Senin, 21 Januari 2013

CELENGAN


Mengapa tempat menyimpan uang namanya jadi "celengan"? Mungkin terjemahan dari bahasa Inggris: Piggybank yang asalnya dari Pygg. Apa itu Pygg? Pygg semula tidak ada hubungan dengan babi. Pygg adalah jenis tanah liat agak kuning yang berguna untuk membuat pecah belah di Inggris abad 15.

Pygg ini juga dibentuk jadi bermacam barang - termasuk tempat penyimpanan uang (bank) => pygg bank. Di abad ke 18 berubah jadi Piggybank. Mengapa pygg jadi piggy? Selain karena terdengar hampir serupa, juga karena tradisi membuat piggybank dalam bentuk hewan dan kebetulan babi terpilih.

Bentuk babi juga ideal. Kaki dan moncongnya pendek, gendut, ekornya kecil. Bagian tengah nyaris seperti bola. Tidak banyak terbuang. Dalam matematika, bentuk dengan luas permukaan paling minimum dan volume paling maksimum adalah bola. Babi sepertinya paling mendekati ini. Anda bisa bayangkan, bagaimana tidak efisiennya peyimpan uang dengan bentuk seperti ular atau jerapah. Bahan untuk dinding terlalu banyak.

Maka kemudian seperti menjadi tradisi bahwa piggybank mengambil bentuk babi. Ketika sampai di Nusantara yang mirip tentunya "celeng." Diduga dari bentuk babi hutan/ celeng ini lah kita jadi mengenal istilah "celengan" sebagai tempat penyimpan uang terbuat dari gerabah.

Lalu bagaimana dengan "tabungan"? Besar dugaan ini muncul dari kata "tabung" yaitu seperti bambu yang dipotong antar ruasnya.berbentuk tabung. Di masa lalu, ruas bambu yang diberi lubang di satu ujungnya juga umum berfungsi sbebagai tempat penyimpanan. Awalnya beras lalu juga uang.

Sama seperti celengan, dalam matematika - bentuk dengan efisiensi permukaan versus volume tertinggi setelah bola - adalah bentuk tabung. Itu juga sebabnya kenapa kaleng kebanyakan berbentuk tabung, karena lenih menghematbahan baku untuk bagian dinding.

Bentuk bola? Bentuk bola memang lebih hemat lagi untuk permukaan bagian dinding Tapi kemasan jadi mudah menggelinding dan makan ruang lebih saat diangkut.

Di Indonesia celengan kebanyakan berbentuk ayam atau semar, tapi masih juga disebut celengan - bukan ayaman. Bentuk yang tidak efisien sebenarnya, terutama di bagian leher dan kepala. 


Kurang populernya celengan berbentuk bagi mungkin karena pengaruh budaya dan agama. Sebaian besar penduduk negeri ini, terutama yang beragama Islam, agak “alergi” terhadap binatang babi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar