Senin, 21 Januari 2013

IBU PKK Punya Gawe


"Ask not what your country can do for you - ask what you can do for your country"- . John F. Kennedy 

Apa yang bisa kita perbuat untuk membantu mengatasi masalah kemiskinan yang masih laten di negeri ini? Mungkin berdoa. Tapi sekelompok ibu-ibu PKK di RW tetangga punya kegiatan yang lebih menarik. Mereka menyadari sepenuhnya bahwa kelompok masyarakat sangat miskin itu hanya bisa bangkit jika dibantu. Terutama bantuan pendidikan kepada anak-anak mereka yang lebih memberi harapan akan perubahan.

Sekitar 15 tahun lalu, ibu-ibu PKK tersebut tergerak untuk membantu pendidikan anak-anak miskin dilingkungan mereka. Sama seperti dilingkungan perumahan padat penduduk lain, disini kemiskinan bukan sesuatu yang langka. Buah dari kemiskinan adalah banyaknya anak-anak terlantar yang tak punya akses pendidikan. Bagi orang tuanya, mereka adalah tenaga kerja yang bisa membantu perekonomian keluarga. Sehingga tidak jarang menyaksikan anak-anak itu kemudian menjadi pemulung atau bahkan pengemis.

Ibu-ibu PKK tadi kemudian memulai kegiatan pendidikannya dengan mendirikan semacam sekolah TK. Bertempat di pos hansip kecil, beralaskan tikar, mereka mulai mengumpulkan murid dari kelompok anak-anak tak sekolah tadi. Mulanya hanya 2 kali seminggu. Maklum anak-anak itu juga penya kesibukan lain membantu orang tuannya mencari nafkah. Mereka, ibu-ibu itu secara bergiliran mengajarkan baca-tulis dan budi pekerti. Lalu sejalan dengan semakin bertambahnya peminat, pelajaran kemudian ditingkatkan ke materi yang lain, seperti menyanyi, menggambar, dll.

Untuk kelancaran operasional, awalnya mereka mendapat bantuan dana dari kas RW dan sumbangan masyarakat sekitar. Ruangan pos hansip tersebut kemudia diperlebar, dilengkapi kamar mandi dan toilet sederhana. Perlahan jumlah murid bertambah. Mereka kini diberi pakaian seragam, hasil sumbangan pakaian bekas murid-murid sebuah SD didekat situ. Para murid mendapat sarapan pagi yang sederhana dan sehat.

Setelah menyelesaikan TK, sebagian murid yang tetap tak terserap di SD negeri, dilanjutkan proses belajarnya dengan materi SD. Pengajarnya selain para ibu-ibu PKK, juga mendapat bantuan dari beberapa guru SD yang tergerak ikut berpartisipasi.

Lama kelamaan kegiatan itu mendapat perhatian pemda setempat. Mereka mulai mendapatkan bantuan dana. Kegiatan serupa kemudian berkembang ke beberapa RW tetangga. Siswanya kian banyak. Kini, sebuah SD Negeri setempat malah telah mengalokasikan ruang kelas untuk lulusan TK ibu-ibu PKK tersebut. Tanpa dipungut biaya dan tetap mendapat sarapan pagi dan segelas susu setiap harinya. Bisakah mereka , anak-anak itu mengubah jalan hidupnya kelak? Entahlah, hanya masa depan yang akan menjawab. Tapi, minimal kini mereka punya peluang lebih baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar