Rabu, 26 Maret 2014

Perilaku Pria Dan Wanita Dari Sisi Ilmu Sosiobiologi


Wajar kalau ada cewek buka peta terus petanya diputer-puter. Pada umumnya cewek memang tidak mahir membaca peta. Pada umumnya juga cowok lebih jago baca peta, tapi cowok sering tidak bisa menemukan arlojinya di rumahnya sendiri.

Apakah perempuan dan laki-laki itu berbeda? jawaban ilmiahnya adalah iya. Apakah mereka setara? Jawaban moralnya adalah "seharusnya begitu." Jadi, "apakah laki-laki dan perempuan setara?", adalah pertanyaan politis /moral. Tapi, "apakah laki-laki dan perempuan identik?", ini pertanyaan ilmiah!

Masih banyak yang percaya bahwa bayi dilahirkan dengan pikiran seperti kertas putih kosong yang siap dicoret-coret oleh orang tua atau guru-guru mereka. Riset-riset terkini mengungkapkan bahw hormon dan sirkuit-sirkuit yang terbentuk di otak lah yang bertanggung jawab atas perilaku, pilihan dan sikap kita. Artinya saat bayi terlahir, perangkat untuk berperilaku, memilih dan bersikap sudah siap pakai. Sudah terbentuk terbentuk kecenderungannya. Bakat seseorang sudah terbentuk sejak sebelum lahir, dan bukan akibat dibentuk oleh lingkungannya, lingkungan akan mempertegas bakat yang ada.

Terlepas dari jenis kelaminnya, bakat seseorang menjadi maskulin atau feminin sudah tercetak di otak masing-masing individu sejak sebelum lahir. Bagaimana bakat-bakat dasar sifat laki-laki atau perempuan itu tercetak dalam otak kita? Penjelasannya berkaitan dengan ilmu yang relatif baru: SOSIOBIOLOGI.

Sosiobiologi: ilmu yang bahasannya berdasar pada penelitian tentang bagaimana perilaku kita dijelaskan oleh gen-gen pada tubuh dan evolusi kita. Sosiobiologi adalah serangkaian konsep, teknik, strategi kuat, saling mendukung dalam menjelaskan secara ilmiah bagaimana perilaku kita terbentuk. Sosiobiologi menyingkirkan segala bentuk teknik, praktek ataupun pendapat yang tidak mendasar atau yang tidak dibuktikan secara ilmiah. Dengan sosiobiologi kita bisa mendapat penjelasan bagaimana primata modern seperti kita ini akhirnya bisa mengendalikan dunia.

Kita membutuhkan hampir 100 juta tahun untuk berkembang menjadi sebuah masyarakat yang cukup canggih yang mampu mengirim manusia ke bulan. Tapi manusia tetap memerlukan "toilet" layaknya nenek moyang primitif mereka ketika mendarat di bulan, di bulanpun kita perlu pup dan pipis. Manusia nampak sedikit berbeda satu dengan yang lain karena perbedaan budaya, tapi dalam tubuh mereka kebutuhan dan desakan biologis tetap sama.

Mari kita tengok bagaimana secara genetik dan evolusioner otak manusia berjalan sehingga menghasilkan pemahaman unik tentang gender mereka sendiri. Di jaman prasejarah, laki-laki dan perempuan hidup bersama dengan bahagia dan bekerja dalam keaharmonisan, menjalankan fungsi dan berbagi tugas. Laki-laki harus menjelajahi daerah yang berbahaya penuh musuh untuk berburu, mempertaruhkan nyawa demi makanan untuk pasangan dan anak-anaknya. Laki-laki juga harus melindungi pasangan dan anak-anaknya dari binatang buas atau musuh alami. Harus bisa menemukan binatang buruan, mahir membidik.

Karena hal-hal tersebut, otak laki-laki secara evolusioner mengembangkan keterampilan navigasi jarak jauh. Inilah kenapa sekarang laki-laki lebih mahir membaca peta. Dimasa itu, keberhasilan seorang laki-laki diukur dari kemampuannya membawa binatang buruan dan melindungi keluarga dari ancaman bahaya.

Tugas perempuan sama jelasnya, mengandung, melahirkan dan mengasuh keturunan mereka. Maka ketrampilan yang diperlukan ya yang berhubungan dengan itu. Perempuan harus mampu memantau area sekitar gua dengan cepat untuk melihat tanda-tanda bahaya. Sehingga mereka mengembangkan kemampuan navigasi jarak pendek. Dimata laki-laki di jaman itu, keberhasilan seorang perempuan diukur dari seberapa terampil dia mengatur gua dan sekitar tempat mereka tinggal. Sehingga otak perempuan berevolusi untuk keperluan penguasaan jarak dekat sekitar tempat mereka tinggal, mereka dengan detil hapal setiap sudutnya. Itulah kenapa perempuan jaman sekarang mampu mengenal dengan detil setiap sudut rumah, sedangkan kebanyakan laki-laki tidak bisa menemukan kaos kakinya.

Laki-laki dan perempuan memang berbeda karena pada dasarnya otak mereka berbeda. Tapi di jaman sekarang laki-laki dan perempuan sudah seharusnya setara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar