Rabu, 06 Februari 2013

What a STUPID IDEA of "SWASEMBADA"


Pembantu baru pulang dari pasar dan bilang harga daging sapi sekarang Rp. 120 ribu per kilo. Kalau daging sapi sampai Rp. 200 ribu sekilo, maka Indonesia sukses swasembada daging sapi. Swasembada karena nggak kebeli. What a stupid idea of "swasembada".

Yang menarik adalah argumen pengusung ide swasembada (baca: nasionalisme) dengan fakta tersebut. Biasanya suruh cari alternatif selain daging sapi. Akibatnya harga daging ayam pun ikut naik. Rp. 30 ribu sekilo. Dan berapa ribu tukang bakso lagi yang akan gulung tikar? Daging Sapi Rp. 120 ribu sekilo, ayam Rp. 30 ribu sekilo.

Menteri Pertaniannya tuh yang ngotot mau swasembada daging sapi tahun 2015. Berapapun harganya nanti. Yang paling masalah kalau sapi betina akhirnya dipotong untuk pasokan daging.

Kekurangan daging dan susu akan makin akut. Konsumsi protein daging di Indonesia hanya sekitar 2 kilo per kapita per tahun. Filipina sekitar 3x lipat angka itu. Hanya di Indonesia: bensin murah tapi daging sapi tidak terbeli. Hanya di Indonesia: harga 1 kilo daging sapi setara dengan 25 liter bensin Premium.

Harga daging sapi di Amerika setara $4,07 per kilo atau sekitar Rp. 40 ribu. Gasoline Amerika 92 cent (Rp. 9000)/ liter (1lb daging di US $4.78, jadi sekilo sekitar $9.56, bensin $3.5/gallon, 1gallon = 3.9 liter). 1 kilo daging sapi di Amerika setara dengan 4,5 liter bensin. Di Indonesia 1 kilo daging sapi = 25 liter bensin. Harga daging sapi di Indonesia yang lebih mahal daripada di Amerika, jelas mengusik rasa keadilan berbasis protein. Protein biasanya berdampak ke tingkat kecerdasan dan pertumbuhan massa otot/ tubuh. Mungkin tak lama lagi yang miskin tinggal mengkonsumsi serangga dan cacing sebagai sumber protein.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar