Sabtu, 27 Juli 2013

Negeri Salah Urus


Topik yang menarik tentang negeri yang salah urus sejak awal. Katanya kita negeri kepulauan yang dikelilingi lautan luas, tapi ikan sulit ditemukan dipasar, mahal dan nelayan tetap saja miskin. Katanya tanah kita subur, tapi hasil pertanian tetap saja langka dipasar, buah, cabe, bawang, dll, mahal tak terbeli dan para petani tetap saja miskin. Katanya negeri kita kaya bahan tambang, tapi hanya sanggup ekspor bahan mentah dan rakyat disekitar pertambangan tetap saja hidup miskin. Katanya negeri kita kaya sumber energi alam, tapi matahari, angin, arus laut, panas bumi masih dimanfaatkan sebagaimana nenek moyang kita dulu memanfaatkannya.

Lalu siapa yang salah? Kita tentu saja tak boleh membiasakan diri mencari “kambing hitam” nya dari pihak asing. Apalagi diera globalisasi, dimana batas-batas antar negara sudah semakin kabur. Kita tentu saja tak bisa mengucilkan diri dari pergaulan internasional seperti, misalnya, yang dilakukan Korut. Seakan negara itu perkasa angkatan perangnya, padahal rakyatnya kelaparan. Bahkan negara komunis seperti China-pun membuka diri untuk bisa memajukan perekonomiannya. Di era globalisasi ini kita harus mampu bersaing agar bisa menjadi memenangkan kompetisi, minimal mampu bertahan.

Kalau mau introspeksi, mungkin penyebab negeri ini jalan ditempat karena pemerintah yang korup, pembangunan yang tak berwawasan jangka panjang dan bangsa yang pemalas, banyak bicara dan senang saling menyalahkan.

Menurut hemat saya, tak ada yang salah dengan investasi asing disini. Kalau memang modal dan tehnologi mereka dapat menumbuhkan perekonomian disini, mencetak banyak sawah dan membuka lapangan kerja, mengapa tidak? Tinggal kita mengatur regulasinya yang memberi keuntungan lebih banyak kepada kita sebagai pemilik negeri ini. Dititik ini kelemahan kita. Seringkali para pengambil keputusan yang korup bisa dibeli oleh pemodal asing untuk kemudian mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang justru lebih menguntungkan pihak asing, dan menguntungkan dirinya sendiri tentu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar