Senin, 21 Januari 2013

DILEMA ROKOK


Setiap orang mempunyai pembenaran terhadap pilihan yang diambilnya. Paman saya perokok sejak sekolah dasar dan ketika usianya 80-an tahun dan masih sehat, beliau dijadikan pembenaran ketika saya dulu masih menjadi perokok berat. Ketika suatu hari dalam kegiatan lintas alam, nafas saya agak tersengal mendaki bukit, saya lalu memutuskan berhenti merokok. Tak lama kemudian paman saya meninggal dunia, bukan karena rokok, tapi karena “bonus” usianya sudah melebihi target. 

Perokok akan mengutip berbagai sumber yang memberikan tafsir membenarkan kebiasaannya. Sementara yang tidak merokok akan merujuk pada penafsiran lain yang mengatakan bahwa rokok lebih banyak mudarat dibanding manfaatnya untuk diri sendiri.

Rokok sudah menjadi perdebatan sejak dulu kala dan tidak pernah ada titik temu. Bahkan yang mengemuka sekarang adalah pertentangan antara kepentingan simiskin perokok dengan simiskin produsen rokok dan simiskin petani tembakau.

Si miskin perokok menghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk membeli rokok. Sisanya untuk memberi makan keluarganya dengan makanan yang tak lagi sehat. Akibatnya mereka penyakitan karena kekurangan gizi. Si miskin produsen rokok hidup megap-megap harus membayar pajak yang malah lebih mahal dibanding harga rokok yang dijualnya. Si miskin petani tembakau dijadikan alasan untuk mempertahan kan industri rokok. Padahal sebagian besar mereka hanya penggarap kebon milik cukong pabrik rokok besar.

Diantara pertempuran simiskin versus simiskin, hiduplah industri rokok raksasa yang kian menggurita. Terusir dari tanah asalnya, kini mereka menjadi cowboy dinegeri kita. Menjadi perkasa karena pemerintah kita pura-pura tidak melihat, karena terlena oleh cukai. Dan menjadikan kita semua tak berdaya. Mungkin yang bisa kita harapkan saat ini hanya kesantunan teman-teman perokok untuk tidak berbagi asap rokok dengan yang bukan perokok. Agar mereka terhindar dari menjadi perokok pasif yang konon katanya lebih besar bahayanya dibanding perokok aktif. Minimal untuk tidak merokok didalam ruangan umum, syukur-syukur termasuk dirumah sendiri demi kesehatan keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar