Kamis, 07 Februari 2013

BUNGA MAWAR


Kalau ada bunga yang paling terkenal sepanjang masa, maka bunga itu adalah Rose atau Mawar. Bunga ini secara merata dikagumi di berbagai tempat di muka bumi. Kaisar-kaisar China masa lampau adalah pengagum bunga mawar, sebagaimana juga Raja-raja Eropa.

Bukan cuma di Barat dan di Timur -- bunga mawar juga menjadi bagian dari kultur manusia sebagaimana mitologi Yunani menggambarkan bahwa Eros (dewa Cinta) menyogok Harpocrates (Dewa Kesunyian) dengan bunga mawar - agar gosip mengenai ibunya (Aphrodite) tidak berkembang dan menjadi skandal. Dari mitologi ini juga muncul kebiasaan di abad pertengahan untuk menggantungkan gambar / ukiran bunga mawar di ruang sidang / konsul -- sebagai lambang kerahasiaan. Kebiasaan ini disebut dengan nama sub Rosa "di bawah naungan mawar".

Bunga mawar pertama kali ditanam dan dikembang biakkan manusia secara sistematis di Asia pada masa 5000 tahun yang lalu. Raja Sargon I, penguasa Akkadia (2684-2630 SM) membawa pulang ke negerinya - pampasan perang berupa "tanaman anggur dan tumbuhan mawar" dari ekspedisi militer menyeberang Sungai Tigris.

Di Timur, Konfusius (Kung-Fu-Tze) menulis dalam catatannya tentang kekaguman penguasa China tentang bunga mawar. Sang kaisar memiliki 600 buku tentang cara bercocok tanam bunga mawar. Selain dinikmati sebagai pemandangan - bunga mawar juga diekstraksi untuk diambil minyaknya - yang digunakan sebagai pewangi dan obat. Mawar hanya diperuntukkan bagi kalangan bangsawan dan kaum terhormat. Bila ada rakyat jelata yang memiliki atau memelihara mawar -- dapat dijatuhi hukuman mati.

Mawar selanjutnya diperkenalkan ke Romawi oleh bangsa Yunani. Bagi orang Romawi, mawar adalah lambang masa muda dan tanpa dosa. Selama festival, orang Romawi biasa menebarkan jalanan dengan bunga mawar, sementara orang kaya Romawi biasa menanam bunga mawar di daerah kuburan sebagai bentuk usaha menyogok arwah-arwah agar tidak mengganggu.

Di Mesir, bunga mawar juga menemukan pengagum setianya -- yaitu para Faraoh (Firaun), mulai dari masa abad ke 5 sebelum Masehi - hingga ke masa pemerintahan Cleopatra. Kisah cinta Cleopatra dan Mark Anthony (yang berakhir tragis) - diwarnai dengan bunga mawar sebagai tanda kehormatan dan kesetiaan Cleopatra kepada Mark Anthony.

Di Eropa pada abad pertengahan - bunga mawar sempat dianggap sebagai bunga "kaum kafir / pagan" - karena sisa pemujaan mawar oleh orang Yunani dan Romawi. Pada masa 202 Masehi, Tertulia menulis satu buku yang mengecam bunga mawar, sementara Clement dari Alexandra melarang orang Kristen memelihara bunga mawar.

Walau begitu, secara perlahan bunga mawar menemukan tempat kembali dalam kultur gereja Eropa terutama pasca masa kegelapan (Dark Age). Dalam liturgi Katolik - Santa Maria disebut dengan nama "Rosa Mystica".

Di kemudian hari, dalam sejarah Eropa - mawar juga menjadi lambang / simbol. Saat terjadi perang sipil di Inggris masing-masing pihak menggunakan bunga mawar sebagai lambang. Perang ini disebut sebagai "War of the Roses". Dinasti York menggunakan lambang bunga mawar putih, sementara Dinasti Lancaster menggunakan bunga mawar warna merah.

Josephine, istri Napoleon - adalah pengagum mawar yang luar biasa. Ia mulai menanam mawar di istana Malmaison tahun 1804, dan terus berusaha mengumpulkan segala jenis mawar. Pada tahun 1829, taman Josephine memiliki koleksi 2.562 jenis mawar dari seluruh dunia.

Kisah tentang mawar ini saya tutup dengan bagian tulisan Shakespeare yang paling terkenal tentang mawar, dikutip dari buku "Romeo and Juliet":

"What is in a name...? A rose by any other name would smell as sweet." (Apa arti sebuah nama...? Mawar dengan nama apapun - akan sama mewanginya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar