Selasa, 25 Maret 2014

Beda Pendidikan Dasar di Indonesia & Jepang


Beda sekali dengan di Indonesia. Katanya TK tidak boleh diajarkan calistung, tapi begitu masuk SD anak-anak ssudah harus menghafalkan kalimat sambung, serta soal-soal ulangan yang susah. Bahkan ada SD yang melakukan tes seleksi masuk dengan hitungan perkalian sederhana...ckckck...

Di sekolah Jepang, para siswa tidak mendapatkan ujian APAPUN sampai mereka mencapai kelas 4 SD (usia 10 tahun)! Kenapa?

Karena tujuannya dalam 3 tahun yang pertama TIDAK untuk menilai pengetahuannya atau kemampuan belajar anak, tetapi untuk mendirikan sikap sopan santun dan untuk mengembangkan karakter mereka! Ya, itulah yang diajarkan oleh cendekiwan mereka: akhlak yang mulia SEBELUM ilmu pengetahuan! (Dan di Denmark, tidak ada ujian sampai kelas 9, yaitu kelas 3 SMP!!!)

Sedangkan di Indonesia, anak diberikan hafalan, PR, ujian, hafalan, PR, ujian, hafalan, PR, ujian, lalu ada juga Ujian Nasional!

Akhlak yang mulia? Maaf, itu nomor berapa dalam ujiannya ya? Kalau tidak ada, buat apa harus dihafalkan?

Kita kini mengetahui mengapa manusia Indonesia beda dengan Jepang. Lalu mengapa kita tidak juga berubah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar