Senin, 15 Juli 2013

VITAMIN


Vitamin seharusnya merupakan subyek yang mudah dipahami. Kesan secara umum adalah: vitamin itu menyehatkan kita. Nah logika secara luasnya, jika sedikit sudah baik, maka lebih banyak pasti lebih baik. Tapi logika ini tidak berlaku pada Vitamin. Sedikit mengkonsumsi vitamin mungkin baik bagi kesehatan, tapi kalau kebanyakan vitamin bisa jadi anda dalam bahaya

Di rak-rak toko makanan kesehatan dipenuhi dengan pil-pil dan tonik-tonil vitamin. Sekarang di mall-mall di tanah air, yang beginian bagaikan jamur di musim hujan. Di Australia, orang-orang menghabiskan sekitar AUS$ 800juta per tahun, untuk obat komplementer, dan itu meliputi banyak vitamin. Di Indonesia?

Vitamin diklaim bisa membantu mencegah kanker, penuaan, kehilangan pendengaran dan penglihatan, penyakit autoimun bahkan stroke dan sifilis! Salah konsep ini berbahaya. Terlalu banyak vitamin justeru akan membuat anda sakit, mengakibatkan kanker, dan bahkan membunuh anda.

Memang benar bahwa vitamin adalah keluarga bahan kimia organik yang penting untuk kesehatan yang baik, kekurangan vitamin membuat tidak sehat. Vitamin berbeda dengan makanan yang lain, seperti lemak, protein dan karbohidrat, karena vitamin tidak diurai menjadi energi. Vitamin biasanya membantu mengatur reaksi kimiawi dalam metabolisme tubuh kita.

Perbedaan lain vitamin dan makanan lainnya adalah: kita butuh sangat sedikit vitamin. Hanya 0,00002% - 0,005% dari makanan lengkap kita. Defisiensi atau kekurangan vitamin tentu saja buruk. Defisiensi vitamin A bisa bisa menyebabkan rabun senja, pengerasan kulit, batu ginjal dll.

Kekurangan vitamin B1 bisa menyebabkan banyak masalah, termasuk beri-beri ( ini kombinasi gagal jantung dan melebarnya pembuluh darah halus). Defisiensi vitamin B1 bisa menimbulkan ensefalopati Wernike (kemunduran mental secara progresif dan disorientasi), juga penyakit sistem saraf lain. Kekurangan vit C (berasal dari buah-buahan dan sayuran) bisa menyebabkan buruknya kesehatan mukosa dan kulit. Timbul borok dan luka sulit sembuh.

Setiap orang butuh jumlah vitamin yang berbeda dalam kondisi yang beda. Misal asam folat yang diperlukan ibu hamil, tidak dianjurkan bagi yang tidak hamil.

Asupan vitamin yang direkomendasikan cukup rendah. Misalnya RDA (recommended daily allowance) vit C sekitar 60-90 mg/hari. Maksimal 100mg! Lha terus bagaimana mulanya salah faham pemakaian vitamin C megadosis jadi demikian mengemuka dan liar tidak terkendali?

Linus Pauling peraih dua Nobel Prize, bidang kimia 1954 dan perdamaian 1962, adalah orang yang memopulerkan apa yang disebut terapi megadosis. Linus yang bukan dokter dan bukan ahli farmasi ini yakin bahwa vitamin C dosis tinggi bisa mencegah penyakit liver, kanker dan penuaan! Pauling yang bukan dokter juga mengatakan, asupan vitamin C dosis tinggi akan membantu orang terhindar dari flu. Dan ini dipercaya banyak orang.

Keyakinan Pauling vitamin C dosis tinggi meningkatkan harapan hidup dan melindungi diri dari kanker dan penyakit jantung tidak pernah terbukti. Bahkan penelitian-penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa megadosis vitamin C tidak ada manfaatnya bagi tubuh kita.

Over dosis vitamin B2 bisa membuat liver rusak, dan over dosis vitamin B1 bisa menyebabkan gagal nafas, dan kadang kematian. Jadi hati-hatilah.

Saya termasuk korban mitos Pauling, dulu saya diberi vit C 10.000 mg/hari oleh seorang dokter! 1000x lebih banyak dari yang kita butuhkan.

Demetrius Albanes, epidemiolog dan ahli genetika kanker, justeru menemukan masalah kesehatan pada orang-orang yang over dosis vitamin A. Riset Dr Demetrius: over dosis betakaroten (vit A) bukannya mengurangi, tapi justeru meningkatkan resiko kanker paru-paru pada perokok!

Resiko lain dari asupan megadosis vitamin A, menurut riset Prof.Melhus dari Sedia: mempertinggi resiko osteoporosis.

Hal-hal tersebut tadi perlu anda fikirkan saat lain kali mau membeli setumpuk pil vitamin. Ada baiknya mengetahui takaran tepat kebutuhan vitamin tubuh kita, mencukupinya dari makanan sehari-hari dan tidak mengkonsumsi pil vitamin secara berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar