Selasa, 25 Maret 2014

Kasempatan dibalik Kesempitan


Terjadi sebuah perampokan di sebuah Bank dan para perampok berteriak kepada semua orang, "Semuanya jangan bergerak! Toh semua uang disini milik negara tetapi kehidupan ini adalah milik kalian. Kami hanya akan mengambil Uang milik Bank."

Semua orang yang ada di bank akhirnya tetap tenang setelah mengetahui bahwa para perampok hanya menghendaki uang yang ada di Bank. (Mengubah Konsep Berpikir).

Seorang wanita yang berbaring dilantai berteriak-teriak ketakutan dan perampok pun berteriak padanya "Jangan takut! Ini perampokan bukan pemerkosaan!" (Profesional hanya akan fokus pada apa yang diinginkan sesuai yang direncanakan).

Ketika para perampok selesai beraksi dan pergi, seorang perampok muda mengatakan kepada kepala perampok untuk menghitung hasil jarahan mereka. Tetapi sang Kepala Perampok berkata, "Kamu sangat bodoh! Untuk apa dihitung! Ada begitu banyak uang dan bagaimana cara menghitungnya? Mari kita menonton TV dan kita akan segera tahu berapa jumlah yang kita rampok!" (Pengalaman dianggap lebih penting dari pengetahuan).

Sementara dikantor Bank, Manajer Bank mengatakan kepada pengawas bank untuk segera menelepon polisi. Tetapi seorang Supervisor berkata, "Tunggu dulu! Mari kita ambil beberapa juta dollar dan menambahkannya ke jumlah yang dirampok." (Mengubah situasi yang kurang kondusif menjadi menguntungkan).

Si Supervisor menambahkan, "Akan sangat baik jika ada perampokan setiap bulan." (Melihat peluang).

Dan betapa sangat mengagetkan manakala keesokan harinya, berita TV melaporkan bahwa ada 100 juta Dollar yang dirampok dari bank itu. Setelah mendengar berita itu para perampok serasa tak percaya. Mereka menghitung dan menghitung lagi tetapi hanya mendapatkan jumlah 20 juta Dollar.

Tak ayal para perampok itu pun sangat marah dan kecewa bahkan diantara mereka sudah sempat terjadi saling tuduh, "Kita mempertaruhkan hidup kita dan hanya bisa mengambil 20 juta. Tetapi para manajer bank itu dengan mudahnya telah mengambil 80 juta semudah menjentikkan jari. Sepertinya memang lebih mudah menjadi Pencuri Terdidik dari pada menjadi seorang Perampok!" (Pengetahuan itu bisa bernilai emas).

Para manajer bank itu tersenyum bahagia karena kekalahan mereka di pasar saham sudah ditutupi oleh perampokan tersebut bahkan mereka masih diuntungkan. (Merebut Kesempatan - berani mengambil risiko!)

jadi intinya..Merebut Kesempatan - berani mengambil risiko!

Cerita ini hanya humor akhir pekan, jadi jangan sampai ada yang meniru mencari kesempatan ditengah kesempitan…..LOL.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar