Selasa, 14 April 2015

Islam & Demokrasi

Recep Tayyip Erdogan: "Saya menerima pandangan bahwa budaya Islam dan demokrasi bisa hidup bersama dalam harmoni."

Biasanya politik Islam diasosiasikan sebagai memandang demokrasi bukan sesuatu yang afdol, tapi sebagai alat atau taktik untuk mencapai kekuasaan. Namun pemimpin Islam yang demokrat dan moderat cari jalan untuk mengubah relasi Islam dan Demokrasi. Mereka melihat Islam dan Demokrasi itu compatible.

Harmoni Islam dan Demokrasi bisa menjadi benteng pertahanan yang efektif terhadap radikalisme dan fundamentalism. Harmoni Islam dan demokrasi menawarkan jalan tengah dan moderat dalam kehidupan politik di negara-negara yang mayoritasnya Muslim. Demokrasi memberi kesempatan tumbuh dan berkembangnya faham Islam konservatif maupun radikal, sepanjang mereka menggunakan cara-cara damai.

*Recep Tayyip Erdoğan adalah Perdana Menteri Turki sejak 14 Maret 2003 sampai 28 Agustus 2014. Ia juga seorang pimpinan Adalet ve Kalkınma Partisi (AKP, atau Partai Keadilan dan Pembangunan). Pada tahun 2010, Erdogan terpilih sebagai muslim paling berpengaruh di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar