Selasa, 25 Maret 2014

Greater Insecurity


Chomsky bilang neo-liberal membuat orang hidup enak sekali (top of wealth), dan hidup sulit (precariat). Alan Greenspand mengaku jika rahasia sukses dia memimpin central bank karena menciptakan "greater insecurity" pada para pekerja. Greenspan berkata keadaan tidak aman bagi pekerja itu sehat bagi kehidupan masyarakat. Bagi Greenspan, jika pekerja tidak merasa aman, dia tidak akan mogok, tidak akan minta upah naik, dan tidak rewel, dia akan patuh saja.

Chomsky prihatin cara berpikir neoliberal Greenspan ini sudah merasuki universitas2 besar, notebene tempat pemikir bebas dalam merekrut SDMnya. Kampus-kampus besar di dunia sudah mulai berpikir mengurangi tenure track; menciptakan greater worker insecurity (ketidak nyamanan). Universitas-universitas besar mulai tidak memberikan jaminan dengan hanya menyediakan kontrak-kontrak jangka pendek bagi para profesor mereka. Karena tenure track mulai berkurang maka akhirnya mereka ambil saja pekerjaan yang ada: mencari aman, diam dan akhirnya tidak kritis lagi.

Model perusahaan digunakan untuk mengatur universitas, akhirnya menciptakan kesengsaraan bagi para profesor. Karena mengatur universitas seperti lembaga bisnis, para manager dan administrator menggantikan peran profesor; gaji mereka tinggi sekali. Ukuran keberhasilan kampus ditetapkan oleh para manager dan administrator ini dalam menarik mahasiswa berbayar dan proyek-proyek sindikasi.



Sosiolog Benyamin Ginsberg menyebut keadaan ini: "the fall of the faculty: the rise of the all administrative university and why it matters." Bara neoloberal mengurus kampus ini menyebabkan perekrutan tenaga kerja murah; dosen murah, pekerja di kampus murah, tapi biaya kuliah (tuition fee) mahal. Meskipun bayaran murah, tetap saja pekerjaan itu diambil, karena itu tadi, greater insecurity.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar