Sabtu, 27 Juli 2013

TANAMAN HERBAL


Ketika mengonsumsi obat/ herbal, yang terpenting adalah apakah obat/ herbal itu sesuai kebutuhan dan tepat takarannya. Kalau di konsumsi kurang, manfaat tak tercapai. Kalau berlebihan mungkin berdampak negatif. Obat-obat modern biasanya sudah melalui penelitian ilmiah, diberikan oleh dokter yang berpengetahuan dan berpengalaman, sehingga lebih tepat sasaran dan takaran. Walau ada juga yang berpendapat, pada dasarnya obat-obatan modern juga punya dampak negatif bagi tubuh. Kita "terpaksa" mengonsumsinya ketika sakit karena pertimbangan manfaatnya lebih besar dari mudaratnya. Disamping itu, sebagian dokter gemar meresepkan obat-obat paten yang harganya sangat mahal. Seperti dalam kisah "mafia obat" yang pernah kita bahas sebelumnya.

Terdapat banyak aliran pengobatan tradisional. Beberapa yang populer adalah pengobatan tradisional china, yang memadukan terapi aliran darah/syaraf (akupuntur, akupresur, pijat refleksi, dll) dengan pengobatan herbal. Akupuntur sudah diakui secara internasional. Bahkan sudah ada beberapa dokter modern melakukan praktek akupuntur. Di Indonesia pengobatan tradisional umumnya menggunakan jamu atau herbal. Beberapa sudah menjalani uji klinis, lainnya masih berdasarkan pengalaman turun temurun.

Kelemahan herbal adalah karena tidak ada standarisasi, baik mutu, kualitas maupun takaran. Sebagian besar tanpa uji klinis, sehingga kita tak pernah mengetahui apakah pengobatan itu tepat sasaran atau takaran. Biasanya hanya berdasarkan cerita dari mulut kemulut. Trial and error. Mungkin baru di negara China penelitian menganai pengobatan alternatif dan tumbuhan herbal yang lumayan maju.

Saya pernah mengonsumsi beberapa herbal yang sudah berupa ekstrak berbentuk pil. Saya suka produk Karya Sari karena, katanya, mereka hanya memproduksi herbal tanaman yang sudah ada uji klinisnya. Dilengkapi dengan cerita berbagi pengalaman beberapa teman. Tapi saya juga suka menggodok sendiri. Seperti beberapa waktu lalu saya membuat godokan herbal untuk mengatasi penyempitan pembuluh darah (campuran bawang putih, jahe merah, lemon, apel dan madu). Takarannya hanya 1 sendok makan setiap pagi hari. Saya merasa nyaman dengan takaran tersebut serta merasakan manfaatnya. Mengapa saya yakin herbal tersebut bermanfaat? Karena ke-5 bahan tersebut sudah populer secara internasional bermanfaat bagi kesehatan.

Kembali ke tumbuhan Binahong, saya hanya akan mencoba sesuai resep yang kemarin saya sampaikan. Saya anggap sebagi sayur, karena di luar negeri juga dijadikan sayuran. Sama seperti tanaman Okra yang bermanfaat untuk menurunkan gula darah. Tapi kalau memang menimbulkan efek tidak nyaman, tinggalkan saja. Mungkin tidak cocok atau memang reaksinya seperti itu. Ketika mengonsumsi obat-obatan modern-pun saya juga sering merasa ketidak-nyamanan serupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar