sendiri. Semula sejarah diterima oleh manusia sebagai warisan, kemudian ia ubah hingga sejauh mungkin sesuai dengan keinginannya.

Kemampuan manusia melakukan "kustomisasi" atas sejarah tentu berbeda-beda. Tergantung pada banyak sebab. Ada kelompok manusia yang menciptakan sejarah. Ada kelompok lain yang hanya menerimanya saja. Ini yang lebih banyak jumlahnya.

Kemampuan menciptakan sejarah jelas terkait dengan basis ekonomi. Makin kuat basis itu, makin besar kapasitas untuk menciptakan sejarah. Tentu basis ekonomi bukan segala-galanya. Kekuatan argumen dan kejernihan logika kadang juga bisa mengubah dan menciptakan sejarah.

Kenapa ide Plato dan filsuf Yunani lainnya bisa bertahan hingga sekarang dan mempengaruhi sejarah modern? Karena kecemerlangannya. Kalau sejenak kita perhatikan perjalanan ide-ide para filsuf Yunani, sangat menarik. Bagaimana mereka membentuk sejarah modern.

Filsafat Yunani bukan wahyu yang berasal dari langit. Tetapi kemampuannya untuk bertahan tak kalah dengan wahyu-wahyu langit. Fikiran-fikiran filsuf Yunani memukau sarjana Muslim dan banyak mengubah sejarah intelektual Muslim klasik. Filsafat Yunani ikut membentuk dan mengubah sejarah Islam, terutama sejarah pemikirannya.

Dari dunia Islam di kawasan Arab dan sekitarnya, filsafat Yunani menyeberang ke Eropa dan mengubah sejarahnya. Filsafat Yunani membentuk sejarah Eropa modern, sejak Era Kebangkitan (Renaissance/ Nahdah) hingga saat ini.

Sejarah modern dibentuk oleh dialog, juga konflik, antara ide-ide filsuf Yunani dan wahyu langit agama-agama semitik, terutama Kristen. Sejarah intelektual Islam klasik juga dibentuk oleh dialog dan kadang konflik antara ide-ide Yunani dengan wahyu Qurani.

Ide-ide filsuf Yunani memang tak punya pengikut yang jumlahnya milyaran seperti agama. Tetapi pengaruhnya tak kalah dari agama. Daya pikat filsafat Yunani ada pada rasionalitasnya. Karena itu tak bisa memikat emosi massa. Massa butuh disentuh emosinya. Yang bisa menyentuh emosi massa dalam jumlah besar adalah agama. Itulah sebabnya agama punya jutaan pengikut.

Menarik melihat "persaingan" antara filsafat Yunani yang berbasis rasionalitas, dan agama yang berbasis pengikut banyak. Sejarah Eropa menunjukkan bahwa agama yang berpengikut banyak saling menyesuaikan dengan filsafat Yunani yang berbasis rasionalitas.

Jelas keliru jika menggambarkan filsafat dan wahyu semitik sebagai dua hal yang bertentangan mutlak. Dalam sejarah, kita jumpai juga dialog yang bersahabat antara filsafat Yunani dan agama.

Dari dunia Islam, Ibn Rusyd adalah contohnya. Dari sejarah Kristen, seluruh teologi Kristen skolastik adalah hasil dialog antara filsafat Yunani dan wahyu biblikal.

Jadi hubungan antara Athena dan Yerusalem/ Mekah, antara filsafat dan wahyu, tak seluruhnya konflik, tapi juga dialog. Sejarah modern dibentuk dan diperkaya oleh konflik dan dialog antara Athena dan Yerusalem/ Mekkah, antara filsafat dan wahyu. Teori dan praktek Hak Asasi Manusia di era modern adalah contoh bagus. Dia adalah hasil dialog antara wacana filsafat dan wahyu.

Tentu saja kita tak boleh melupakan sejarah yang dibentuk oleh kebijaksanaan Timur lainnya: Hinduisme, Buddhisme, Konfucianisme, Taoisme, dll. Sejarah, sejarah, sejarah. Kita dibentuk dan membentuk sejarah. Kita diciptakan dan menciptakan sejarah. Itulah nasib kita.

TKI - Sang Pahlawan Devisa


Pada suatu malam, sekitar pukul 21.00, saya melihat banyak petugas BNP2TKI di area bagasi di terminal Kedatangan Bandara Soeta. Ada apa? Mereka ternyata sedang mencegat para TKI yang baru kembali ke tanah air. Memungut pajak “reman” rupanya. Kasihan.

Tidakah mereka menyadari bahwa saat ini ada sekitar 4 juta TKI di luar negeri. Mereka mengirim uang ke tanah air senilai $6,7 Milyar (Rp 67T)/tahun. Jika termasuk TKI illegal jumlahnya lebih dari 5 juta dengan remitansi per tahun mencapai Rp100T. TKI illegal di Malaysia saja menurut perkiraan ada sekitar 800-900 ribu orang.

Itu baru pengiriman formal remittance lewat jalur bank. Ada kiriman cukup besar juga lewat jalur informal: dibawa tunai.

Nilai kiriman TKI yang Rp. 67T itu lebih besar daripada laba bersih seluruh BUMN Publik (Rp. 43,8T) digabung jadi satu.

Dalam perspektif lain: Rp. 67T kiriman TKI adalah sebesar 2,5 kali laba bersih Pertamina dan PLN digabungkan jadi satu.

Jadi, bila kita memandang secara utuh, TKI adalah industri dengan dampak ekonomi dan sosial sangat besar. Melampaui BUMN.

Dengan dampak ekonomi dan sosial sedemikian besar, maka jelas Tenaga Kerja Indonesia sangat layak dilindungi.

Jadi, mereka pemeras TKI - berada pada posisi sama dengan anggota parlemen pemeras Direksi BUMN. Mereka lintah darat.

Dampak ekonomi TKI jadi lebih terasa karena mereka mengirim uang ke daerah. Uang $100 di Kebumen atau Padang Panjang lebih berasa daripada $100 di Jakarta.

10 Pesan Mahatma Gandhi



Mengubah Dunia 

  • Anda tidak harus kehilangan kepercayaan pada kemanusiaan. 
  • Kemanusiaan adalah seperti sebuah samudera, jika beberapa tetes air itu kotor, samudera itu tidak akan menjadi kotor. 
  • Perbedaan antara apa yang kita lakukan dan apa yang kita mampu lakukan akan cukup untuk memecahkan kebanyakan masalah di dunia. 
1. Ubahlah diri Anda sendiri. 

  • Anda harus menjadi perubahan yang ingin Anda lihat di dunia. 
  • Sebagai manusia, keagungan kita tidak terletak pada kemampuan kita. untuk mengubah dunia – yang merupakan mitos dari jaman dahulu, tapi karena kita dapat mengubah diri kita sendiri. 
2. Semua berada dalam kendali Anda. 
  • Tidak ada yang bisa menyakiti saya tanpa izin dari saya. 
3. Memaafkan dan membiarkannya pergi. 
  • Yang lemah tidak pernah bisa memaafkan. Memaafkan adalah atribut bagi yang kuat. 
  • Mata ganti mata hanya akan berakhir sampai membuat seluruh dunia buta. 
  • Memerangi kejahatan dengan kejahatan tidak akan membantu siapapun. 
4. Tanpa tindakan Anda tidak akan pergi ke mana pun. 
  • Satu ons tindakan lebih berharga daripada satu ton khotbah. 
5. Selalu berada di saat ini. 
  • Saya tidak ingin meramalkan masa depan. 
  • Saya berkonsentrasi hanya pada saat ini. Tuhan tidak memberikan saya kendali atas momen berikutnya. 
6. Semua orang adalah manusia.
  • Saya menganggap diri saya sebagai individu sederhana yang pasti memiliki kesalahan seperti halnya manusia lain. 
  • Saya sendiri, bagaimanapun, dengan kerendahan hati mengakui kesalahan-kesalahan saya untuk menelusuri kembali langkah-langkah saya. 
  • Tidaklah bijaksana untuk terlalu yakin pada kebijaksanaan sendiri. 
  • Adalah bijak mengingatkan bahwa mungkin yang dianggap terkuat adalah yang lemah dan yang dianggap paling bijaksana mungkin yang keliru. 
7. Jangan menyerah. 
  • Pertama, mereka akan menyangkal Anda, kemudian mereka menertawakan Anda, lalu mereka berusaha memerangi kamu, pada akhirnya mereka akan menerima kamu. 
  • Tetaplah berpegang teguh. Pada saatnya perlawanan di sekitar Anda akan luntur dan berpaling. 
  • Keberhasilan atau kemenangan jarang datang secepat yang Anda inginkan. 
8. Melihat kebaikan pada orang lain dan membantu mereka.
  • Saya hanya melihat kebaikan. Saya merasa diri saya tidak sempurna, maka saya tidak akan berani menyelidiki kesalahan orang lain. 
  • Manusia menjadi besar ketika ia bekerja untuk kesejahteraan sesama-manusia. 
  • Saya kira kepemimpinan pada waktu dahulu berarti otot, tetapi hari ini berarti berbaur dengan orang-orang. 
9. Jadilah selaras, jadilah otentik, jadilah diri sejati Anda. 
  • Kebahagian ad ketika apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda katakan, dan apa yang Anda lakukan berada dalam keselarasan. 
  • Selalu bertujuan menyelaraskan pemikiran, kata dan perbuatan. 
  • Selalu bertujuan memurnikan pikiran dan semuanya akan baik-baik saja. 
10. Terus tumbuh dan berkembang. 
  • Perkembangan konstan adalah hukum kehidupan. 
  • dan seseorang yang selalu berusaha untuk mempertahankan kekakuan dan dogmanya akan membawa dirinya ke posisi yang salah. 
Sumber dari buku “Ghandi’s TOP 10 Fundamentals for Changing The World oleh Henrik Edberg.

BIR & Peradaban Manusia


Peradaban dunia dibangun dari Bir, karena lewat cara membuat bir orang mengenal sterilisasi air minum dengan cara direbus.

Bir ditemukan manusia sekitar 9000 tahun lalu di Mesopotamia. Seseorang mencampur barley dan air yang lalu mengalami fermentasi. Dan segera saja minuman baru tersebut menjadi populer di seluruh Mesopotamia dan bahkan menyebar hingga mencapai Mesir.

Bir menjadi istimewa muncul lebih dulu dari roti. Dan berkat penemuan bir, manusia jadi lebih serius memisahkan bebijian. Karena mencari bahan baru untuk membuat bir, maka kemudian manusia menemukan keluarga rumput liar seperti gandum dan beras. Berkat usaha mengelola tanaman bahan pembuat bir, maka manusia menjadi serius dalam pertanian mulai dari bibit hingga panen.

Bir sedemikian berharga, hingga di Mesir Kuno statusnya sama dengan uang. Sebagian upah para pembuat piramid dibayar dengan bir. Piramid bukan dibangun para budak, melainkan oleh warga Mesir. Segalon bir per hari adalah sebagian dari bentuk upah. 1 galon ~4 liter. Jatah buat 1 keluarga.

Orang-orang di Timur Tengah dulu minum bir, dari anak-anak hingga manula. Sampai mabuk? Tentu tidak. Teknologi belum sampai situ. Hanya setelah evolusi ratusan tahun, alkohol bir meningkat seperti sekarang ini (sekitar 4-5%) sebelumnya lebih rendah.

Bir masa lalu lebih seperti minuman ramuan. Kadar alkoholnya rendah, nutrisi relatif tinggi dan mengandung antibiotik alami. Hanya setelah ditemukan fermentasi anggur, manusia menemukan minuman yang lebih kuat alkoholnya dan kadar dalam bir pun ikut naik.

Catatan tertua menggambarkan orang minum bir adalah dari 4000 SM, di Mesopotamia, isinya 2 orang minum pakai sedotan. Mengapa pada catatan Tepe Gawra itu orang minum bir pakai sedotan? Karena pada bir di jaman purba banyak ampas-ampas terapung. Sedotan jaman dulu dibuat dari batang tanaman keluarga rumput. Strukturnya kaku, lebih mirip seperti sumpit.

Selain dari Barley, bir jaman dulu ditambahi potongan ikan, bebijian dan buah liar. Lalu dicemplungi batu yang sdh dipanaskan. Setelah dicemplungi batu yang membara, wadah ditutup. Barley yang terkena air panas akan menyerap kelembaban dan lalu mengental.

Hal istimewa: bir yang telah jadi dapat dinikmati bulanan hingga tahunan kemudian - asal disimpan di tempat kering dan kedap. Dari cara penyimpanan bir inilah manusia kemudian mengenal dan mengembangkan tehnik pengawetan makanan lainnya.

Boleh dikatakan setelah adanya bir, dimulailah masa bercocok tanam. Sebelum itu manusia berburu dan mengumpulkan. Dari kegiatan membuat bir, manusia lalu menemukan gandum, lalu menetap dan bercocok tanam ketimbang keluyuran untuk berburu. Dan dari kegiatan membuat bir dikenal teknik sterilisasi dengan cara memanaskan air sampai mendidih serta mengawetkan makanan.

Masyarakat peminum bir cenderung egaliter. Perubahan muncul setelah dikenalnya fermentasi anggur yang alkoholnya lebih kuat. Budidaya anggur lebih sulit. Menguras waktu dan tenaga. Kelas sosial makin melebar setelah muncul peminum anggur diantara peminum bir. Mabuk mungkin baru dikenal di era fermentasi anggur. Di jaman bir purba, orang keburu kembung sebelum sempat mabuk.

Memang di kemudian hari tehnik pembuatan bir semakin maju. Kualitas bahan semakin baik, sehingga makin mendekati kualitas bir modern. Proses perbaikan kualitas bir dicapai lewat penyempurnaan proses malt atas barley - yang mengubah gula jadi alkohol. Para pembuat bir menggunakan wadah yang sama berulang-ulang. Biasanya dibuat dari badan kayu pohon. Dari sini dikenal wadah gentong kayu.

Di jaman Mesir Kuno dikenal 17 macam bir, sementara di Mesopotamia dikenal 23 macam bir. Bir berbeda untuk acara berbeda.

Proses fermentasi dengan ragi yang dikenal pada pembuatan bir - kemudian diperkenalkan pada gandum yang diolah untuk menghasilkan roti.

Bisa dilihat kontribusi bir yang sangat besar pada peradaban: sterilisasi, fermentasi, pertanian, kegiatan sosial, dll, berawal dari Bir.

Mengapa orang dulu minum bir? Karena bisa dinikmati dan berkhasiat. Lebih mirip seperti minum Teh Botol atau Coca Cola sekarang. Tidak perlu kenyang atau mabuk kan? Dan lagi di masa itu tidak ada minuman lain. Maka bir pun termasuk kategori hiburan.

Tanpa bir, mungkin peradaban besar Mesopotamia dan Mesir tidak berkembang sebagaimana yang terjadi. Itu sebab Bir disebut pondasi peradaban.

Tentang jenis-jenis bir modern - mungkin ada yang lebih paham. Saya sendiri sudah lama tidak lagi minum bir, tapi pernah bedakan berbagai macam bir.

Ada bir yang mengendap di dasar tong dan ada yang diambil dari bagian atas tong. Kebanyakan dinikmati dingin tapi jangan pakai es batu.

Orang Eropa cenderung menganggap Bir Amerika terlalu ringan. Ada teman Inggris yang malah bilang - Bir Amerika cemen, kayak kencing kuda. Di Eropa sendiri, Bir makin ke timur makin keras dan alkoholnya makin tinggi. Minum 2-3 gelas saja sudah mulai bikin “tipsy” (agak mabuk).

Bir yang paling keras di Eropa biasanya dari Republik Ceko. Di sini ada banyak sekali jenis bir. Mungkin terbanyak di dunia. Di Ceko festival bir diadakan tiap Mei, di mana pengunjung bisa mencicipi 70 merk bir. Tapi festival paling terkenal tentunya di Jerman.

Setiap Oktober, selama hampir 3 minggu warga Jerman di Bavaria merayakan Oktoberfest - pesta Bir paling terkenal sedunia. Namanya emang Octoberfest. tapi sudah dimulai dari minggu ketiga September sampai puncaknya di Oktober. Pada Oktoberfest 2010 - total volume bir yang disajikan: 7,1 juta liter. Pengunjung? 6,4 juta. Sampahnya? 1000 ton.

Bangsa lain yang juga suka Bir selain Amerika, Inggris, Jerman, Ceko dan kebanyakan Eropa. Tentunya orang Jepang dan Cina. Bangsa mana yg paling banyak minum Bir? Orang Ceko, yaitu sekitar 158 liter perkapita per tahun, disusul Irlandia, Jerman dan Austria.

Ya memang orang Jepang suka Sake, tapi konsumsi Bir-nya lumayan banyak: 51 liter per kapita.

Walaupun orang Ceko peminum bir terbanyak di dunia, tapi secara total warga Cina mengkonsumsi 28 Juta liter bir tiap tahun. Salam.

è Untuk yang ingin tahu lebih banyak tentang Bir - bisa membaca buku: "A History of The World in 6 Glasses" yang ditulis Tom Standage.

è Tentang Bir yang mendahului pertanian - dapat dibaca pada penelitian Dr. Patrick McGovern, peneliti di University of Pennsylvania dan sumber-sumber lain.

HABIBIE & AINUN


Sore ini saya sekeluarga menonton film “Habibie & Ainun” di bioskop Blitz Megaplex Teras Kota, BSD. Setelah sekian lama, ini kali pertama saya kembali menonton film Indonesia. Saya bahkan sudah lupa film Indonesia terakhir yang saya tonton, tapi besar kemungkinan film “Pemberontakan G30S.” Itupun menontonnya di televisi.

Film yang berkisah tentang kehidupan Presiden ke-4 negeri ini sungguh merupakan tontonan yang menarik. Ini kali pertama saya menghargai sebuah film Indonesia sejak film “Jendral Kancil” yang pernah saya tonton waktu kecil

Entah mengapa di film itu saya menangkap sosok Habibie sebagai seorang yang punya mimpi, tapi kemudian terperangkap di negeri yang penduduknya tak lagi percaya. Sungguh sebuah kesia-siaan yang harus dibayar mahal.

Sejak dulu saya menghargai Habibie sebagai seorang Presiden yang saya nilai paling sesuai untuk memimpin negeri ini. Sayangnya kesempatan yang tersedia baginya hanya sebentar sehingga tak banyak yang bisa dia perbuat. Saya mengutip satu kalimat di film itu yang diucapkan Ainun ketika Habibie kecewa menyaksikan hasil karyanya terlantar sia-sia: “Masih banyak cara untuk mengabdi pada negeri ini.” 

Ya, banyak cara dan masih tersedia waktu. Kita harus tetap mempertahankan kayakinan bahwa pada waktunya akan datang sang pemimpin yang ditunggu itu, yang akan kembali membawa negeri ini menuju kejayaannya.

Ekonomi dan Kompleksitas


Mis-persepsi paling umum tentang ekonomi adalah bahwa ekonomi dapat meramalkan masa depan secara presisi. Ini sangat keliru. Kenapa?

Masalahnya ada pada kompleksitas. Manusia bereaksi secara berbeda-beda. Kompleksitas ekonomi di skala makro itu seperti main bilyar. Bayangkan anda main bilyar dengan 300 bola warna warni, dengan meja seluas lapangan volley, dengan tongkat (stick) bilyar bertenaga setara mesin jet. Sodokan anda bukan cuma mencapai hal-hal yang diinginkan, tetapi juga hal-hal lain yang tidak diinginkan. Sulit untuk menghindari hal-hal tersebut.

Herannya, banyak yang percaya ekonom mampu. Padahal kalau ditanya: siapa Menlu Amerika tahun 2018? Jawabannya sama tidak jelasnya dengan ekonomi 2018.

Contoh lain, sarapan pagi. Ada yang makan bubur, nasi, mie, roti, jagung. Juga ada yang sarapan pempek atau acar. Ada yang makan sedikit, ada yang banyak. Ada yang digabung makan siang, ada yang diet, ada yang puasa. Ada yang doyan, ada yang alergi. Macam-macam.

Di level individu saja sudah banyak pilihan, cukup kompleks. Bayangkan kompleksitas seribu, sejuta, seratus juta, atau semilyar orang. Kalau tiba-tiba pada keranjingan roti, harga gandum bisa meroket dan pasokan kurang, padahal berton-ton beras/ jagung busuk karena tidak diminati. Bayangkan nasib petaninya. Juga kalau tiba-tiba pada takut makan mie, bukan cuma pabrik mie tutup, tapi beras/ jagung bisa kurang pasokan.

Solusi masalah rumit ini cukup sederhana: tiap orang pilih cara untuk sarapan. Tidak usah diatur orang lain, cukup ibu atau istri. Kalau beras langka, ya beli roti. Kalau jagung murah ya silahkan dicoba. Pendekatan ini disebut pendekatan pasar (market oriented). Di pasar keputusan-keputusan ekonomi diambil individu. Tetap rumit, tapi mendingan dibanding kalau yang memutuskan sarapan adalah presiden/ menteri.

Melihat kompleksitas bahkan cuma soal sarapan, wajar kalau ekonom merasa skeptis bisa benar-benar yakin memproyeksikan masa depan.

Nah, bisa kita bayangkan bagaimana kalau ekonomi nasional diatur. Masalahnya, tidak semua bisa diatur di level individu/ via pasar.

Di Dunia ketiga, infrastruktur pasar barang dan jasa, pasar tenaga kerja dan pasar modal masih tertinggal, mau tak mau harus sentralistik. Maka ada resiko salah kebijakan. Kalau individu salah pilih sarapan, bukan masalah besar. Gampang diperbaiki. Bagaimana kalau sarapan se-negara?

Skala besar, kesalahan bisa serius. Tewas kelaparan 30 juta orang pernah terjadi hanya karena pemerintah China sok-sokan mengatur cara bertanam. Ini juga pernah terjadi di Uni Soviet dan bikin orang Ukraina dendam. Di negara otoriter banyak keputusan sentralistik. Kalau salah: fatal.

Salah kebijakan juga pernah terjadi di World Bank. Ada besar, ada kecil. Ada sepihak, ada karena intervensi baik Megara donor maupun penerima bantuan. Kesalahan pemerintah lebih mudah dilupakan dan dimaafkan, tapi kesalahan lembaga internasional cenderung dipelihara. Semangat anti asing.

Lalu apa yang dikerjakan ekonom? Menganalisa komponen-komponen peristiwa ekonomi, mana yang pengaruhnya besar mana yang kecil dan mengisolasinya. Jadi bisa saja ekonom cukup yakin (karena faktor-utama utama sudah ditemukan) - tapi mustahil SANGAT yakin, karena faktor kecil bisa berpengaruh juga. Dan tiap ekonom bisa punya sudut pandang masing-masing. 5 ekonom bisa punya 5 pendapat berbeda.

Bukan berarti ekonom tidak berguna, tapi kita harus sadar kompleksitas masalah ekonomi. Seperti ilustrasi main bilyar. Ada resiko salah. Yang penting, bisa segera dikenali masalahnya dan diperbaiki. Juga jangan sampai fatal, semisal korban jutaan orang kasus China dan Soviet.

Juga pembangunan lembaga pasar baik besar/ kecil, supaya individu lebih mudah mengatur keputusan ekonomi. Resiko bisa disebar dan mengecil. Ekonom seringkali ragu karena kompleksitas masalah ekonomi. Hati-hati dengan ekonom yang tidak pernah ragu sama sekali. Salah belajar mungkin.

GULA & PERBUDAKAN


"Sugar - A Bitter Sweet History" ditulis oleh Elizabeth Abbott. Terbit pertama kali tahun 2008. Duckworth Publishing. Saya sampaikan ringkasannya.

Selama ribuan tahun orang-orang Polynesia dan penghuni sekitar Papua mengenal tumbuhan keluarga rumput, yang mereka sebut tongkat dewa.Tanaman "tongkat dewa" inilah tumbuhan tebu. Lewat proses panjang, tanaman ini sampai di India, sebelum terus ke Barat.

Orang Polinesia mengunyah-ngunyah batang tebu untuk beroleh rasa manis. Di China, tanaman tebu dan rasa manisnya dianggap "obat kuat."

Bagaimana dengan orang Eropa? Lama sekali mereka baru kenal tebu. Untuk rasa manis mereka mengandalkan madu yang harganya amat mahal. Secara sejarah madu punya tempat khusus di Timur Tengah dan Eropa, terkait agama Yahudi, Kristen dan Islam yang mengagungkan madu.

Hingga sekarang, madu masih jadi pemanis paling digemari di Timur Tengah. Osama bin Laden berbisnis madu untuk 2 hal. Pertama sebagai sumber income dan kedua sebagai jaringan untuk menyelundupkan senjata. Petugas pabean malas memeriksa kiriman sarang lebah.

Dalam legenda Polynesia, dua orang nelayan yaitu To-Kabwana dan To-Karvuvu menjala ikan, namun cuma mendapati batang tebu pada jala. Malas melemparkan kembali batang-batang tebu itu ke laut, mereka mengubur batang tebu itu yang lalu tumbuh dan menjelma menjadi wanita. Wanita itu yang kemudian menikah dengan salah satu nelayan tadi dab menjadi nenek moyang umat manusia dan menyebarkan bertanam tebu.

Sebelum mencapai India, secara terpisah tebu dikembangkan di kepulauan Indonesia. Tanaman ini hanya bisa tumbuh di daerah tropis. Di India sendiri kitab Veda sudah menyebut tentang gula tebu, sementara Kautilya (325 SM) menyebut 5 macam gula diantaranya khanda. Dari kata khanda ini kemudian dikenal kata "Candy".

Dari India gula tebu menyebar ke Cina di sekitar tahun 286 SM. bersama Buddhisme. Dalam tradisi Buddha, tebu dianggap berkhasiat dan direkomendasikan. Di aliran Mahayana Cina: Buddha dikenal dengan sebutan Raja Tebu. Di luar tradisi Buddhist, di China tebu dikonsumsi dalam acara penghormatan nenek moyang pada perayaan Dewa Dapur naik ke langit.

Di abad ke-6, tebu hibrida India (yang telah berbeda dengan tebu Polynesia) mencapai Persia dan orang mulai mengenal gula dari tebu di sana. Mereka telah mengenal proses penampungan cairan hasil pelumatan batang-bayang tebu yang lalu direbus hingga tersisa Kristal-kristal gula.

Dari Persia, tebu meluas hingga mencapai Mesir di abad ke 8. Dari sana disebar pelaut Arab ke Laut Tengah danmencapai Afrika. Di abad ke-15, tanaman tebu telah meluas ditanam di Madeira, Canary dan Tanjung Verde, hingga Sao Tome dan Afrika Barat.

Seluruhnya ada 6 jenis tumbuhan tebu. Yang paling umum ditanam: Saccharum Officinarum (gulanya tukang obat) - atau Tebu Mulia. Mengapa disebut gulanya apoteker? Karena obat jaman dulu umumnya pahit, sehingga harus ditambahi gula - agar pasien mau minum.

Seluruh Tebu adalah keluarga rumput/Graminaea. Saccharum Officinarum batangnya bisa setebal 5-6 cm dengan tinggi 3-4 m saat dewasa. Seperti umumnya keluarga rumput, Tebu berkembang biak secara aseksual dari batang yang ditanam kembali. Warnanya kuning hingga coklat. Karena keluarga rumput, maka tebu juga hanya bisa tumbuh bila banyak air. Dari ditanam hingga siap panen, perlu waktu 12-18 bulan.

Mengapa gula akhirnya digemari? Karena orang dulu kesulitan memisahkan sarang lebah dari madu. Dan sarang lebah mengganggu rasa madu. Gula tebu juga lebih netral, tidak mengganggu rasa asli dari teh, kopi, coklat dan makanan lain. Ini yang tidak bisa ditandingi oleh madu. Selain itu, banyak orang Eropa mengidap alergi serbuk sari bunga yang terbawa oleh lebah dan masuk ke madu. Ini tidak ada di tebu.

Di sekitar tahun 990, gula dari tebu mulai masuk ke Eropa dari Mesir dan sudah dalam bentuk serbuk kristal. Langka dan amat mahal. Karena menguntungkan orang Arab mulai menanam tebu secara besar-besaran dan mulailah awal nasib malang orang Afrika - jadi budak kebun tebu.

Dalam Perang Salib pertama, untuk pertama kalinya orang Eropa melihat tumbuhan tebu. Di Siprus dan Sisilia, orang Eropa mencoba menanam tebu. Saat pulang ke negara masing-masing - kisah tentang tebu dan gula menyebar ke seluruh Eropa. Ordo Knight of Malta jadi Eropa pertama penanam tebu. Dan orang Eropa mulai menggantikan orang Arab dalam menggunakan budak-budak Afrika mengerjakan kebun-kebun Tebu. Ini berlangsung hingga 5 abad.

Tapi bukan cuma budak Afrika. Saat masa Inkuisisi abad ke 15, Portugal pernah mengirim 2000 anak-anak Yahudi usia 2-10 tahun jadi budak tebu. Sebelum itu, kebun-kebun tebu juga menggunakan tenaga budak dari Yunani, Bulgaria, Turki dan Tartar. Dari sini nama bangsa Slav => slave.

Selain kebun tebu perlu banyak tenaga manusia, pabrik gula juga perlu bahan bakar sangat banyak untuk memurnikan cairan tebu. Karena bahan bakar utama saat itu adalah kayu, maka terjadi penggundulan hutan besar-besaran di sekitar pabrik pengolahan tebu => gula

Selain kerja berat di lapangan, kerja di pabrik gula juga sangat berat karena udara sangat panas dari proses berulang-ulang memurnikan air tebu.

Hingga abad ke-13, gula sangat langka. Konon Raja Henry III dari Inggris cuma punya gula tebu 3 pound. Di abad-14 hal ini berubah. Pedagang Venesia mulai mengimpor gula dari Timur Tengah. Di tahun 1319 Nicoletto Basadona datangkan 100 ribu pound gula ke London.

Mengapa Eropa sedemikian perlu gula? Karena obat-obat Eropa jaman dulu aneh-aneh: kotoran dan kencing hewan, kulit ular mati, empedu celeng. Hanya dengan tambahan gula maka orang bisa tahan minum obat. Sebanyak itu obat - maka sebanyak itu pula gula diperlukan, maka penting.

Dulunya, gula hanya bisa dibuat dekat kebun tebu - karena harus diolah dalam 1-2 hari sejak dipanen. Tapi orang Eropa temukan cara membuat gula mentah. Dengan gula mentah, maka proses pemurnian gula bisa dilakukan di tempat lain. Terutama di Eropa Utara yang rimbun pohon untuk bahan bakar. Tapi karena ini hutan-hutan di Eropa Utara lama-lama jadi gundul. Baru bisa pulih setelah dikenal pemanfaatan batu bara pengganti kayu bakar.

Sangat jelas mahalnya ongkos kecintaan manusia pada gula tebu. Terutama ongkos perbudakan dan kerja berat serta rusaknya lingkungan.

---

Sebelumnya kita mengikuti gula mengalir dari timur ke barat, tentang bagaimana tebu dari kepulauan Polynesia, ke Nusantara, selanjutnya ke India lalu ke China dan Timur Tengah, sebelum sampai ke Eropa. Juga bagaimana orang Eropa "jatuh cinta" pada gula setelah Perang Salib, untuk mengkompensasi obat-obatan aneh mereka yang rasanya tak tertahankan. Juga tentunya bagaimana Tebu sebagai tumbuhan tropis punya konsekuensi serius atas kerusakan lingkungan dan perbudakan yang ditimbulkan.

Di bagian 2 ini kita mengikuti bagaimana Tebu menyeberang Atlantik. Tentang bagaimana penduduk Brazil dan Karibia terbentuk dari bisnis tebu. Perjalanan tebu (Asia-Eropa-Amerika) berlawanan dari Cabe (dari Amerika-Eropa-Asia). Intinya tetap sama: perdagangan datang dari perbedaan. Langka-nya gula tebu di Eropa dan monopoli tebu oleh Arab telah mendongkrak harga gula sedemikian tinggi. Gula juga jadi simbol status.

Karena tebu butuh banyak air - muncul teknologi irigasi. Orang Arab mengenal Noria, roda air. Persia mengenal Qanat, irigasi hemat air.

Seolah 'mengejek' orang-irang Eropa - dalam perayaan, penguasa Timur Tengah sering membuat patung dari gula. Sukker Nakkasarli => pematung gula. Di tahun 1040, Sultan Persia pernah membuat pesta yang menghabiskan 80 TON gula yang dibentuk menjadi patung hewan dan tumbuhan.

Tehnik membuat benda-benda dari gula - dipergunakan hingga sekarang. Terutama di industri film yang melibatkan adegan berbahaya. Heran? Kalau anda melihat orang menerjang kaca di film-film, nah kaca itu dibuat dari gula agar tidak berbahaya bagi aktor. Dari jauh susah dibedakan. Demikian pula adegan pukul-pukulan pakai benda serupa beling - itu semua dibuat dari gula yang dicetak jadi seperti gelas, piring, dll.

Kembali ke abad pertengahan. Obsesi Eropa akan tebu menyertai pelaut Genoa usia 40 bernama Christoforo Colombo, nama asli Columbus. Dalam perjalanan ke-2-nya, Columbus membawa serta batang-batang tebu dari kepulauan Canary untuk ditanam di Benua Amerika. Dan berhasil tumbuh. Tapi Columbus dan saudaranya Diego lebih prioritaskan perampasan emas orang Indian ketimbang bertanam tebu yang butuh waktu lebih panjang.

Baru di awal abad-16, dokter bedah Gonzalo de Velosa membuka kebun tebu skala besar pertama di Hispaniola berkongsi dengan Tapia bersaudara. Timbul masalah: tenaga kerja. Orang Indian memang kuat, tapi gampang sakit karena tidak punya kekebalan terhadap orang Eropa yang jorok. Budak Eropa sendiri (terutama orang Slav) harganya mahal dan kalau melarikan diri susah dibedakan dengan orang Eropa lain secara umum.

Pilihan jatuh ke Budak Afrika. Kuat, sehat, dan kalau lari lebih gampang dicari dan ditemukan. Pasar budak juga strategis: Afrika Barat. Ada aliran angin dari Eropa ke Afrika Barat, selanjutnya ikut arus laut ke Karibia, lalu mendorong kapal via Gulfstream kembali ke Eropa. Arus air dan angin ini "Trade Wind" - Dari Eropa bawa besi, ke Afrika ambil budak, sampai di Karibia ambil gula dan rum kembali ke Eropa.

Alasan lain diambilnya budak Afrika adalah karena Karibia dihuni suku-suku Indian ganas dan kanibalistik. Percaya khasiat daging manusia. Supremasi orang Eropa mendorong suku-suku Karibia ingin mencicipi daging orang Eropa dan berharap beroleh "kesaktian" orang Eropa.

Faktor lain yang ikut mendukung: suku-suku di Afrika suka menjuali musuhnya yang kalah perang kepada orang Eropa untuk dijadikan budak. Nah, permusuhan antar suku di Afrika ini yang jadi akar masalah hingga sekarang. Dulu ditindas oleh Arab dan Eropa, sekarang sesama Afrika. Di buku "Nusantara"-nya Bernard M. Vlekke: kebiasaan menjual musuh buat jadi budak juga dilakukan oleh Raja-raja Bali di Nusantara.

Berkat pasokan dari Karibia - konsumsi gula di Eropa meningkat tajam. Pertama di kalangan bangsawan, bukan sekadar teman minum obat lagi. Mengapa Ratu Elizabeth I tidak pernah digambar tersenyum terlihat gigi? Karena di usia 60 giginya rusak dan hitam kebanyakan makan gula.

Dari bangsawan Eropa juga kita kenal istilah "bonbon" (Perancis untuk Permen) dan "Pastilles" dari Giovanni Pastilla - ahli masak dari Italia. Kakek-nenek saya selalu menyebut "bonbon" untuk merujuk istilah permen secara umum. Khas orang dulu.

Perancis masih mending pinter masak, orang Inggris yang masaknya payah - sedemikian tergantung pada gula. Bahkan sup-pun pakai gula. Di Nusantara yang suka mencampur gula ke masakan adalah saudara-saudara di Jawa Tengah. Tapi saya belum tahu alasannya. Ada yang bisa menjelaskan?

Keadaan bertambah parah bersama dengan meluasnya kebiasaan minum kopi, teh dan coklat di Eropa. Kebutuhan akan gula makin menjadi-jadi.

Pelaut Inggris memperkenalkan cara minum teh ala India - pakai gula. Padahal sebelumnya mereka seperti orang Cina - minum teh tanpa gula. Kopi pun akhirnya pakai gula - juga coklat dan es krim (kandungan gula 12-16%). Ketika gula makin merakyat, kebutuhan naik tajam.

Gerakan anti-gula pun muncul - terutama dari dokter Thomas Tryon. Kenapa? Selain tidak sehat, juga karena ia pernah ke kebun tebu di Karibia. Di sana ia melihat penderitaan budak-budak di kebun tebu dan pabrik gula. Juga ada Dr. Thomas Willis yang menemukan hubungan gula dan diabetes.

Tapi pengaruh gula sangat kuat. Di Spanyol, gereja yang "mengharamkan" coklat pada masa puasa menjelang paskah - terpaksa menyerah. Minuman coklat+gula yang disukai wanita dianggap "halal" di masa puasa paskah. Kompromi dicapai karena gereja terancam sepi.

Konsumsi gula Inggris per tahun meningkat. Konsumsi Gula di Inggris per kapita/tahun: 1700 = 4 pound. 1729 = 8 pound. 1789 = 12 pound. 1809 = 18 pound. Sementara konsumsi gula per kapita di Indonesia di tahun 2009 adalah 17 Kg/kapita/tahun. Juara Dunia? Brazil: 58 Kg/kapita/tahun.

---

Sebelum sampai ke nasib budak Afrika di kebun tebu, kita bahas sedikit tentang minuman Rum, hasil fermentasi larutan gula mentah/molasses.

Riwayat Rum muncul bersama dengan gula tebu. Di Nusantara cairan gula tebu yang difermentasi sudah dikenal hampir seusia tumbuhan tebu. Arak di Nusantara hampir serupa dengan rum. Disamping itu juga ada Brem di Bali yang mirip arak. Di beberapa wilayah juga dikenal minuman tuak. Apakah tuak sama dengan Rum? Saya tak tahu persisnya. Perlu pengetahuan khusus mengenai per-tuak-kan…hehe.

Tetapi di Inggris, Rum baru dikenal setelah tahun 1655. Sebelum itu pelaut Inggris dibekali dengan Bir dan Brandy (anggur yang disuling).

1655, Jamaica jatuh ke tangan Inggris bersama dengan kebun tebu dan pabrik gula. Di situ orang Inggris menemukan minuman lokal Rum. Rum adalah cairan gula tebu yang difermentasikan dengan bantuan bakteri dari ragi lokal Jamaica, disuling lalu disimpan setahun.

Sejak mengenal Rum dr Jamaica - minuman itu jadi standard minuman pelaut Inggris yang dibagikan berdasarkan jatah 2 kali sehari. Jatah Rum bagi pelaut Inggris (yang juga diadopsi negara lain) baru berakhir tahun 1970 setelah Great Rum Debate di parlemen Inggris.

Mengapa pelaut minum Rum? Karena Rum punya khasiat membunuh bakteri yang ada dalam air. Penyimpanan air di kapal dulu sering tercemar. Dalam sejarah AL Inggris, Rum digunakan untuk mengawetkan jenazah Admiral Nelson yang tewas di Trafalgar. Maka Rum disebut "Nelson's Blood."

Kebiasaan minum Rum (dan mabuk) menyebar ke seluruh dunia. Tapi sekarang sudah jauh berkurang. Rum cuma jadi bahan pelengkap cake.

---

Selama 4 abad hingga abad 20, setidaknya 13 JUTA orang budak Afrika dikirimkan menyeberang Atlantik. 2 JUTA tewas dalam perjalanan. Dari 11 JUTA yang tiba di benua Amerika, yang dikirim ke kebun tebu dan pabrik gula mencapai 6 JUTA orang, sisanya ke kebun kopi, kapas, dll. Melihat angka 6 Juta dari 11 Juta budak - maka tidak salah kalau disebut bahwa perbudakan Afrika banyak dipicu oleh kecintaan akan gula. 

Budak Afrika berasal dari berbagai latar belakang: petani, nelayan, pemburu, dukun, kepala suku dan bahkan bangsawan. Dijual oleh musuh. Sebelum naik ke kapal, mereka diperiksa dulu. Yang cacat atau penyakitan disisihkan. Juga yang kehilangan jari atau anggota tubuh. Mereka disuruh telanjang, disuruh melompat di tempat, diperiksa sampai ke dalam mulut dan anus. Hanya yang sehat yang dikirim. Mengapa begitu? Karena mortalitas (kematian) tinggi. Hanya yang tetap hidup yang ada harganya di Karibia melalui perjalanan 5 minggu - 3 bulan.

Sekitar 2/3 budak adalah laki-laki. Mereka dijejalkan di bawah dek berjejal-jejal. Budak perempuan dan anak-anak di atas dek diawasi oleh pelaut. Para budak itu dirantai agar tidak berontak/ bunuh diri. Sering harus dipaksa makan. Pernah terjadi 320 tewas dari 700 yang diangkut. 1 dari 10 kapal budak pernah mengalami pemberontakan.

Setelah sampai di Karibia, mereka dibersihkan, dipaksa makan, dicukur dan diminyaki, diberi pakaian agar laku terjual di pasar budak. Pasar budak selalu diserbu pembeli, karena tingkat mortalitas (kematian) di kebun tebu sangat tinggi - sehingga selalu kekurangan tenaga budak. Di tahun pertama saja 2 dari 7 budak tidak mampu bertahan hidup akibat penyakit, kelelahan, ataupun bunuh diri.

Perkebunan di Karibia tebu biasanya terdiri dari kebun, dataran penggembalaan, hutan sumber kayu dan tanah lapang dan rumah budak. Pekerjaan di kebun dimulai dengan menanam: 3 batang tebu ditanam dalam 1 lubang ditutupi kotoran hewan, rumput laut dan sisa pabrik gula. Biasanya 40 budak mengerjakan 3500 lubang/ hari dalam tiap acre (0,4 hektar). Rata-rata perkebunan luasnya 1000 acre / 400 hektar.

Peluang hidup seorang budak pekerja di kebun tebu umumnya sekitar 7 tahun sejak mulai bekerja. Itu sebabnya selalu kekurangan orang. Budak yang mampu bertahan hidup biasanya dipindahtugaskan jadi mandor, ke pabrik gula, atau merawat kuda dan hewan beban. Saat musim tanam selesai - bukan berarti pekerjaan selesai. Mereka membabat hutan untuk suplai kayu bakar ,bercocok tanam dan beternak.

Setelah 12-18 bulan. Tiba waktu panen. Kerja jauh lebih berat, karena masa panen berlangsung 5 bulan dan berlangsung siang-malam. Batang tebu dipotong 1,5 m dipotong, diikat dan langsung dikirim ke penggilingan maksimal dalam 2 hari. Lebih dari itu kadar gula akan turun. Selama masa panen, para budak pekerja harus menghadapi tikus, ular, serangga, serta resiko kesabet parang karena diburu waktu. Di penggilingan, budak wanita lebih banyak, tapi resiko kerja tidak kurang tingginya, terutama saat memasukkan tebu ke mesin giling.

Sering budak kehilangan tangan karena terbawa masuk mesin. Mandor biasanya sudah siap dengan pedang untuk memotong tangan yang tersangkut. Tangan dipotong di tempat agar budak masih bisa selamat. Di Brazil, seorang budak bekas Ratu harus diamputasi kedua tangannya karena ini.

Setelah digiling, air perasan tebu dialirkan ke ruang pendidihan, di mana air gula dididihkan, diaduk dan diputar oleh bagal/ keledai. Dari proses ini, cairan gula berulang-ulang dipanaskan, dibuang ampasnya dan dicampur batu kapur, hingga seperti sirup kental mendidih.

Dalam proses berulang-ulang ini ahli gula mengukur jumlah batu kapur yang diperlukan. Biasanya 50 gr - 1,5 kg per 100 pound tebu. Setelah tercapai kadar yang diharapkan, cairan gula kental ini didinginkan agar terbentuk kristal. Bagian yang mengalir keluar jadi bahan Rum. Bahan Rum ini dikumpulkan dicampur dengan fermentasi endapan pendidihan pertama, disuling dua kali untuk menghasilkan Rum (kira-kira 50% alkohol).

Biasanya yang bekerja membuat Rum adalah budak perempuan, karena lenih kecil resiko mereka menyelundupkan Rum yang sudah jadi. Budak perempuan punya strata tersendiri. Yang paling kasar di lapangan, lalu di pabrik gula, lalu di "Rumah Besar" jadi pembantu. Pembantu di Rumah Besar inilah yang sering merangkap jadi gundik. Dari mereka inilah lahir kaum "Mulatto" separuh Eropa separuh Negro.

Di saat pasokan budak menipis dan harganya naik - maka mulailah perlakuan atas budak diperlunak agar mereka mau beranak-pinak. Budak anak-anak ini disebut pickaninnies (dari Pequenos ninos - Spanyol) mulai bekerja di perkebunan sejak usia 4-5 tahun. Mulai dari dapur. Mereka juga membantu di ladang dan beternak selama orang tua-nya bekerja. Ini juga yang lalu membentuk kelas masyarakat baru di Karibia. Praktek poligami di kalangan budak juga dilakukan, di mana seorang budak laki-laki "dipinjamkan" dan punya keluarga di perkebunan lain.

Budak Afrika di Benua Amerika pun mengembangkan sistem kepercayaan mereka sendiri: gabungan nilai lokal, Afrika dan Santo Katolik. Sifat dasarnya animisme: dikenal nama: Vodun (koloni Perancis), Obeah (koloni Inggris), Santeria (koloni Spanyol) dan Candomble (Brazil). Kepercayaan Vodun ini yang kemudian kita kenal dengan nama Voo Doo di sekitar Haiti, Pusat Tebu dan Industri gula Perancis di Karibia.

Struktur masyarakat jadi unik. Ada Mulatto (Hitam dan Putih), Sambo (Mulatto dengan Hitam), Quadroon (Mulatto dan Putih), Mustee (Quadroon dan Putih). Juga ada Mestizo (Eropa dan Indian), serta kombinasi lain Hitam, Eropa dan Indian. Semuanya ada 128 jenis kombinasi. Tentang Voo Doo (dan Zombie) dll., nanti saya carikan bahannya untuk kita bahas tersendiri. Karena ini fenomena budaya yang menarik.

---

Cerita tentang Tebu, Gula dan Perbudakan memang pahit, tapi itulah komponen sejarah yang membentuk penduduk Karibia dan Brazil. Disebut Creole. 

Orang Eropa yang membuka kebun tebu di Karibia pun lama kelamaan punya ketergantungan terhadap budak mereka, terutama di rumah tangga. Mereka tidak bisa lagi mengurus rumah sendiri. Budak mengerjakan semuanya. Mulai dari mengusir nyamuk hingga membersihkan dan menjaga rumah. Saat ke Eropa pun mereka membawa budak mereka. Hingga ada istilah: "Rich as a Creole" - maksudnya orang kaya baru tapi kampungan dan manja. Dan orang-orang Creole ini dalam beberapa generasi tidak lagi merasa Eropa sebagai negeri asal. Ikatan dengan Karibia telah sedemikian kuat.

Di pertengahan abad 19, Eropa melarang perbudakan. Amerika juga mengikuti setelah Perang Sipil. Teknologi mulai menggantikan budak. Mesin telah banyak membantu, terutama mesin uap dan selanjutnya mesin BBM dan tenaga listrik. Jumlah pekerja pun menyusut. Orang kulit putih pun mulai memerdekakan anak Mulatto mereka, selanjutnya budak-budak mereka.

Di hari Natal 1739, lahir Joseph de Boulogne anak dari Guillaume-Pierre Tavarnier de Boulogne dengan budak perempuannya Nanon, usia 15 tahun. Joseph de Boulogne tumbuh besar. Ayahnya memisahkan diri dan mengirim ia dan ibunya ke Perancis sebelum menikah dengan wanita kulit putih.

Joseph dibesarkan sebagai aristokrat. Ia jadi jago anggar terbaik se-Perancis. Ia mampu berenang menyeberangi S. Seine dengan sebelah tangan. Joseph juga mahir berkuda. Juga pedansa hebat. Bermain biola dengan sangat baik. Ia menjadi pemain biola kerajaan, sebelum jadi Konduktor.

Raja Louis XVI menunjuknya jadi Direktur Opera, tapi diprotes hingga jabatan itu dikosongkan. Joseph membujuk Haydn menulis simfoni "Paris." Filsuf Voltaire membenci Joseph de Boulogne karena ia seorang Mulatto. Saat Revolusi Perancis ia menghilangkan "de" dari namanya.

Ia menjadi anggota Jacobin dan memimpin resimen revolusi berisi orang kulit hitam dan Mulatto. Tapi ia dikhianati, lalu dipenjarakan. Ia diampuni, dibebaskan, dan wafat beberapa tahun kemudian. Di kalangan musisi Perancis ia dikenal dg sebutan "Mozart Hitam."

Kisah Joseph de Boulogne tadi seakan pertanda akan berakhirnya era perbudakan. Seorang keturunan budak akhirnya bisa keluar dari kungkungan perbudakan yang menyesakkan. Manusia ternyata sama dimata Tuhan dan setiap orang tanpa peduli warna kulitnya bisa mencapai prestasi tinggi. Kini perbudakan telah lama hapus dari peradaban manusia, karena tak lagi sesuai dengan “hak azasi manusia modern.” Presiden Obama baru saja dilantik untuk kedua kalinya. Dalam orasi pelantikannya, Obama mengatakan: "Semua manusia sama di depan Tuhan. Tapi, yang lebih penting lagi, mereka semua sama di depan kita."