Senin, 15 Juli 2013

EMAS - Investasi atau Spekulasi?


Bagi saya emas itu sifatnya spekulasi, bukan investasi. Emas adalah komoditas psikologis. Semata-mata itu. Ada yang mengatakan emas adalah alat lindung nilai. Dulu sayapun pernah berpikir seperti itu, ketika harga emas naik melulu. Lindung nilai terhadap apa? Tidak terbukti atas inflasi.

Melihat kondisi harga emas sekarang ini, bagusnya beli sekarang mumpung lagi jatuh atau wait and see dulu? Kalau beli emas buat cincin kawin dan minggu depan mau menikah - ya kapan aja tentu boleh. Kalau untuk spekulasi, keputusan diambil dalam satuan detik dan informasi harus cukup. Saya hanya bisa menyedirkan fakta: ETF Emas sudah melikuidasi posisi 500 Ton dan mereka masih punya ratusan ton lagi. Hanya mereka yang mengetahui apakah akan lanjut melikuidasi emas miliknya. Kalau mereka terus menjual, maka harga emas akan terus turun.

Tentang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi, ada tulisan menarik dari dosen finansial : Campbell R. Harvey. Harvey pernah menghitung bahwa memang betul emas berfungsi sebagai lindung nilai, TAPI dalam jangka waktu sangat panjang. Harvey membandingkan nilai tukar emas atas roti dari jaman Raja Nebukadnezzar dengan jaman sekarang, daya belinya hanya berubah sedikit. Catatan: Raja Nebukadnezzar hidup sekitar jaman 500 SM; penguasa Babilonia.

Selanjutnya, Harvey juga mengukur daya beli uang terhadap gaji tentara Romawi versus gaji tentara Amerika pada pangkat yang sama. Ternyata daya bayar emas atas gaji tentara Romawi era Augustus versus tentara Amerika sekarang - tidak berbeda jauh. Hanya beda 10-15%-an. Jadi emas memang bisa dipandang sebagai lindung nilai atas daya beli (kontra inflasi) TAPI dalam jangka panjang. Sekitar 2000 tahun-an.

Ini paper Harvey tentang sejarah daya beli emas: http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2078535&download=yes

Nah, bagaimana dengan sekarang? Dalam 3 bulan terakhir harga emas sudah turun hampir 25%. Harga sekarang setara posisi Agustus 2010. Bagi yang berpendapat: "emas untuk lindung nilai inflasi" - inflasi apa yang bisa dilindungi sesuatu yang harganya jatuh 25% dalam 3 bulan? Kalau emas tidak bisa melindungi diri dari kejatuhan harga sebesar itu -- apa bisa ia melindungi anda dari inflasi?

Dan ANDAI memang benar emas adalah untuk lindung nilai inflasi -- maka siap-siap saja emas jatuh sampai ke harga sekitar $800 per oz. Mengapa? Karena bila harga emas disesuaikan lewat angka inflasi Amerika sejak tahun 1950 - maka harga pantas emas adalah sekitar $800/oz. DAN jangan lupa, di sepanjang sejarah 50 tahun terakhir - harga emas bisa DI BAWAH level inflation adjusted sampai 20 tahunan. Berarti harga sekarang yang $1200/oz masih punya ruang buat turun sekitar 30% lagi. Berapa lama sampai bisa kembali ke $800..? Tidak ada yang tahu. Bisa 1 bulan, 3 bulan, 1 tahun. Tidak ada yang tahu berapa lama.

Tapi kembali lagi - angka $800 adalah patokan harga inflation adjusted atas emas. Bisa dibaca di paper-nya Campbell Harvey. Walau emas bisa turun ke $800/oz sesuai harga inflation adjusted - masih bisa turun lebih dalam lagi.

Jadi bagaimana cara melindungi diri dari inflasi? Gunakan uangya buat buka warteg! Warung Tegal marjin labanya minimal 100%. Bisnis warteg selain cash flownya bagus - juga ikut menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi dan melayani rakyat kecil. Tapi ‘barrier to entry’ rendah dan ‘highly competitive’. Bersaing.

Bisa buat bisnis kecil lain, kulakan atau sektor jasa misalnya. Bayangkan triliunan duit yang dispekulasikan di emas - kalau digunakan memodali bisnis -- bisa menciptakan jutaan lapangan kerja.

Uang yang anda beli buat saham - memberikan anda hak untuk beroleh dividen dari laba perusahaan. Dari emas mana ada dividen? Uang yang kita gunakan untuk beli Obligasi pemerintah - memberi kita hak atas bunga, dan turut membantu keuangan negara. Kalau alergi terhadap bunga -- bisa beli Sukuk Negara, dapat bagi hasil tanpa melanggar prinsip dan keyakinan syariah.

Berdasarkan sejarah - instrumen investasi terbaik dalam mengatasi inflasi adalah: portofolio saham yang terdiversifikasi. Harga saham memang selalu fluktuatif, tapi selama laba perusahaannya bertumbuh - maka harga dan dividennya juga akan naik. Bandingkan dengan emas, yang juga fluktuatif tapi sampai lebaran kucing sekalipun; nggak akan pernah bagi dividen.

Dan banyak yang ketipu dengan harga beli and buyback di website Antam. Sama toko emas harga beda jauh banget. Terkesan yang tau banyak kenyang menipu yang tidak tau. Betul, setiap kali ada yang bilang "harga di web Antam Rp. XXX"; saya miris, di toko emas tidak ada yang mau beli harga segitu. Dan lebih gilanya: di situ semakin kecil satuan beli kita (1 gram) semakin besar selisih harga dibanding satuan besar (100 gr). Dengan kata lain: di situ investor emas yang kurang mampu malah bayar lebih mahal dan dapat risiko paling besar. Itu benar-benar keji.

Yang juga sama kejinya: suruh orang beli emas, lalu emasnya digadaikan buat beli emas lagi. Bayar bunga XX% per tahun. Selama harga emas tidak naik MELEBIHI tingkat bunga gadai - maka orang yang ikut gadai emas PASTI rugi. Apalagi kalau harga emas turun. Jadi bisa dibayangkan sedihnya orang yang bayar bunga gadai emas 20% per tahun - sementara harga emas malah turun 25%. Efeknya sama seperti anda mencicil rumah, lalu rumah yang anda cicil kepotong jalan tanpa ganti rugi. Dan anda harus cicil terus.

Kalau harga emas anjlok seperti sekarang, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) turun tangan tidak?. Sialnya, emas tidak ada otoritas pengawasnya. Maka banyak terjadi tipu-tipu di sana.

Bagaimana investasi tanah atau property? Lebih bisa di prediksi. Property dikota-kota besar, selain terapresiasi nilainya, juga memiliki fungsi ekonomi. Bisa disewakan, ada cashflownya. Walau, tentu saja, harga tanah pun bisa turun kalau naiknya sudah terlalu tinggi. Pernah terjadi di Jepang, Jerman, Amerika, dll. Investasi mobil walau terdepresiasi masih ada fungsi ekonominya. Bisa dijadikan omprengan, taksi, dll. Ada cash flow. Emas tidak ada cashflow-nya.

Mudah-mudahan cukup mencerahkan. Kasihan mereka yang bermodal kecil dan termakan mimpi. Uang mereka bisa untuk hal yang lebih berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar