Senin, 24 Agustus 2015

Hati-hati "Sudden Shift", Fenomena Perubahan Abad Ke-21

Lima tahun yang lalu, mantan Dirut Pertamina, Ari Soemarno, pernah menyampaikan sepotong data kepada saya. Itu tentang shale gas, yang kalau sampai kongres Amerika Serikat memberi lampu hijau untuk dieksplor dan diekspor, maka harga gas dunia akan turun.

Data itu rupanya segera direspons oleh para pemain saham yang mengakibatkan harga-harga saham perusahaan tambang batubara kita anjlok. Mengapa demikian? Inilah gejala perubahan mendasar yang disebut 3S: sudden shift, speed, dan surprise!"

Sudden shift

Daripada mereka-reka kapan dollar AS akan kembali turun, atau tenggelam dalam rasa takut yang besar bahwa PHK besar-besaran akan terjadi, lebih baik kita paham apa yang tengah terjadi, mengapa, dan bagaimana meresponsnya.

Gejala ini kita sebut sudden shift (tiba-tiba berpindah). Faktanya, konsumennya tetap di situ, populasinya tetap besar (8 miliar jiwa), semuanya butuh makan, minum, transportasi, gadget, hiburan, dan sebagainya. Akan tetapi, siapa yang menikmati perpindahan itu?

Sudah begitu, perpindahannya mengejutkan karena seakan tiba-tiba (sudden), cepat sekali (speed), dan membuat kita terkaget-kaget (surprise). Mengapa? Ini karena kita mengabaikan, kita menyangkal, kita gemar berolok-olok, berpolitik, bersiasat, berpura-pura menyelamatkan (padahal menyesatkan); kadang mengatasnamakan rakyat pula, menghiburnya, berpura-pura seakan-seakan masalahnya ada di tempat lain.

Kembali ke shale gas, Ari Soemarno memberi tahu saya bahwa cost-nya sangat rendah, demikian harga jualnya, yakni seperempat dari harga jual gas konvensional. Saya membayangkan, begitu informasi itu beredar, maka para pemakai minyak (oil) pun akan beralih. Oleh karenanya, harga minyak pun akan guncang. Lalu pada akhirnya, tambang energi lain akan terganggu: batubara.

Di luar dugaan saya, ternyata batubara terkena imbasnya lebih dulu, lalu baru minyak. Maklum, harga kertasnya (saham) sudah lama dijadikan bubble; lagi pula, ia sangat merusak lingkungan. Kini harga minyak dunia baru turun 50-60 persen. Para ahli menduga, ia masih akan turun hingga sekitar 10 dollar AS (saat ini masih sekitar 47 dollar AS) per barrel.

Bisa dibayangkan kerugian apa yang akan diderita pengusaha-pengusaha minyak, kalau mereka tak berani merevolusi biaya-biaya "kenikmatan" yang selama ini sudah dirasakan para pegawai. Dulu, saat harga minyak di bawah 10 dollar AS per barrel, mereka sanggup berproduksi dengan biaya 6 dollar AS per barrel. Namun, begitu harga pasarnya 120 dollar AS per barrel, mereka berproduksi dengan biaya 100 dollar AS per barrel. Segala yang membuatnya mahal akan membuat manusia meningkatkan biaya kenikmatan. 




Rhenald Kasali

10 Hikmah


Cobalah ambil sedikit untuk mengerti maknanya.

1. Doa bukanlah "ban serep" yang dapat kamu keluarkan ketika dalam masalah, tapi "kemudi" yang menunjukkan arah yang tepat.

2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil?
Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita. Jadi, pandanglah ke depan dan majulah.

3. Pertemanan itu seperti sebuah buku.
Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya.

4. Semua hal dalam hidup adalah sementara.
Jika berlangsung baik, nikmatilah, karena tidak akan bertahan selamanya. Jika berlangsung salah, jangan khawatir, karena juga tidak akan bertahan lama.

5. Teman lama adalah emas. Teman baru adalah berlian! Jika kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk mengikat sebuah berlian menjadi cincin, kamu selalu memerlukan dasar emas.

6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata " Tenang sayang, itu hanyalah belokan, bukan akhir!

7. Ketika Tuhan memecahkan masalahmu, kamu memiliki kepercayaan pada kemampuanNYA; ketika Tuhan tidak memecahkan masalahmu, Dia memiliki kepercayaan pada kemampuanmu.

8. Seorang buta bertanya pada seorang bijak : "Apakah ada yang lebih buruk daripada kehilangan penglihatan mata?" Dia menjawab : "Ya ada, kehilangan visimu!"

9. Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkahi mereka, dan terkadang, ketika kamu aman dan happy, ingat bahwa seseorang telah mendoakanmu.

10. Khawatir tidak akan menghilangkan masalah besok, hanya akan menghilangkan kedamaian hari ini.

Kamis, 23 Juli 2015

Bea Siswa


Bila ada yang berminat mencari beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, semoga putera-puteri Indonesia semakin hebat..

1. Australia Award Scholarship (http://australiaawardsindo.or.id)

2. LPDP Scholarship (http://www.beasiswalpdp.org/index.html)

3. DIKTI Scholarship
a. Dalam Negeri (http://www.beasiswa.dikti.go.id/dn/)
b. Luar Negeri (http://beasiswa.dikti.go.id/ln/)

4. Turkey Government Scholarship (http://www.turkiyeburslari.gov.tr/index.php/en)

5. General Cultural Scholarship India (http://www.iccrindia.net/gereralscheme.html)

6. USA Government Scholarship
a. (http://www.aminef.or.id/index.php)
b. (http://www.iief.or.id)

7. Netherland Government Scholarship (http://www.nesoindonesia.or.id/beasiswa)

8. Korean Government Scholarship (http://www.niied.go.kr/eng/contents.do?contentsNo=78&menuNo=349)

9. Belgium Government Scholarship (http://www.vliruos.be/4273.aspx)

10. Israel Government Scholarship (http://www.mfa.gov.il/mfa/abouttheministry/departments/pages/scholarships%20offered%20by%20the%20israeli%20government%20to.aspx)

11. Sciences Po France (http://formation.sciences-po.fr/en/contenu/the-emile-boutmy-scholarship)

12. Utrecht University Netherland (http://www.uu.nl/university/international-
students/en/financialmatters/grantsandscholarships/Pages/utrechtexcellencescholarships.aspx)

13. Prasetya Mulya Business School Indonesia (http://www.pmbs.ac.id/s2/scholarship.php?lang=ENG)

14. Brunei Darussalam Government Scholarship (http://www.mofat.gov.bn/index.php/announcement)

15. Monbugakusho Scholarship Japan (http://www.id.emb-japan.go.jp/sch.html)

16. Paramadina University Master Fellowship Indonesia (https://gradschool.paramadina.ac.id/in/graduate-school-fellowship/paramadina-medco-fellowship-2013.html)

17. PPM School of Management Indonesia (http://ppm-manajemen.ac.id/beasiswa-penuh-s2-mm-reguler/)

18. University of Twente Netherland (http://www.utwente.nl/internationalstudents/scholarshipsandgrants/all/uts/)

19. Sweden Government Scholarship (http://www.studyinsweden.se/Scholarships/)

20. Chinese Government Scholarship (http://www.csc.edu.cn/laihua/scholarshipdetailen.aspx?cid=97&id=1422)

21. Taiwan Government Scholarship (http://www.studyintaiwan.org/taiwan_scholarships.html)

22. United Kingdom Government SCholarship (http://www.chevening.org/indonesia/)

23. Panasonic Scholarship Japan (http://panasonic.net/citizenship/scholarships/pso/requirements/)

24. Ancora Foundation Scholarship (http://ancorafoundation.com)

25. Asian Public Intellectuals Fellowship Japan (http://www.api-fellowships.org/body/)

26. AUN/SEED-Net Scholarship (http://www.seed-net.org/index.php)

27. Art Asia Major Scholarship Korea National University of Arts (http://eng.karts.ac.kr:81/karts/board/list.jsp?
c_no=003013002&bt_no=123&page=1&b_category=&b_categoryimg=&searchSelect=&keyword=&divisionSelect=&engNotice=engNotice)

28. Ritsumeikan Asia Pacific University Japan (http://www.apu.ac.jp/home/life/index.php?content_id=30)

29. Seoul National University Korea (http://en.snu.ac.kr/apply/graduate/scholarships/before-application)

30. DIKTIS Overseas Scholarship (http://www.pendis.kemenag.go.id/beasiswaln/)

31. Honjo International Scholarship Foundation Japan (http://hisf.or.jp/english/sch-f/)

32. IDB Merit Scholarship Programme for High Technology (http://www.isdb.org/irj/portal/anonymous?NavigationTarget=navurl://c28c70fde436815fcff1257ef5982a08)

33. International HIV & Drug Use Fellowship USA (http://www.iasociety.org/fellowship.aspx)

34. Nitori International Scholarship Foundation Japan (http://www.nitori-shougakuzaidan.com/en/)

35. School of Government and Public Policy Indonesia (http://sgpp.ac.id/pages/financial-conditions)

36. Inpex Scholarship Foundation Japan

37. Asia University Taiwan (http://ciae.asia.edu.tw/AdmissionsScholarship.html)

38. Macquaire University Australia (http://www.mq.edu.au/future_students/international/scholarships_and_awards/macquarie_university_international_scholarships/

Senin, 08 Juni 2015

Ride/ Drive Safety & Respect Others


Polisi memberhentikan sebuah mobil yang menerobos lampu merah .

Jordi, sang pengemudi menepikan mobilnya. Ketika dilihatnya sang Polisi adalah sahabatnya semasa sekolah, Bobi, dia terhenyak senang.

"Hai Bob, senang ketemu kamu lagi" sapa jordi,

"Hallo Jono," jawab Bobi.

"Sepertinya saya kena tilang? Begini sob, saya sedang buru-buru, istri dan anakku menunggu di rumah" Jawab Jordi.

"Aku mengerti, tapi aku melihatmu menerobos lampu merah, tolong keluarkan SIM-mu" Jawab Bobi.

Dengan ketus Jordi menyerahkan SIM dan menutup kaca jendela sambil bersungut-sungut kecewa. 10 menit kemudian Bobi mengetuk kaca, dan menyerahkan surat tilang. Bobi pun pergi tanpa berkata-kata.

Dengan kecewa Jordi melihat Surat Tilang tersebut, tapi Jordi heran. Bukan surat tilang yang dia terima, tapi sebuah kertas yang dilipat dan SIM nya dikembalikan. Penasaran, Jordi membuka kertas yang diberikan dan membacanya...

"Jordi sahabatku. Anak perempuanku satus-satunya meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum selama 3 bulan. Begitu bebas ia bisa bertemu dan memeluk anak dan istrinya di rumah, sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu, begitu juga kali ini! Dan kami selalu berharap Tuhan berkenan memberi kami seorang anak lagi, meski sulit, mengingat istriku memiliki fisik yang lemah. Maafkan aku Jordi. Do'akan permohonan kami terkabul. Berhati-hatilah. (Sahabatmu,Bobi)."...

Jordi terdiam tanpa kata [:'(]

Mari jalani hidup dengan hati-hati, demi keselamatan kita dan pengguna jalan lainnya!

Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.

RIDE / DRIVE SAFETY AND RESPECT OTHERS...

Jangan Injak Kodok

Tiga orang sahabat anak SMA : Otong, Udin dan Jojon berniat naik gunung.

Tiba di tempat sebelum naik gunung mereka bertemu kakek-kakek yang menasehati agak jangan menginjak kodok... karena kalau menginjak akan mengakibatkan dapat jodoh yang jelek.

Dalam pendakian, Udin dan Jojon ternyata menginjak kodok, cuma Otong yang nggak nginjak kodok. Otongpun tertawa senang, katanya: "Lu berdua bakal dapat bini jelek..."

10 tahun kemudian mereka reunian dan membawa istri masing-masing. Udin dan Jojon melihat Otong datang dengan istrinya yang cantik, sedang mereka memang beristri jelek.

Otong dengan bangga berkata : "Bini gue cakep karena gue gak nginjek kodok, kalo lo berdua kan nginjek kodok.... si kakek itu bener banget ramalannya..."

Akhirnya Udin dan Jojon penasaran nanyain bini si Otong: "Mbak....cakep-cakep kok mau sih sama temen saya si Otong yang model kayak gitu ...pas2an..."

Bini si Otong cuma bilang : "Begini ceritanya... waktu itu saya naek gunung.... eh saya nginjek kodok....."

Dengan Apa Kau Takar Bahagiamu?

 Dengan apa kau takar bahagiamu?

Miliki saldo tabungan dengan jejeran dua belas angka nol dibelakangnya?
Seolah dunia dan perhiasannya telah dapat termiliki semua,
Padahal dunia cuma biasan dari setitik air dari syurga.

Dengan apa kau takar bahagiamu?

Miliki pasangan hidup rupawan yang membuat jutaan pasang mata iri memandangnya?
Seolah engkau adalah manusia paling beruntung karena tertakdirkan memiliki pasangan berraga sempurna.
Padahal dia tak ada apa-apanya dibandingkan penghuni syurga, tanpa ketaatan kepada TuhanNya.

Dengan apa kau takar bahagiamu?

Dikelilingi barang mewah yang membuat derajat sosialmu naik dimata manusia?
Seolah engkau adalah makhluk paling mulia diantara mereka yang miskin harta.
Padahal bagi Allah, engkau cuma manusia sombong yang tak pandai menjaga titipanNya.

Dengan apa kau takar bahagiamu?

Padahal tak perlu mencari terlalu jauh kebahagiaan karena sesungguhnya takaran bahagia itu ada di dalam dirimu sendiri.


Hati yang senantiasa bersih.
Pikiran yang senantiasa positif kepada hidup.
Bibir yang senantiasa digunakan mengucap syukur.
Harta yang senantiasa dibelanjakan di jalan Allah.
Waktu yang senantiasa dihabiskan untuk mengingat kematian.
Sikap dan sifat yang senantiasa rendah hati dan jauh dari iri dengki.
Umur yang senantiasa dipakai jadi manfaat untuk sesama.
Bakti yang senantiasa diberikan kepada orang tua.

Sahabatku,

jika takaran bahagiamu adalah dunia,
percayalah engkau pasti tak akan menemukannya,
engkau tak akan pernah merasa puas, takkan pernah merasa tercukupi, karena bahagia yang tertakar oleh dunia sifatnya fana dan sementara.

Kian hari engkau akan kian cari nikmat dunia,
akan kian jauh dari rahmat Rabbmu,
sementara bahagia yang sesungguhnya adalah pada saat engkau dekat denganNya.

Tips buat penggemar aktivitas dapur

1. Agar telur rebus tidak susah dikupas, jangan lupa celupkan kedalam air es saat telur tersebut baru matang/masih panas.

2. Agar cabe tidak meletup-letup ketika digoreng, jangan lupa tusuk sedikit cabe tersebut dengan pisau sebelum digoreng.

3. Saat mencuci kangkung, arnong/selada air ato genjer serta tanaman air lainnya jangan lupa dibilasan pertama bubuhkan sesendok garam lalu diamkan sejenak agar binatang-binatang kecil yang mungkin hidup dibatang dan daunnya mati .. biasanya yg hobi nongkrong disitu lintah, keong, ulat dan cacing air.. (brokoli dan kembang kol juga sering ada ulatnya jadi jangan lupa pula gunakan cara ini).

4. Agar tahu awet ketika disimpan, cuci bersih dengan air, kemudian siram dengan air panas, setelah itu lap dengan tisu dapur, simpan didalam tupperware tutup rapat, kemudian letakkan didalam kulkas Inshaa Allah bisa tahan 1 minggu.

5. Untuk mengetahui telur busuk atau tidak bisa gunakan tes apung air, jika mengapung diatas air tandanya telur busuk.

6. Ketika akan mengocok telur untuk berbagai macam kue, pastikan telur dalam keadaan suhu ruang (bukan dingin karena baru keluar dari kulkas, hal ini bisa membuat adonan tidak ngembang).

7. Jika menyimpan sayuran di dalam kulkas, jangan pakai keresek tapi gunakan koran dan majalah bekas, sebab ini bisa mencegah air embun sayuran menggenang yang bisa mengakibatkan sayur cepat busuk.

8. Untuk menetralisir bau dalam kulkas belah kentang dan letakkan di rak kulkas, kentang bisa menghilangkan bau tak sedap dalam kulkas.

9. Agar ikan tidak lengket di penggorengan, gunakan wajan yang khusus untuk menggoreng, jangan sekali-kali menggoreng ikan di wajan yang pernah atau sering dipakai untuk menumis, sebab sudah pasti ikan goreng akan lengket dan hancur ketika dibalik, bisa juga olesi sedikit garam ke wajan sebelum dituangi minyak.

10. Untuk menghilangkan rasa panas di tangan akibat terlalu lama berkontak dengan cabe ato sambel, (kata orang Jawa tangan wedhangen) bisa dengan cara cuci bersih tangan dengan sabun sampai 2 atau 3 kali, kemudian lap dan masukkan tangan kedalam beras, benam dan remas-remas beras sebentar, dijamin rasa panas di tangan akan hilang.

11. Agar mata tidak pedih ketika mengiris bawang merah, letakkan wadah berisi garam disamping talenan, cara ini Inshaa Allah ampuh menghindarkan mata agar tidak pedih.

12. Agar beras tidak dikunjungi kutu beras, letakkan sebungkus plastik yg berisi beberapa sendok kopi bubuk, kemudian beri sedikit lubang plastiknya.. kutu beras tidak suka aroma kopi jadi Inshaa Allah dia tidak akan berani datang ke beras.

13. Jika peralatan masak kusam akibat noda dari bumbu yang berwarna seperti kunir, ato panci yang terlalu sering dibuat merebus air jadi kekuningan.. ambil sesendok baking soda beri sedikit air gosok-gosok ke panci.. diamkan sebentar, lalu bilas.. jika masih ada noda bisa diulang lagi.

14. Agar kembang kates, daun kates/pepaya dan pare tidak terlalu pahit ketika dimasak, baiknya sebelum ditumis .. rebus sebentar di air rebusan daun jambu biji (caranya, rebus air, ambil beberapa lembar daun jambu biji, tunggu hingga mendidih, masukkan daun jambu, tunggu 5 menit, masukkan kembang/daun pepaya/pare) diamkan sebentar matikan api.. baru setelah itu tiriskan dan siap untuk dimasak sesuai selera.. (kalo daun pepayanya untuk kulupan, bisa direbus hingga matang bersama daun jambu).

15. Agar tempe tidak mudah busuk, jangan simpan di dekat garam.

16. Jika menyimpan daging di freezer, pastikan daging tidak keluar masuk freezer berulang kali karena hal ini bisa membuat bakteri berkembang biak, jadi potong-potong dulu dagingnya sesuai dengan perkiraan kebutuhan per tiap kali masak dan simpan di plastik kecil-kecil secara terpisah sehingga ketika akan mengambil, bisa ambil seperlunya saja.

Beberapa Ide Mendulang Pahala Menjelang Ramadhan

· Belilah beberapa buah sandal jepit plastik atau bakiak kayu, letakkan di sekitar masjid. Agar para jamaah dpt menggunakannya saat akan berwudhu. Dan Anda akan menikmati pahala dari setiap orang yg memakainya...

· Sisihkanlah dari hasil upah jerih payahmu, sedikit untuk di sumbangkan untuk berbuka bersama anak yatim, dhuafa, para penghuni panti jompo, penjara atau saudara kita yg terabaikan..

· Letakkanlah di kamarmu sebuah kotak, dimana setiap kali kamu merasa melakukan dosa, masukan uang receh 3-5rbu ke dalamnya, jika sdh genap 1 bulan, buka kotak itu dan besedekahlah dengan uang tersebut. Lakukanlah ini tiap bulannya..

· Letakkan meja kecil di depan pagar rumah atau di pinggir jalan yg biasa orang berlalu lalang, letakkan diatasnya air mineral dan kue2 untuk berbuka. Beri tulisan "silahkan ambil gratis..."

· Atau jika ada waktu luang, ajak anak2, adik, kakak & teman2 membagikan kurma dan air mineral di pinggir jalan raya...berikan pada penumpang angkot yg mungkin tdk sempat berbuka di rumah.

· Belilah mushaf (al quran) letakkan di salah satu masjid dan bayangkan berapa pahala yg akan kamu dapat pada setiap huruf yg mereka mau membacanya.Mumpung mau bulan Puasa Bisa dipakai Tadarus Qur'an

· Jangan biarkan kamu tertidur, melainkan telah kau ampuni setiap orang yg telah berbuat buruk kepadamu (menggibahi, mengadu domba dan mendzalimimu).

· Kirimkan pesan ini ke semua kontakmu, siapa tahu ada orang yg mau mengamalkan ini, sehingga kamu pun akan diberi pahala karenanya.In syaa Allah...


Indikator Kebahagiaan


Ibnu Abbas ra menjelaskan, ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan di dunia yaitu:

1. Qolbun Syakirun, atau hati yang selalu bersyukur,

Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur

2. Al-Azwaju Shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.

Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula.

3. Al-Auladul Abrar, yaitu anak yang sholeh.

Do'a anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh/sholehah.

4. Al-Biatu Sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang2 sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah.

5. Al-Malul Halal, atau harta yang halal.

Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati.

Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. Berbahagialah orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

6. Tafakuh Fid-Dien, atau semangat untuk memahami agama.

Dengan belajar ilmu agama, akan semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah dan Rasulnya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.

7. Umur yang Barokah.

Artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Inilah semangat hidup orang2 yang barokah umurnya.

Dialog Professor dan Ruang untuk Kopi

Seorang professor berdiri di depan kelas filsafat. Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dengan bola-bola golf. Kemudian berkata kepada murid-muridnya: "Apakah toples sudah penuh?”

Mereka setuju. "Ya," sahut mereka ramai.

Kemudian sang profesor menuangkan batu koral ke dalam toples, lalu mengguncang-guncang dengan ringan. Batu-batu koral itu lalu mengisi tempat yang kosong di antara bola-bola golf. Kemudian dia bertanya lagi kepada murid-muridnya: “apakah toples sudah penuh?”

Mereka setuju. "Ya."

Selanjutnya dia menabur pasir ke dalam toples. Pasir pun kemudian menutup semuanya. Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sudah penuh?.

Para murid berkata, "Yes!"!

Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa. Mereka menganggap itu lelucon.

"Sekarang, saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. Bola-bola golf adalah hal yang penting: Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan. Jika yang lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."

Ia lalu diam sejenak.

"Batu-batu koral adalah hal-hal lain seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil. Pasir adalah hal-hal yg sepele."

Sang profesor memandang murid-muridnya yang terdiam. Sunyi.

"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples, maka tidak akan tersisa ruangan untuk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf.

"Hal yang sama akan terjadi dalam hidupmu. Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian."

"Jadi beri perhatian untuk hal-hal penting untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check-up kesehatan. Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf. Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasirnya."

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya: "Kopi mewakili apa, Prof?"

Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat."

Jumat, 01 Mei 2015

KAMPRET

Seorang kakek yang bijaksana, tinggal di dekat telaga yang airnya sangat jernih dan dikelilingi oleh pohon buah2an.

Pada suatu hari Kakek pergi ke telaga dg membawa keranjang untuk memetik buah2an. Sesampainya di sana, didapatinya beberapa gadis cantik sedang berenang tanpa memakai sehelai pakaian pun.

Begitu melihat kakek tua datang, mereka langsung berenang ke bagian telaga yang dalam agar tubuhnya tidak terlihat oleh sang pria tua sambil berteriak : "Hai ... pak tua, pergilah ! Kami tidak akan keluar dari telaga sampai kau pergi dari sini".

Kakek menjawab dengan tenang, "Saya ke sini bukan untuk mengintip kalian mandi, neng. Jangan salah, apalagi ingin melihat kalian keluar dari telaga dalam keadaan telanjang bulat. Gak penting buat orang tua seperti saya !! Saya tuh kesini cuma untuk memberi makan buaya2 yang ada di telaga ini"

Serentak gadis2 muda itu berenang ke tepi dan berlarian keluar dari telaga, rame2 memeluk Kakek saking ketakutan.

"Umur boleh tua tapi pikiran harus tetap cepat dan tangkas memanfaatkan setiap kesempatan", gumam Kakek sambil tersenyum ...

Karakter "Kakek" diatas dapat disebut karakter "Laki Laki Sejati" yang secara umum ada 7 kriteria, yaitu:

1. Kreatif
2. Ambisius
3. Modern
4. Progresif
5. Radikal
6. Eksotik
7. Tangguh

Atau bisa disingkat dengan: K-A-M-P-R-E-T...... L-O-L.

Badai Pasti Berlalu

Pada suatu hari, seperti biasa kami berkendaraan menuju ke suatu tempat. Dan aku yang mengemudi. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Kulihat beberapa kendaraan mulai menepi dan berhenti.

“Bagaimana Ayah? Kita berhenti?”, aku bertanya.

“Teruslah mengemudi!”, kata Ayah.

Aku tetap menjalankan mobilku. Langit makin gelap, angin bertiup makin kencang. Hujanpun turun. Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yang diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Kulihat kendaraan-kendaraan besar juga mulai menepi dan berhenti.

“Ayah…?”

“Teruslah mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan.

Aku tetap mengemudi dengan bersusah payah. Hujan lebat menghalangi pandanganku sampai hanya berjarak beberapa meter saja. Anginpun mengguncang-guncangkan mobil kecilku. Aku mulai takut. Tapi aku tetap mengemudi walaupun sangat perlahan.

Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, kurasakan hujan mulai mereda dan angin mulai berkurang. Setelah beberapa kilometer lagi, sampailah kami pada daerah yang kering dan kami melihat matahari bersinar muncul dari balik awan.

“Silakan kalau mau berhenti dan keluarlah”, kata Ayah tiba-tiba.

“Kenapa sekarang?”, tanyaku heran.

“Agar engkau bisa melihat dirimu seandainya engkau berhenti di tengah badai”.

Aku berhenti dan keluar. Kulihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Aku membayangkan mereka yang terjebak di sana dan berdoa, semoga mereka selamat. Dan aku mengerti bahwa jangan pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dalam ketidakpastian dan ketakutan kapan badai akan berakhir serta apa yang akan terjadi selanjutnya.

Jika kita sedang menghadapi “badai” kehidupan, teruslah berjalan, jangan berhenti, jangan putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus kacau, menakutkan dan penuh ketidak-pastian.

Lakukan saja apa yang dapat kita lakukan, dan yakinkan diri bahwa badai pasti berlalu. Jadikanlah kebiasaan yang positif untuk tidak menyerah hari ini.

Apakah Anda Dave atau Jim?

Satu siang yang panas, sekelompok pekerja tampak memperbaiki sebuah lintasan kereta api. Saat itu sebuah limousine mewah berhenti. Jendela mobil terbuka. Dari bangku penumpang, seorang pria necis berteriak ke arah para pekerja itu. "Dave Anderson? Kamukah itu?" Seorang pekerja bernama Dave Anderson menengok dan berteriak, "Ya Jim, ini aku." Pria di dalam mobil yang dipanggil Jim itu kemudian mengundang Dave masuk ke mobilnya dan Dave pun masuk.

Keluar dari mobil, para pekerja menatap Dave takjub. Mereka tahu pria bernama Jim itu adalah Jim Murphy, bos perusahaan yang menangani proyek rel yang mereka kerjakan. Bagaimana Dave bisa mengenal, bahkan tampak akrab dengan sang bigbos, bahkan memanggilnya dengan nama depan saja. Dave menghela nafas dan bercerita, "Aku kenal Jim 20 tahun yang lalu. Dulu kami bersama2 membangun rel. Bedanya, Jim bekerja membangun rel kereta api sedangkan aku bekerja sekedar untuk dapat 2 dolar." Alasan bekerja itulah yang membuat nasib kedua sahabat itu kini berbeda jauh.

Bagaimana Anda memandang pekerjaan menentukan prestasi dan pencapaian Anda! Bekerjalah bukan hanya untuk gaji bulan ini, tapi untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan, tim dan masyarakat. Selesaikan tugas yang diberikan kepada Anda Bekerjalah bukan semata2 demi menggaet uang konsumen, tapi karena Anda tahu "dagangan" Anda bermutu dan membuat hidup mereka jadi lebih baik. Bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa. Uang dapat habis dalam waktu singkat, tapi reputasi kita bertahan hingga kita tiada. Jabatan akan usai saat kita pensiun, tapi kontribusi positif Anda pada orang2 di sekitar Anda bisa diteladani hingga lintas generasi.

Apakah Anda Dave atau Jim? Andalah yang bisa menjawabnya!

Lampu Oranye Sedang Menyala : Siaga & Waspadalah

Optimisme mendadak terhenti. Pesimisme mulai bersemi. Itulah situasi yang sedang kita hadapi di ekonomi riil bangsa kita. Euforia Konferensi Asia Afrika dengan gemelegar pidato dan acara seakan menjadi penyejuk sejenak untuk mengobati kepenatan masyarakat, termasuk para kepala negara dan kepala pemerintahan yang hadir disini.

Bayangkan, ditengah optimisme politik Asia Afrika, bayangan kemuraman ekonomi semakin nyata. Tidak dapat disangkal lagi, semua sedang menghadapi krisis perekonomian yang tak mudah dicari obatnya.

China, sebagai penggerak ekonomi Asia, semakin terpuruk dengan tingkat pertumbuhan hanya sekitar 7 persen mendampingi indeks manufaktur yang sudah dibawah 50 sebagai titik nadir pertumbuhan. Afrika Selatan sebagai anggota BRICS juga tidak bisa diharapkan menjadi pendorong kelompok Afrika. Lalu bagaimana dengan Indonesia ?

Kuartal 1 tahun 2015, mengikuti trend penurunan sejak kuartal 4 tahun 2014, semakin menunjukkan gejala LAMPU ORANYE (SIAGA DAN WASPADA). Artinya sudah melampaui LAMPU KUNING (HATI HATI) tapi belum sampai ke LAMPU MERAH (BAHAYA).

Sektor Makanan dan Minuman sudah turun 10 persen mendampingi sektor lain yang selama ini jadi andalan ekonomi domestik. Kelesuan ini sangat dirasa, bahkan banyak pengusaha resto maupun rumah makan kecil sudah merasakan dampaknya secara nyata. Pengunjung sepi. Kalah mal masih ramai, hanya untuk sarana rekreasi dengan belanja seadanya. Banyak yg menahan diri untuk berbelanja. Itu sebabnya banyak pengusaha yang mulai jor-jor-an obral diskon.

Saya bukan bermaksud menjadi ekonom, untuk menakut nakuti anda. Tapi paragraf awal ini hanya gambaran sederhana untuk menunjukkan kondisi perekonomian dunia dan kita sedang menuju perlambatan yang semakin cepat.

Nah, ini yang saya mau bagikan. Bukan soal bagaimana membuat ekonomi bergairah tapi bagaimana mempersiapkan diri agar kita tetap bisa SURVIVE kalau krisis tejadi.

Prinsipnya sederhana saja : kita harus mengatur keuangan kita, sehingga 'KALAU EKONOMI TAMBAH BURUK, KITA MENJADI ORANG TERAKHIR YANG TERKENA DAMPAK, TAPI KALAU EKONOMI MEMBAIK KITA MENJADI ORANG PERTAMA YANG MENIKMATINYA'.

Bagaimana strateginya ?

Pertama, perketat PENGELUARAN anda. Tunda yang tidak perlu, kurangi yang perlu, batalkan yang hanya berupa keinginan.

Dalam kondisi sulit, pendapatan akan semakin sulit bertambah, itu sebabnya yang bisa meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga adalah mengurangi pengeluaran.

Caranya : matikan lampu yg boros, kurangi jajan diluar, stop investasi walaupun diskon yang ditawarkan menggiurkan.

Kedua, lunasi HUTANG anda secepatnya, apalagi hutang dengan menggunakan kartu kredit. Ingat dalam kondisi krisis, bunga hutang akan membunuh anda pelan pelan karena orang yg berhutang akan menjadi budak orang yg menghutanginya.

Ketiga, alokasi TABUNGAN anda ke sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik, entah itu deposito, saham, tanah, property, mata uang asing.

Keempat, berani CUT LOSS kalau investasi anda sudah menurun misalnya property atau saham kalau itu didanai dengan hutang bank apalagi kartu kredit.Keyakinan akan lebih baik, lebih untung, hanya ada ketika ekonomi tumbuh baik. Ini menyebabkan banyak orang berani berhutang untuk spekulasi. Sebaiknya dalam kondisi lampu oranye, konsep itu segea diamputasi.

Kelima, ini yg terakhir tapi paling penting. Jangan paranoid, jangan panik tapi tetap optimis walapun waspada. Perbanyak CASH dan tabungan LIKUID anda, karena ketika kondisi semakin memburuk anda bisa membeli asset dengan harga sangat miring, orang yg BU alias BUTUH UANG akan mendiskonto dengan besar. Kesempatan bagi anda memiliki assets produktif dengn harga 'murah'.

Itu sebabnya saya sering berujar, dalam kondisi sulit CASH IS KING, dalam kondisi resesi CASH IS CAESAR.

Goodluck

(Paulus Bambang W. Santoso - Presdir United Tractors – Astra Group).

Al Kahfi

Sahabat2ku...

Jangan tertipu dengan usia MUDA
karena syarat Mati TIDAK harus TUA.

Jangan terpedaya dengan tubuh yang SEHAT
karena syarat Mati TIDAK mesti SAKIT

Jangan terperdaya dengan Harta Kekayaaan
sebab Si kaya pun tidak pernah menyiapkan kain kafan buat dirinya
meski cuma selembar.

Mari Terus berbuat BAIK,
berniat untuk BAIK,
berkata yang BAIK-BAIK,
Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang yang mengenalimu dan
Tidak suka dgn Nasihatmu

Cukup lah Allah yang mengenalimu lebih dari pada orang lain.

Jadilah bagai JANTUNG yang tidak terlihat,
tetapi terus berdenyut setiap saat hingga kita terus dapat hidup,
berkarya dan menebar manfaat bagi sekeliling kita
sampai diberhentikan oleh-NYA

Sahabat2ku...

"Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam,
amalku tidak bertambah sedikit pun,
padahal aku tahu saat ini umurku berkurang"

(Ibnu Mas'ud r.a.)

Aku Belajar...!

Aku belajar lebih banyak diam daripada lebih banyak bicara...
Aku belajar bersabar dari sebuah kemarahan...
Aku belajar mengalah dari sebuah keegoisan...
Aku belajar tersenyum dari suatu kesedihan....
Aku belajar tegar dari suatu kehilangan...

-----

Hidup adalah BELAJAR.....
Belajar bersyukur meskipun tak puas...
Belajar ikhlas meskipun tak rela....
Belajar taat meskipun berat...
Belajar memahami meskipun tak sehati...
Belajar sabar meski terbebani...
Belajar memberi meski tak seberapa...
Belajar mengasihi meski tersakiti....
Belajar tenang meski gelisah....
Belajar percaya meski susah....
Belajar tabah meski cobaan menerpa...

----

Aku belajar....
bahwa tidak selamanya hidup ini indah, kadang ALLAH menyapaku melalui derita.
Tetapi aku tahu bahwa IA tidak pernah meninggalkanku, sebab itu aku belajar menikmati hidup dengan bersyukur.

----

Aku belajar....
bahwa tidak semua yang aku harapkan akan menjadi kenyataan, kadang ALLAH membelokkan rencanaku.

Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik dari yang kurencanakan, sebab itu aku belajar menerima semua itu dengan sukacita.

----

Aku belajar....
bahwa cobaan itu pasti datang dalam hidupku.
Aku tak mau dipengaruhi setan untuk marah dan emosi, aku tak mau menyalahkan orang lain, Juga tidak mungkin berkata "tidak adil ALLAH".
Karena aku tahu bahwa semua itu tidak akan melampaui kekuatanku, sebab itu aku belajar menghadapinya dengan sabar.

------

Aku belajar....
bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi, karena semua rancanganNYA.

Dunia Separuh-Separuh

Ya Chun pelajar di Tsung Lin University Fo Guang Shan tidak suka dengan dosen pembimbingnya, dia selalu menolak instruksi dan nasehat gurunya itu.

Suatu hari Master Hsing Yun, Pimpinan Universitas, memanggilnya ... "Saya dengar kamu ada masalah dengan dosen pembimbingmu. Apakah yang membuatmu kurang puas terhadap beliau?”

Ya Chun tidak melewatkan kesempatan ini, setengah jam lamanya dia mengutarakan kejelekan dosennya. Master Hsing Yun mendengarkan dan tiada hentinya minta dibeberkan fakta kejelekan dosennya dan saran-sarannya.

Setelah Ya Chun kehabisan ide tentang saran-saran perbaikan untuk sang dosen, akhirnya Master Hsing Yun berkata, “Kalau sudah selesai, sekarang ganti saya yang bicara, ya ?” Ya Chun manggut-manggut.

Master Hsing Yun berkata, “Kamu ini adalah orang yang berkarakter membedakan hitam putih secara jelas, memandang perbuatan buruk layaknya musuh”

Ya Chun mengangguk dan berkata dengan bangga, "Shifu, Anda benar, saya memang orang seperti itu!”

Master Hsing Yun melanjutkan, “Kamu tahu, Dunia ini adalah Dunia yang Separuh-Separuh. Langit Separuh, Bumi Separuh. Lelaki Separuh, Perempuan Separuh, Baik Separuh, Jahat Separuh, Jernih Separuh, Keruh Separuh. Sangat disayangkan, apa yg kamu miliki adalah dunia yg tidak utuh” ...

Ya Chun tercengang sekian saat, lalu bertanya ... “Kenapa Shifu mengatakan yang saya miliki adalah dunia yang tidak utuh?"

Master Hsing Yun menjawab, “Karena yang kamu cari adalah kesempurnaan, kamu tidak bisa menerima sisi sempurna yang hanya separuh saja, tidak bisa menerima ketidak sempurnaan yang merupakan sisi separuhnya lagi, oleh karena itu, yang kamu miliki adalah dunia yang tidak utuh, tidak akan pernah menjadi bulat utuh”

Ya Chun seketika itu juga merasa limbung, tidak tahu harus bagaimana. Dia lalu bertanya, ... "Lantas, saya harus bagaimana?”

Master Hsing Yun dengan welas asih menjawab, “Belajar mengerti dan toleran terhadap dunia yang tidak sempurna, maka kamu akan memiliki sebuah dunia yang utuh"

Do Not Stop Trying

Setiap tahun di sebuah desa nelayan selalu di selenggarakan lomba "ketahanan fisik & kejelian serta ketekunan".

Tata cara lomba: Kepala desa melemparkan sebuah batu sebesar genggaman bayi yang sudah di beri cat sebagai tanda ke laut, lalu para peserta lomba di minta untuk mengambil batu itu dengan menyelam.

Orang pertama yang mendapatkan batu tersebut pemenangnya. Tapi, jika tak ada yang bisa menemukan batu tersebut selama 3 jam, semua peserta akan di anggap gagal.

Suatu ketika, ada 20 pria dari desa tersebut yang ikut serta dalam lomba.

1 jam pertama, 10 peserta menyerah.

1 jam selanjutnya yang bertahan tinggal 3 peserta.

Ketika waktu tinggal ½jam, peserta yang bertahan hanya 1 orang.

Meskipun sudah tampak kelelahan, ia tidak menyerah dan terus berusaha.

Ketika waktu hampir habis, ia berulangkali muncul di permukaan laut, kemudian menyelam lagi.

Pada menit² terakhir, muncullah sang pria dengan membawa batu itu dan ia menjadi pemenangnya.

Ketika di tanya rahasia kemenangannya, pria itu menjawab:

”RAHASIANYA: SAYA TIDAK AKAN BERHENTI BERUSAHA SELAMA MASIH ADA WAKTU UNTUK MELAKUKANNYA.”

Orang yang berhasil dan sukses adalah orang yang berhasil bangkit 2X lebih banyak daripada kegagalannya.

Lakukanlah apapun yang ingin kita lakukan dengan penuh semangat tanpa pernah berpikir tentang hasil akhirnya.

Kita tidak bisa memilih berapa lama kita akan hidup, tapi kita bisa memilih berapa banyak hal² baik yang kita mau lakukan dalam kehidupan ini.

Kita juga tidak bisa mengendalikan suasana negatif di sekeliling kita, tapi kita bisa mengendalikan pikiran kita untuk terus berpikir positif dan terus berjuang melakukan hal² yang baik.

7 Keajaiban Dunia



Seorang guru memberikan tugas kepada siswanya untuk menuliskan 7 Keajaiban Dunia.

Tepat sebelum kelas usai siang itu, semua siswa diminta untuk mengumpulkan tugas mereka.

Seorang gadis kecil yang paling pendiam di kelas itu, mengumpulkan tugasnya paling akhir dengan ragu-ragu. Tidak ada seorangpun yang memperhatikan hal itu…

Malamnya sang guru memeriksa tugas itu.
Sebagian besar siswa menulis demikian,

Tujuh Keajaiban Dunia:

1. Piramida
2. TajMahal
3. Tembok Besar Cina
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara Eiffel
7. Kuil Parthenon

Lembar demi lembar memuat hal yang hampir sama. Beberapa perbedaan hanya terdapat pada urutan penulisan daftar tersebut.

Tapi guru itu terus memeriksa sampai lembar yang paling akhir…

Tapi saat memeriksa lembar yang paling akhir itu, sang guru terdiam. Lembar terakhir itu milik si gadis kecil pendiam…

Isinya seperti ini :

Tujuh Keajaiban Dunia:

1. Bisa Melihat
2. Bisa Mendengar
3. Bisa Menyentuh
4. Bisa diSayangi
5. Bisa Merasakan
6. Bisa Tertawa, dan
7. Bisa Mencintai…

Setelah duduk diam beberapa saat, sang guru menutup lembaran tugas siswanya.

Kemudian menundukkan kepalanya berdoa...

Mengucap syukur untuk gadis kecil pendiam di kelasnya yang telah mengajarkannya sebuah pelajaran hebat, yaitu:

Tidak perlu mencari sampai ke ujung bumi untuk menemukan keajaiban. Keajaiban itu ada di sekeliling kita untuk kita miliki dan tak lupa untuk kita syukuri...

Kalau Saja

Kalau yang diam kau remehkan, bikinlah perahu agar di dalam banjir nanti kau tak tenggelam.

Kalau yang tak terlihat oleh pandanganmu kau tiadakan, bersiaplah jatuh tertabrak olehnya.

Kalau yang kecil kau remehkan, bersiaplah dengan kekerdilanmu di genggaman kebesarannya.

Kalau yang terselubung kau anggap gelap, bersiaplah silau akan cahayanya saat selubung itu disingkap.

Kalau yang benar terus kau sesatkan, maka bersiaplah kau disesatkan oleh Sang Pemilik Kebenaran.

Kalau yang hina terus kau puja, maka bersiaplah kau terhina karena pujaanmu.

Kalau yang lemah terus kau tindas, maka bersiaplah terpelanting oleh kekuatan kesabarannya.

Senantiasa Tawadhu’ Sehebat Apapun Amalanmu

Berkata al-Imām Ibnu Qayyim rahimahullah :

"Jika Allah membukakan untukmu pintu shalat malam, janganlah kau memandang orang yang tidur dengan pandangan merendahkan."

"Jika Allah membukakan untukmu pintu puasa, jangan kau memandang orang yang tak berpuasa dengan pandangan merendahkan."

"Jika Allah membukakan untukmu pintu jihad, jangan kau memandang orang yang tak berjihad dengan pandangan merendahkan."

"Bisa saja orang yang tidur, yang tak berpuasa dan yang tak berjihad lebih dekat kepada Allah ketimbang dirimu."

"Sungguh, jika engkau tidur di malam hari kemudian di pagi harinya engkau bangun dalam keadaan penyesalan (dengan memohon ampun dari segala yang telah diperbuat) itu lebih baik, dari pada engkau bermalam kemudian bangun di pagi hari dalam keadaan 'ujub (berbangga dengan diri dan amalan). Karena orang yang 'ujub, tidak akan naik ke sisi Allah dari amalannya."

Wallahu'alam bishawab ...

Suara Hati (2)


Adakah yang lebih bening dari suara hati,
kala ia menegur kita tanpa suara.
Adakah yang lebih jujur dari nurani,
saat ia menyadarkan kita tanpa kata kata.
Adakah yang lebih tajam dari mata hati,
ketika ia menghentak kita dari beragam kesalahan dan alpa.

Ya, sebenarnya saat yang paling indah dari seluruh putaran kehidupan ini adalah
saat kita mampu secara jujur dan tulus mendengar suara hati.

Dari sanalah banyak tindakan dan perilaku kita menemukan arahnya yang benar.
Dari sana amal amal dan segala proses kehidupan kita memiliki pijakannya yang kokoh:
niat dan orientasi yang lurus.
Begitulah Rasulullah menggambarkan, bahwa hati adalah panglima.
Bila ia benar dan sehat, sehat pula seluruh aktivitas fisik pemiliknya.
Sebaliknya, bila ia rusak, rusak pula segala tingkah laku fisiknya.

Suara Hati

Didalam hati kita, didasar sanubari kita yang paling dalam, ada kekuatan yang sangat perkasa, sekaligus sumber kedamaian yang tiada tara. Disanalah bersemayam fitrah dan jati diri ketundukan kita –juga setiap manusia- kepada Allah swt. Setiap manusia sejak kali pertama ditakdirkan ada, telah diikat dengan kepatuhan kepada tauhid, mengesakan Allah Yang Maha Esa.

Allah swt berfirman, “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak anak adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (QS Al-A’raf:172).

Fitrah kemusliman atau ketundukan itu merupakan warna asli dari keseluruhan tabiat fisik dan psikis kita. Fitrah, yang dengannya manusia dititahkan, memberi kita sensor diri dan pelita penerang jalan. Dalam batasan kemanusiaan, petunjuk itu diberikan oleh suara hati nurani yang jujur.

Dalam suatu kesempatan, Rasulullah pernah mengajarkan kepada seorang sahabat bagaimana cara sederhana menentukan sesuatu itu baik atau buruk: “istafti qalbaka”, mintalah fatwa kepada hatimu.

Atau dalam kesempatan yang lain ia mengatakan, bahwa barang siapa yang amal baiknya mambuat hatinya suka, dan amal buruknya membuat ia gelisah maka dia itu muslim.

Dalam banyak hal, semestinya orang bisa bertanya kepada hati nuraninya apakah sesuatu itu baik atau buruk. Manusia diberi kemampuan untuk mengetahui secara standard apa saja yang layak atau tidak untuk dijalani. Manusia punya ukuran kepatutan kemanusiaannya. “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan.” (QS Asy-Syam:8).

Karenanya, manusia bilapun tidak mengerti banyak tentang ajaran wahyu Allah, semestinya ia masih bisa mendengar secara tulus apa suara hati nuraninya.

Jangan Panaskan Ulang Makanan Ini


6 Jenis Makanan Ini karena beberapa makanan bisa berubah komposisinya setelah dipanaskan ulang sehingga hilang kandungan gizinya, dan bahkan bisa menjadi beracun. Berikut ini makanan yang tidak dianjurkan untuk dihangatkan kembali:

Jamur

Masakan dengan bahan Jamur sebaiknya dimakan dengan segera ketika sudah dimasak, dan jika dibiarkan lama lebih baik memakannya pada kondisi dingin apa adanya, jangan dipanaskan ulang. Jika dipanaskan ulang, akan ada perubahan dalam komposisi proteinnya, dan bahkan ada perubahan rasa. Akibatnya dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, dan kehilangan manfaat gizi yang terkandung pada jamur.

Ayam

Sama seperti jamur, jika dipanaskan ulang daging ayam akan berubah komposisi proteinnya. Oleh karena itu, jika anda ingin menghangatkannya kembali tidak dianjurkan memanaskan ulang pada suhu tinggi, cukup dengan api kecil dengan waktu singkat hingga masakan terasa cukup hangat.

Kentang

Kentang adalah makanan yang sangat bergizi yang tidak dianjurkan untuk dipanaskan ulang karena kandungan gizinya akan hilang, dan bahkan jika dipanaskan berulang-ulang kemungkinan akan menjadi beracun. Makan segera setelah dimasak atau makan dalam kondisi dingin tanpa perlu memanaskannya kembali.

Bayam

Bayam adalah makanan yang mengandung banyak nitrat, yang jika dipanaskan berulang kali akan mengubah kandungan nitrat menjadi nitrit. Nitrit berpotensi karsinogenik (zat pemicu kanker) bagi tubuh manusia, jadi sangat dianjurkan agar hanya memakan masakan bayam dalam kondisi segar, makanlah segera setelah masakan matang. Hindari makan masakan bayam yang sudah tersimpan lama, dan jangan menghangatkannya untuk dimakan ulang.

Seledri

Seledri paling sering digunakan untuk sup, seledri juga mengandung nitrat yang akan berubah jadi nitrit yang sifatnya karsinogenik (pemicu kanker) jika dipanaskan ulang. Jika anda ingin memanaskan ulang sup anda sebaiknya buang terlebih dahulu potongan-potongan seledrinya.

Telur

Telur adalah makanan berisiko tinggi jika dipanaskan ulang. Telur akan menjadi sangat beracun jika terkena paparan suhu tinggi secara berulang. Terutama telur yang dimasak dengan cara direbus atau dimasak dalam kondisi bulat dengan bagian kuningya tetap di dalam.

IKHLAS‎.

Sesuatu yang sulit namun harus kita lakukan didalam kehidupan dan penghidupan di dunia ini adalah IKHLAS.

Ikhlas itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.

Ikhlas itu… Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan. ‎

Ikhlas itu… Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.

Ikhlas itu… Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.

Ikhlas itu… Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.

Ikhlas itu… ketika kau lebih mempertanya kan apa amalmu dibanding apa posisi mu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu. ‎

Ikhlas itu.. ketika ketersinggungan pribadi tak membuat mu keluar dari barisan dan merusak tatanan.

Ikhlas itu… ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.

Ikhlas itu… ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika tertinggal mendorongmu mempercepat kecepatan.

Ikhlas itu… ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.

Ikhlas itu… ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan jiwa besar , dan ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta dan data...

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‎ "Dan mereka tidak diperintah kecuali agar beribadah kepada Allah dengan ikhlas dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan agar mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."‎ ( QS. 98:5‎).

Selasa, 14 April 2015

Hukum Memakan Daging Disembelih Tanpa Basmalah


Apa Hukumnya Memakan Daging yang Tidak Disembelih dengan Menyebut Nama Allah?

Tanya:

Benarkah seorang Muslim hanya diperkenankan makan daging sembelihan yang ketika disembelih dibaca basmalah?

Jawab:

QS. al-An’am [6]: 121 menegaskan, Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Atas dasar ayat ini, sejumlah ulama menilai haram memakan binatang walau halal dan disembelih seorang Muslim bila ketika menyembelihnya tidak dibacakan basmalah, baik meninggalkannya dengan sengaja maupun lupa. Ini adalah pendapat sahabat Nabi saw., Abdullah ibnu Umar, juga pakar hukum, Dawud az-Zhahira, serta pendapat Imam Malik dan Ahmad ibnu Hanbal menurut satu riwayat.

Ulama lain menilai ayat di atas sebagai anjuran bukan syarat sah sembelihan. Pendapat ini dikemukakan oleh sahabat Nabi saw., Ibnu Abbas dan Abu Hurairah. Ia juga merupakan pandangan Imam Syafii. Sebagaimana ada riwayat yang menyatakan bahwa Imam Malik dan Ahmad juga berpendapat demikian, berbeda dengan riwayat terdahulu. Pendapat ini menyatakan bahwa ayat di atas berbicara dalam konteks sembelihan yang disembelih sebagai sesaji atau untuk dipersembahkan pada patung-patung sebagaimana dilakukan oleh kaum musyrik pada masa turunnya ayat ini.

Mereka juga menguatkan pendapat ini dengan riwayat yang menyatakan bahwa Nabi saw. bersabda, Apabila seorang Muslim menyembelih dan dia tidak menyebut nama Allah (ketika menyembelihnya), maka hendaklah dia memakannya karena dalam diri Muslim (sudah) ada nama dari nama-nama Allah. (HR. ad-Daru Quthni melalui IbnuAbbas). Mereka juga menambahkan bahwa Allah membolehkan Muslim makan sembelihan Ahl al-Kitab padahal mereka menyembelih binatang tanpa membaca basmalah.

Pendapat ketiga adalah pendapat pakar hukum Abu Hanifah, yang juga populer di kalangan mazhab Ahmad. Pendapatnya, yaitu jika dengan sengaja tidak diucapkan basmalah, sembelihan tersebut haram, tetapi jika lupa, ia ditoleransi karena Allah swt. tidak menuntut tanggung jawab dari orang yang keliru, lupa, dan terpaksa.

Perlu juga diketahui bahwa mayoritas masyarakat Indonesia, bahkan Asia Tenggara menganut mazhab Syafii. Oleh karena itu, jika Anda ajukan pertanyaan Anda tadi kepada penganut mazhab Syafii atau yang mendukung pendapatnya, Anda akan dijawab dengan, itu tidak benar. Akan tetapi, jika Anda ingin sedikit lebih berhati-hati dalam beragama, pendapat Abu Hanifah dalam konteks sembelihan adalah pendapat yang lebih aman. Demikian, wallahu a’lam.

[M. Quraish Shihab, Dewan Pakar Pusat Studi al-Qur’an]

Takfir


Takfir adalah istilah Arab yang artinya mengkafirkan. Yakni, menganggap orang lain yang biasanya memiliki pendapat berbeda sebagai kafir.

Takfir adalah fenomena keagamaan yang sekarang marak di beberapa kalangan umat Islam. Bukan kebetulan jika fenomena ini marak berbarengan dengan gejala lain yang muncul di dunia Islam sejak keberhasilan “revolusi Islam” di Iran pada 1979, yaitu apa yang sering disebut sebagai kebangkitan Islam, Islamic resurgence/revival. Dalam bahasa Arab sering disebut sebagai al-shahwa al-Islamiyya.

Gejala ini tak khas Indonesia, sebaliknya merupakan gejala yang luas kita temukan di hampir semua negeri Muslim, entah di kawasan Arab atau luar Arab. Gejala pengkafiran di Indonesia sebetulnya merupakan imbas dari gejala serupa yang sudah berlangsung terlebih dahulu di luar.

Gejala takfir sebetulnya mencerminkan sebuah pertarungan internal dalam tubuh umat Islam. Sebagaimana kita tahu, meskipun pada pokok-pokok keyakinannya, umat Islam kurang lebih bersatu, tetapi dalam masalah-masalah yang bersifat cabang atau ranting, termasuk dalam cara menafsirkan pokok-pokok keyakinan (aqida), mereka sebetulnya berbeda-beda sejak lebih dari seribu tahun yang lalu. Pandangan sebagian kalangan Islam saat ini yang mengatakan bahwa Islam hanya satu, yaitu Islam sebagaimana diajarkan oleh Quran dan sunnah, bisa benar, tetapi juga tidak seluruhnya benar.

Benar, karena memang Islam pada dasarnya memang satu, yakni Islam seperti diajarkan oleh Nabi Muhammad dantertuang dalam dua teks utama, yaitu Quran dan sunnah. Tetapi, sebagaimana layaknya setiap teks, dua teks utama dalam Islam itu dipahami secara berbeda-beda oleh banyak kalangan dalam Islam sendiri. Inilah yang menjelaskan kenapa dalam sejarah Islam yang panjang itu kita jumpai berbagai bentuk sekte (firqah) atau mazhab (school of thought).

Ya, benar, Islam memang satu, tetapi manifestasinya dalam sejarah yang kongkret bisa bermacam-macam. Sementara itu, keragaman tersebut pada akhirnya juga bermuara pada mata air yang sama. Kalau boleh dibuat semacam analogi, Islam adalah seperti mata air besar yang menimbulkan berbagai aliran air atau sungai kecil yang begitu banyak. Mata airnya Islam memang satu, tetapi mata air yang satu itu melahirkan sungai-sungai kecil yang banyak. Sebaliknya, sungai-sungai itu memang banyak, tetapi pada akhirnya bermuara pada mata air yang sama. Kalau anda mau, boleh juga memakai istilah yang sudah populer, unity in diversity, kesatuan dalam keragaman; atau diversity in unity, keragaman dalam kesatuan.

Keragaman internal dalam tubuh umat Islam itu, sebagaimana kita lihat dalam sejarahnya yang panjang, kadang menimbulkan pertengkaran di dalam “rumah” umat Islam sendiri. Satu golongan merasa bahwa pemahamannyalah yang paling benar, sementara pemahaman golongan lain adalah sesat. Dalam beberapa kasus, golongan yang satu bisa saja menganggap bahwa golongan yang lain itu bukan saja sesat, tetapi juga kafir. Masing-masing golongan membawa semacam truth claim, atau kleim tentang kebenaran. Kleim inilah yang menjadi dasar bagi golongan tertentu untuk menyesatkan atau mengkafirkan golongan yang lain.

Sejak munculnya fenomena kebangkitan Islam pada 1979, kecenderungan mengkafirkan tampaknya memang makin marak. Ini jelas tak terlepas dari persaingan antar golongan dalam Islam sendiri untuk memperebutkan semacam otoritas yang dianggap mewakili kebenaran Islam yang mutlak. Jika suatu golongan mengkleim bahwa dirinya benar, atau paling benar dan sesuai dengan Islam yang “murni”, maka dia akan berhak pula atas otoritas kepemimpinan dalam tubuh umat Islam sendiri. Kelompok yang dianggap sesat tak memiliki hak atas otoritas itu. Bukan saja tak berhak atas suatu otoritas, bahkan golongan yang sesat itu bisa dianggap tak berhak atas eksistensi apapun. Dia harus diberangus, atau disingkirkan dan dikeluarkan dari dalam tubuh umat Islam. Kita boleh menyebut ini sebagai semacam ostrasisme teologis.

Fenomena takfir, menurut saya, juga tak bisa dilepaskan dari mentalitas yang sekarang berkembang dalam beberapa kalangan dalam Islam, yaitu mentalitas defensif karena merasa diserang oleh musuh-musuh dari luar Islam (siege mentality atau mentality of being sieged). Setelah kemenangan Revolusi Iran yang kemudian memarakkan gejala kebangkitan Islam itu, diskursus tentang “perang” memang menonjol. Beberapa golongan dalam Islam memandang bahwa dunia Islam berada di bawah ancaman ínvasi pemikiran atau al-ghazw al-fikri. Untuk menghadapi serangan dari luar itulah, beberapa kalangan dalam Islam mengembangkan mekanisme pertahanan diri dengan cara menciptakan benteng internal yang kokoh. Benteng yang kokoh itu tiada lain adalah pemahaman Islam yang semurni-murninya sebagaimana tertuang dalam Quran dan sunnah. Di sinilah muncul diskursus lain yang juga populer sejak dekade 70an, yakni diskursus tentang otentisitas atau keaslian. Hanya dengan cara kembali kepada bentuk Islam yang murni itilah ancaman dari luar itu bisa ditangkal dan dikalahkan.

Hanya saja, apa yang “murni” itu pada akhirnya haruslah ditaruh di antara dua tanda kutip, sebab yang murni dan benar menurut golongan yang satu belum tentu demikian menurut golongan yang lain. Kita akhirnya menyaksikan “perang kleim kemurnian” (harb al-ashala, war of authenticity claims). Pihak yang merasa paling murni akan cenderung menganggap golongan yang lain tak murni, kadang sesat, kadang lebih jauh lagi: kafir.

Demikianlah, gejala takfir dalam era modern ini memang tak bisa dipisahkan dari dinamika internal dalam tubuh umat Islam yang mengalami perubahan-perubahan cepat sejak dekade 70an hingga sekarang. Untuk sebagian, fenomena ini merupakan cerminan dari upaya pertahanan diri menghadapi serangan yang “dibayangkan” datang dari luar. Untuk sebagian yang lain lagi, gejala ini juga resultante saja dari persaingan dalam tubuh umat untuk memperebutkan otoritas dan kepemimpinan.

Sementara itu, tak boleh dilupakan pula bahwa gejala takfir ini tak bisa dilepaskan dari situasi ekstrim yang ada di sejumlah negeri-negeri Muslim. Hingga munculnya Revolusi Melati (Jasmine Revolution) yang bergejolak di sejumlah negeri-negeri Arab akhir-akhir ini, sebagian besar negeri-negeri Muslim diperintah oleh penguasa-penguasa otokrat yang otoriter dan bengis. Mereka dengan mudah memberangus oposisi di dalam negeri dengan cara-cara yang brutal. Keadaan domestik yang ekstrim ini akhirnya membangkitkan respon yang ekstrim pula dari golongan-golongan tertentu dalam umat Islam. Respon yang ekstrim itu antara lain dalam bentuk radikalisme agama yang kemudian juga merangsang munculnya gejala pengkafiran tersebut. Saya berpandangan bahwa demokratisasi di negeri-negeri, dalam jangka panjang, akan meminimalisir gejala pengkafiran ini, meskipun menghapuskan gejala ini secara total tentu hanyalah mimpi belaka.

Tak boleh juga diabaikan bahwa frustrasi masyarakat luas terhadap pemerintah yang korup di negeri-negeri Muslim juga potensial menjadi bumi subur untuk berkecambahnya radikalisme agama yang kemudian melahirkan gejala pengkafiran ini. Tanpa ada perbaikan pada kehidupan masyarakat luas, jelas ancaman pengkafiran ini akan muncul terus-menerus. Sebab, gejala pengkafiran ini, hingga tingkat tertentu, bisa kita pandang sebagai cerminan dari kekecewaan masyarakat atas dystopia, keadaan dalam masyarakat yang membuat frustrasi banyak kalangan. Takfir adalah semacam utopia atau tempat indah sebagai pelarian atau bahkan resistensi terhadap situasi sehari-hari yang begitu buruk dan menjengkelkan.

Sudah tentu gejala takfir ini adalah semacam penyakit sosial yang harus diatasi pelan-pelan. Gejala ini mempunyai potensi destabilisasi, baik dalam tubuh umat Islam sendiri atau dalam masyarakat secara luas. Takfir jelas merupakan gejala sosial yang memecah belah (divisive). Tetapi gejala ini tak bisa kita pandang semata-mata sebagai penyakit paa dirinya sendiri, sebaliknya merupakan simtom dari penyakit yang lebih luas dalam masyarakat: kemiskinan, otoritarianisme politik, kekuasaan yang korup, frustrasi atas keadaan global yang tak adil, dsb.

Sementara itu, faktor internal dalam tubuh umat Islam sendiri juga tak boleh kita lupakan. Sebagaimana saya sudah sebut di atas, gejala ini mencerminkan persaingan dalam tubuh umat sendiri. Persaingan ini jelas mempunyai potensi memecah belah umat jika berlangsung secara kurang terkontrol. Solusi terbaik, dalam pandangan saya, adalah mengembangkan pola otoritas dalam umat yang tidak bersifat otoriter dan monopolisitik. Otoritas yang lebih demokratis sangat diperlukan untuk mengatasi keadaan ini. Demokratisasi otoritas ini mempunyai konsekwensi yang penting: yaitu relativisasi atas kleim kebenaran dan otentisitas yang selama ini menjadi sumber pertengkaran dalam tubuh umat Islam. Ini menyangkut tantangan yang lebih mendasar lagi: yaitu mengembangkan kultur demokratis dalam tubuh umat, terutama berkaitan dengan perbedaan penafsiran dalam isu-isu keagamaan. Gejala takfir muncul karena kultur yang berkembang dalam umat adalah kultur otoritarianisme yang cenderung memandang bahwa kebenaran dan keaslian bisa dimonopoli oleh satu kelompok dengan mengeluarkan kelompok lain yang dianggap “menyimpang”.

Dalam jangka panjang, saya cukup percaya diri untuk berharap bahwa gejala ini akan makin berkurang. Jangan dilupakan, bahwa munculnya teknologi komunikasi baru, seperti media sosial (Twitter, Facebook, dsb) memaksakan suatu perubahan yang tak bisa dihindarkan oleh masyarakat, termasuk oleh masyarakat Islam sendiri: yaitu demokratisasi informasi, dan pada gilirannya yang lebih kemudian, juga demokratisasi otoritas serta sumber-sumbernya.

Jika kekuasaan politik yang otoriter seperti di negeri-negeri Timur Tengah bisa ditumbangkan oleh media sosial seperti Facebook dan Twitter, maka kekuasaan keagamaan yang monopolistik dan otoriter tentu akan menjumpai nasib serupa. Demokratisasi otoritas politik dan keagamaan merupakan dua perkembangan yang jelas tak terhindarkan.

Islam & Demokrasi

Recep Tayyip Erdogan: "Saya menerima pandangan bahwa budaya Islam dan demokrasi bisa hidup bersama dalam harmoni."

Biasanya politik Islam diasosiasikan sebagai memandang demokrasi bukan sesuatu yang afdol, tapi sebagai alat atau taktik untuk mencapai kekuasaan. Namun pemimpin Islam yang demokrat dan moderat cari jalan untuk mengubah relasi Islam dan Demokrasi. Mereka melihat Islam dan Demokrasi itu compatible.

Harmoni Islam dan Demokrasi bisa menjadi benteng pertahanan yang efektif terhadap radikalisme dan fundamentalism. Harmoni Islam dan demokrasi menawarkan jalan tengah dan moderat dalam kehidupan politik di negara-negara yang mayoritasnya Muslim. Demokrasi memberi kesempatan tumbuh dan berkembangnya faham Islam konservatif maupun radikal, sepanjang mereka menggunakan cara-cara damai.

*Recep Tayyip Erdoğan adalah Perdana Menteri Turki sejak 14 Maret 2003 sampai 28 Agustus 2014. Ia juga seorang pimpinan Adalet ve Kalkınma Partisi (AKP, atau Partai Keadilan dan Pembangunan). Pada tahun 2010, Erdogan terpilih sebagai muslim paling berpengaruh di dunia.

Janganlah Menunggu Hari Istimewa

Janganlah menunggu hari istimewa...baru memakai barang yang bagus.

Kepala Rumah Sakit LinBingWen meninggal dunia karena infeksi pada usia 61tahun. Kematiannya yang tiba-tiba mengagetkan rekan-rekan medis, dia boleh dibilang masih cukup muda.

Kehidupan sungguh amat rentan, hidup mati adalah kehendak yang di atas tidak bisa dicegah, bahkan Steve Job (Apple) menghadapi sakit dan mati juga tidak berdaya.

Beberapa tahun yang lalu, seorang istri teman baru saja meninggal. Dia bilang: "Ketika aku sedang beres-beres barang-barang istriku, kutemukan sebuah scharf sutera, yang kami beli di sebuah toko mewah di NewYork dalam suatu tour kami."

Itu adalah sebuah scarf yang cantik, anggun dan bermerk. Bahkan harganya masih tertera di sana, istrinya terlalu sayang untuk memakainya, dia selalu menunggu suatu hari yang istimewa untuk memakainya."

Sampai di sini, dia diam, dan sebentar melanjutkan: "Sudahlah. Jangan menunggu hari yang istimewa, baru memakai barangmu yang bagus. Setiap hari dalam kehidupanmu adalah istimewa"

Kini, setiap teringat akan kata-kata itu, aku akan meletakkan tugas-tugasku, cari bacaan ringan atau memutar music-musik indah, berbaring santai di sofa, menikmati waktu yang benar-benar milikku.

Aku akan menikmati air sungai yang tampak dari jendela rumahku, tanpa peduli adanya debu di kaca jendela, aku akan mengajak orang-orang di rumah makan di luar.

Kehidupan seharusnya adalah perjalanan pengalaman-pengalaman yang mesti disayang/dinikmati, dan bukannya hari-hari yg pahit/susah hanya untuk mempertahankan hari-hari yang telah lewat.

Aku pernah berbagi perbincangan ini dengan seorang wanita. Dan ketika bertemu lagi dengan dia, dia bilang bahwa sekarang dia sudah tidak seperti dulu lagi, menyimpan gelas-gelas keramiknya di dalam lemari anggurnya.

Dulu dia mengira akan menggunakannya pada hari yang istimewa, akhirnya dia menyadari hari itu tidak pernah datang.

"Kelak/nanti", "Suatu saat nanti" sudah tidak ada lagi di kamusnya. Kalau ada hal yang menggembirakan, kalau ada hal yang memuaskan, dia akan berusaha mengalaminya sekarang dan mendengarkannya segera.

Kita sering ingin berkumpul dengan teman-teman, tapi selalu berdalih "cari kesempatan". Kita sering ingin memeluk anak-anak yang mulai besar, tapi selalu menunggu kesempatan yang tepat.

Kita mungkin ingin menulis sesuatu buat belahan jiwa, betapa kita menyayanginya, betapa kita mengaguminya, tetapi selalu bilang dengan diri sendiri tidak buru-buru.

Sebenarnya setiap pagi kita membuka mata, ini adalah hari yang istimewa. Setiap hari, setiap menit adalah sangat berharga.

1. Janganlah selalu bekerja dalam kondisi tertekan, akan merusak/melelahkan diri !

2. Jangan lupa bahwa tubuh kita adalah segalanya, bila tidak sehat, tidak akan bisa menikmati semua kenikmatan dan keindahan kehidupan ini.

3. Jangan berpikir bahwa yang bisa menolong hidupmu adalah dokter, sebetulnya adalah dirimu sendiri, menjaga kesehatan adalah lebih penting daripada menyelamatkan nyawa.

4. Jangan berpikir bahwa setiap pemberian selalu harus ada imbalannya; sebenarnya hanya karena tidak mengharapkan imbalan, maka akan beroleh imbalan yang baik.

5. Jangan meremehkan orang-orang yang berjodoh denganmu, karena ketika masa-masa itu lewat, barulah menyadari betapa kesempatan itu sulit sekali dijumpai.

Bekerjalah dengan wajar dan alamiah! Pelan-pelan menikmati perjalanan kehidupan, nikmati setiap hari dari kehidupan ini dengan gembira! Setelah melihat tulisan pendek ini, berbagikan buat keluarga dan teman-temanmu! Mungkin kamu bisa mengubah banyak orang.

Perbandingan Antara Sufisme dan Taoisme


Buku yang menarik: Sufism & Taoism – A Comparative Study of Key Philosophical Concepts by Toshihiko Izutsu. Perbandingan antara sufisme Ibn 'Arabi dan Taoisme.

Titik temu antara agama-agama lebih mudah ditemukan pada tradisi mistik/sufisme masing-masing agama. Kenapa demikian? Karena sufisme atau mistik bisa dianggap sebagai saripati semua agama.

Inti mistisisme/tasawwuf ada pada tiga konsep utama: takhalli, tajalli, tahalli.

- Takhalli (تخلى) intinya adalah membersihkan diri dari dorongan2 primitif yang destruktif pada manusia. Pembersihan diri (تهذيب النفوس).

- Tajalli (تجلى) adalah suatu keadaan spiritual di mana seseorang merasakan kehadiran Tuhan setelah dirinya bersih. Suatu "revelation".

- Tahalli (تحلى) adalah tindakan "mimikri" atau peniruan terhadap Tuhan dengan cara menginternalisasi sifat2Nya. Intinya: akhlak yg baik, etika.

Teologi membedakan antara agama-agama. Mistisisme/tasawwuf menyatukan mereka. Kita butuh dua-duanya. Kita butuh dua hal sekaligus: perbedaan dan kesamaan, "la différence" dan "la ressemblance".

Menekankan perbedaan terus-menerus antar agama bisa menimbulkan konflik dan ketegangan sosial. Tidak sehat. Tetapi menekankan kesamaan secara berlebihan juga tidak baik, sebab akan menghilangkan identitas yang akan memperkaya keragaman. "Berbeda" dan "mencari kesamaan" sama pentingnya. Perbedaan memungkinkan dialog. Tapi dialog tak mungkin tanpa ada titik temu.

Ibn 'Arabi mungkin bisa dianggap sebagai puncak artikulasi spiritualitas dalam Islam. Membaca ide-idenya seperti menyelami inti agama. Dalam pemikiran Ibn 'Arabi, semua elemen dalam agama didudukkan secara proporsional: syariat, tarekat dan haqiqat. Ketiganya penting.

Ada tiga dasar penting dalam beragama dalam pandangan Ibn 'Arabi, yaitu Teks (Quran/hadis), akal dan intuisi. Dalam beragama, kata Ibn 'Arabi, jika tekanan berlebihan diletakkan pada akal, maka yang muncul adalah tanzih, mengosongkan Tuhan dalam abstraksi. Tuhan yang terlalu diabstraksikan melalui rasio tak akan menyentuh hati manusia, tak mempunyai daya gerak untuk melahirkan suatu praksis.

Sebaliknya, kata Ibn 'Arabi lagi, jika menekankan intuisi berlebihan, yang muncul adalah tasybih, atau materialisasi atas konsep Tuhan. Beragama yang seimbang, dalam pandangan Ibn 'Arabi, adalah kombinasi antara teks, akal dan intuisi.

Sayang sekali Ibn 'Arabi kurang diminati dalam kajian-kajian keislaman yang berkembang di masyarakat Islam saat ini. Andai gagasan Ibn 'Arabi dominan dalam pengajaran Islam sekagang, sudah pasti warna Islam akan beda: lebih spiritual dan damai. Solusi bagi dunia Islam sekarang ini bukan khilafah, tapi tasawwuf.

Seorang sufi adalah mereka yang digambarkan oleh Quran sebagai "tak memiliki rasa cemas dan ketakutan" (لا خوف عليهم ولا هم يحزنون). Problem besar pada manusia, terutama di era modern, adalah kecemasan, "anxiety", atau "angst" (خوف). Sumber-sumber kecemasan sangat banyak, bisa ekonomi, politik, keamanan, dll. Rasa cemas jelas destruktif, baik secara individual atau sosial. Solusi sufi atas kecemasan adalah satu: yaitu hidup yang "god-centered", hidup yang berorientasi pada tujuan final yang mutlak: Tuhan.

Masalah akut yang kita hadapi di dunia modern ini adalah: disorientasi, kehilangan arah karena gempuran "simulacra" dari segala arah. Simulacra (bentuk jamak dari "simulacrum") dalam pengertian sufi adalah "al-aghyar" (الاغيار) -- segala hal selain Tuhan. Secara harafiah, "simulacrum" adalah tiruan yang sudah kehilangan orisinalitas. Benda KW, istilahnya. Simulacrum-lah yang kerap membuat manusia mengalami alienasi dan disorientasi. Dari sanalah bermula kecemasan.

Pelajaran penting dari sufisme, antara lain, adalah kesadaran bukan saja tentang kesatuan manusia dan Tuhan, tetapi juga kesatuan wujud. Segala wujud di alam raya ini saling terkait satu dengan lainnya dalam "the union of being". Manusia, binatang, tumbuhan dan alam bersaudara. Tuhan hadir dalam segala wujud, entah wujud berkesadaran (the sentient being) atau yang tak berkesadaran.

Karena Tuhan ada di mana-mana, maka kita harus menghormati segala wujud. Kita tak boleh bertindak sembrono. Kita tak boleh memandang "yang lain" semata-mata sebagai obyek eksploitasi, sebab Tuhan hadir juga di dalam "yang lain" itu. Itulah inti dari cara pandang yang "god-centered". Kemanapun kita memandang, di situ ada Tuhan. (فاينما تولوا فثم وجه الله).

Ada yang bilang bahwa ajaran sufi terlalu elitis dan rumit buat orang awam. Keliru. Sama sekali keliru. Karakter asli bangsa Indonesia sebetulnya adalah spiritualistik. Sebab tradisi spriritualitas ada di semua daerah di Indonesia. Mengajarkan mistik/sufisme kepada masyarakat umum justru sangat gampang. Masalahnya, ada ketakutan pada tasawwuf sejak dulu.

Tasawwuf dianggap akan mengajak orang meninggalkan syariat atau jalan eksoterik. Ini anggapan keliru. Tasawwuf justru memperdalam pengertian orang beriman akan syariat. Dengan tasawwuf, seseorang menjalani syariat, bukan menyembah syariat.

Ada juga anggapan bahwa tasawwuf membuat orang meninggalkan dunia, sibuk dengan meditasi. Ini juga anggapan keliru. Tasawwuf bukan berarti "resignation", mengundurkan diri dari dunia, melainkan menceburkan diri di dunia tapi tetap "ingat Allah". Agama yang dipahami secara tidak sufistik bisa membuat bangsa Indonesia lupa jati dirinya.

Senin, 13 April 2015

Genom Monogami/ Poligami


Laki-laki menunjukkan kecenderungan perilaku yang bervariasi, spektrunnya ada di antara poligamis total sampai monogamis total. Variasinya banyak. Keragaman perilaku laki-laki tersebut dipengaruhi gen dan hormon. Ada satu gen yang menentukan jenis reseptor vasopresin di otak: gen monogami.

Tikus padang rumput yang punya gen monogami ternyata memiliki lebih banyak reseptor vasopresin ini dibandingkan dengan tikus gunung. Alhasil, tikus padang rumput lebih peka terhadap efek membentuk ikatan dengan pasangan tetap, yang ditimbulkan oleh vasopresin di otaknya. Dan ketika periset menyuntikkan gen monogami ke dalam otak tikus-tikus gunung, terjadi perubahan perilaku tikus-tikus doyan cewek itu dalam berpasangan. Setelah disuntik gen monogami, para tikus gunung jantan yang biasanya suka ganti-ganti pasangan berubah jadi “bapak rumahan” yang setia kepada pasangan.

Tikus-tikus jantan yang mempunyai gen reseptor vasopresin lebih panjang, memperlihatkan sifat lebih monogamis. Tikus-tikus jantan yang memiliki gen monogami ini menghabiskan lebih banyak waktu untuk merawat dan menjilati anak-anaknya. Tikus dengan gen monogami juga menunjukkan kesetiaan yang lebih tinggi terhadap pasangan, meskipun diberi kesempatan untuk lari dengan betina muda yang lebih genit. Pejantan dengan gen vasopresin terpanjang merupakan pasangan, juga bapak yang paling bisa diandalkan dan dipercaya.

Dalam genom manusia, gen vasopresin sedikitnya ada 17 variasi ukuran panjang. Lebih panjang gen ini kecenderungan untuk monogami makin tinggi. Jadi, seharusnya, perempuan lebih memperhatikan panjang gen vasopresin ini ketimbang panjang apa pun yang lain dalam hal cari pasangan…LOL.

Bisa jadi satu saat nanti akan dijual bebas suatu alat uji untuk mengetahui berapa panjang gen monogami seorang laki-laki. Layaknya tes kehamilan. Dengan demikian, seorang perempuan bisa yakin mendapatkan laki-laki cenderung monogamis, kalau memang perempuan tersebut menghendaki kehidupan monogami.

Jadi, kecenderungan monogami laki-laki pada batas tertentu sudah ditentukan sebelumnya dan bakat ini diturunkan secara genetis kepada generasi berikutnya. Sangat mungkin, para bapak yang penuh pengabdian dan para kekasih yang setia sudah terlahir begitu, bukan dibentuk oleh teladan dari orang tuanya.

Pada dua jenis spesies primata, simpanze dan bonobo, panjang gen monogami juga didapatkan berbeda. Sebanding dengan perilaku sosial mereka. Simpanze merupakan primata yang memiliki gen monogami lebih pendek. Mereka hidup dalam masyarakat patriakal yang suka menyerang kelompok tetangganya. Sebaliknya bonobo diatur oleh hirarki betina dan mengukuhkan setiap interaksi sosial dengan sedikit sentuhan seksual. Bonobo cinta damai. Sifat bonobo sangat sosial dan memiliki gen monogami yg panjang. Jenis gen monogami manusia lebih mirip dg gen bonobo ketimbang simpanze.

Jadi mayoritas spesies manusia membawa sifat genetik lebih cenderung untuk memilih monogami dan bersosial tinggi. Ya kecuali orang-orang tertentu. Orang-orang yang punya gen vasopresin lebih panjang, secara sosial akan lebih perduli ketimbang yang gen nya ini pendek. Pada manusia gen monogami ini didapati lebih pendek pada penyandang suatu kondisi cacat sosial yang berat, misalnya pada seorang psikopat.

Perbedaan perilaku berkomitmen kepada pasangan, sangat erat hubungannya dengan perbedaan dalam hormonal dan ukuran gen monogami kita masing-masing. Pada perempuan ada keadaan mendasar yang sangat berbeda. Para perempuan, pada umumnya hanya bisa mempunyai satu anak setiap sembilan bulan. Karena itu, perempuan cenderung ingin membentuk persekutuan yang setia dengan laki-laki yang akan membantu membesarkan anaknya tersebut.

Tapi pertentangan antar gen dan pertentangan antar hormon, membuat kehidupan nyata menjadi sangat rumit dan bervariasi. Jadi, walaupun bukan menjadi kecenderungan umum, kita sekarang juga mendapati bahwa perempuan juga bisa menghianati pasangannya. Contoh: saintis menemukan bahwa ada burung-burung betina dari spesies yang monogamis ‘berselingkuh’ untuk mendapatkan gen-gen terbaik bagi anak-anak mereka. Ahli-ahli evolusi sudah sejak lama menduga bahwa ‘selingkuh’ yang terjadi pada burung gereja dan ayam jantan seperti yang terjadi pada manusia.

Jadi, apakah manusia cenderung monogami atau poligami? Jawabannya tergantung seberapa panjang gen vasoprein masing-masing individu tersebut. Secara genetik, seperti bonobo, pada umumnya manusia cenderung monogami dan sosial, kalau ada yang poligamis dan asosial, itu perkecualian.