Senin, 15 Juli 2013

Sekali Lagi Tentang CABE


Wahai yang jengkel karena harga cabe jadi mahal, kutukilah Columbus yang mengenalkan dan kutukilah burung-burung yang ikut menyebarkan. Penggemar cabe tentu berterimakasih kepada kepada Columbus dan juga kepada burung-burung.

Dalam waktu yang sangat cepat, kurang dari seabad sejak Columbus mengenal ‘merica yang dahsyat’, cabe jadi dikenal di seluruh dunia. Dari India, cabe menyebar dengan cepat keseluruh Asia termasuk ke Nusantara. Melalui perdagangan maupun disebarkan burung, lho kok burung? Iya, burung adalah binatang yang mempunyai jasa paling besar dalam sejarah penyebaran cabe di dunia. Burung makan cabe tanpa merasa kepedesan karena burung tidak punya neuroreseptor untuk capcaicin, zat kimia yang membawa rasa pedas.

Tapi konon orang Spanyol dan Portugis tidak doyan cabe. Disamping itu cabe tidak bisa tumbuh di dataran Eropa. Kemudian orang-orang Spanyol menyebut cabe dengan ‘pimiento’ bentuk gender maskulin dari ‘pimienta’ (=merica). Maksudnya cabe lebih sangar dari merica.

Dari benua Amerika cabe diperdagangkan ke dunia oleh penjarah-penjarah peradaban bangsa Indian, siapa lagi kalau bukan perampok-perampok Spanyol dan Portugis. Bajak-bajak laut yang menamakan diri conquistador Portugis ini yang membawa cabe hingga sampai ke India.

Jangan lupa ya, tujuan Columbus nekat nyeberang Atlantik adalah menemukan India, tempat merica berasal. Eh dia malah nemu cabe. Dalam ‘captain log’ nya, Columbus mencatat pertama kali dia kenalan dengan cabe pada januari 1493. Dia menyebut sebagai ‘merica yang dahsyat’.

Sebelum mengenal cabe orang-orang di Asia, Afrika dan Eropa kalau menginginkan rasa pedas ya mengkonsumsi merica yang asalnya dari India. Orang-orang Asia, Afrika dan Eropa tidak mengenal cabe setidaknya sampai Columbus mendarat di Bahama di akhir abad 15.

Rasa pedas pada cabe karena zat capcaicin, dan kepekaan seseorang terhadap rasa pedas tergantung banyaknya neuroreseptor capcaicin di lidahnya.

Bagi penggemar rasa pedas, makanan tanpa sambel ibarat perokokok yang tidak nemu sumber api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar