Senin, 08 Juni 2015

Dengan Apa Kau Takar Bahagiamu?

 Dengan apa kau takar bahagiamu?

Miliki saldo tabungan dengan jejeran dua belas angka nol dibelakangnya?
Seolah dunia dan perhiasannya telah dapat termiliki semua,
Padahal dunia cuma biasan dari setitik air dari syurga.

Dengan apa kau takar bahagiamu?

Miliki pasangan hidup rupawan yang membuat jutaan pasang mata iri memandangnya?
Seolah engkau adalah manusia paling beruntung karena tertakdirkan memiliki pasangan berraga sempurna.
Padahal dia tak ada apa-apanya dibandingkan penghuni syurga, tanpa ketaatan kepada TuhanNya.

Dengan apa kau takar bahagiamu?

Dikelilingi barang mewah yang membuat derajat sosialmu naik dimata manusia?
Seolah engkau adalah makhluk paling mulia diantara mereka yang miskin harta.
Padahal bagi Allah, engkau cuma manusia sombong yang tak pandai menjaga titipanNya.

Dengan apa kau takar bahagiamu?

Padahal tak perlu mencari terlalu jauh kebahagiaan karena sesungguhnya takaran bahagia itu ada di dalam dirimu sendiri.


Hati yang senantiasa bersih.
Pikiran yang senantiasa positif kepada hidup.
Bibir yang senantiasa digunakan mengucap syukur.
Harta yang senantiasa dibelanjakan di jalan Allah.
Waktu yang senantiasa dihabiskan untuk mengingat kematian.
Sikap dan sifat yang senantiasa rendah hati dan jauh dari iri dengki.
Umur yang senantiasa dipakai jadi manfaat untuk sesama.
Bakti yang senantiasa diberikan kepada orang tua.

Sahabatku,

jika takaran bahagiamu adalah dunia,
percayalah engkau pasti tak akan menemukannya,
engkau tak akan pernah merasa puas, takkan pernah merasa tercukupi, karena bahagia yang tertakar oleh dunia sifatnya fana dan sementara.

Kian hari engkau akan kian cari nikmat dunia,
akan kian jauh dari rahmat Rabbmu,
sementara bahagia yang sesungguhnya adalah pada saat engkau dekat denganNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar