Selasa, 25 Maret 2014

GENOM


Setiapa manusia punya kitab GENOM nya masing-masing yang berisi segala sesuatu tentang dirinya. Identitas, sejarah, nasib dan masa depannya. Kitab GENOM merupakan sumber dari segala sumber informasi, setiap individu organisme, tidak terkecuali manusia.

Genom manusia adalah sebuah kitab yang tersusun oleh 23 bab yang disebut KROMOSOM. Masing-masing bab (kromosom) dalam kitab genom, berisi ribuan cerita yang disebut GEN. Tiap-tiap kisah/ cerita (gen) berisikan paragraph-paragraph utama yang bernama EKSON, diselingi dengan paragraph-paragraph iklan yang disebut INTRON. Masing-masing paragraf (ekson & intron), disusun oleh banyak kata yang disebut sebagai KODON. Tiap kata (kodon) dibentuk oleh huruf-huruf yang disebut sebagai BASA, yaitu 4 huruf protein dasar A, T, G, & C. (Adenin, Thymin, Guanin & Cytosine).

GENOM disebut sebagai kitab bukanlah sebuah perumpamaan, karena satu GENOM memang benar-benar kitab yang berisi keterangan lengkap tentang satu spesies. Dengan membaca kitab GENOM manusia misalnya, kita bisa mendapat informasi tentang bagaimana awal mula kehidupan di bumi hingga jadi seperti sekarang.

Dengan merunut kitab GENOM manusia, kita juga dapat detil info proses evolusi kita dari LUCA menuju Homo sapiens sapiens, selama 4,5 milyar tahun. Kitab GENOM manusia juga memberi kita keterangan lengkap tentang derita dan perjuangan manusia, juga kisah gagal dan suksesnya spesies kita. Takdir, kecerdasan, penyakit, kepribadian, memori, moralitas, bahkan sejarah religiositas spesies kita tercatat dalam kitab GENOM manusia.

Seperti juga kitab-kitab yang lain, awal mula terbentuknya kitab GENOM tentu saja dimulai penulisan huruf-huruf sehingga menjadi kata. Tiap kata yang ada dalam kitab GENOM dibentuk oleh 3 dari 4 huruf dasar kehidupan bumi.

Bedanya dengan kitab-kitab lain, cara membaca kitab GENOM pada beberapa bagian harus dari kiri ke kanan, di bagian lain malah harus dari kanan ke kiri. Meski begitu, untungnya, cara membaca kitab GENOM tidak pernah terbolak balik pada bagian yang sama.

Secara keseluruhan kitab GENOM manusia berisi lebih dari 1 milyar kata, atau kurang lebih setara dengan 600 jilid encyclopedia britanica. Selain lengkap, GENOM adalah kitab yang super pintar, karena dalam keadaan yang tepat dia bisa menyalin dan membaca dirinya sendiri. Proses penyalinan (pengkopian) teks-teks dalam kitab GENOM oleh GENOM itu sendiri disebut sebagai "replikasi."

Sedangkan proses translasi/ pembacaan/ penerjemahan diri sendiri oleh GENOM sedikit lebih rumit karena harus melalui sedikitnya 4 langkah. Singkatnya, proses translasi dan replikasi yang super akurat tersebut menjaga eksistensi GENOM. Dengan kata lain kitab GENOM menjaga keabadiannya sendiri.

Hasil dari proses pembacaan dan penyalinan GENOM ini juga yang menjaga kelangsungan hidup organisme tempat dia bersemayam. GENOM manusia bersemayam disetiap inti sel kecuali sel darah merah, sebagian kecil ada di mitokondria. Dari sana dia mengendalikan segalanya.

Dengan cara bagaimana GENOM mengendalikan setiap organisme hidup termasuk manusia? Jawabannya adalah melalui PROTEIN. Ya, setiap proses replikasi dan translasi yang dilakukan GENOM menghasilkan protein yang merupakan maklumat, perintah, yang harus dijalankan.

Hampir segala sesuatu yang ada dalam tubuh kita, dari kuku hingga hormon, terbuat dari protein atau gabungan protein dengan bahan organik lain. Setiap protein dalam sel sesungguhnya adalah sebuah gen yang telah ditranslasikan. Merupakan kalimat perintah dari sang GENOM.

Semua reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh kita terjadi dikatalissasi (didorong) oleh protein-protein yang disebut ENZIM. Bahkan pengelolaan, koreksi kesalahan replikasi dan translasi, semua dikerjakan dengan peranan protein-protein hasil ‘kehendak’ sang GENOM.

Protein juga yang berperan dalam proses meng-on/off-kan gen-gen, sehingga tidak semua gen terekspresi keluar sebagai sifat/ ciri individu. Dan ketika gen (teks cerita) direplikasi, kesalahan penyalinan bisa saja terjadi, kesalahan ini yang disebut sebagai MUTASI gen. Mutasi terjadi karena ada huruf yang terlewat atau salah pilih. Kadang seluruh kalimat atau paragaraf terduplikasi, terabaikan atau terbalik. Tapi dalam keadaan tertentu bisa juga terjadi mutasi yang berakibat fatal, kalau jumlah gen yang bermutasi dalam 1 generasi terlalu besar. Mutasi ini yang membuat munculnya varian-varian baru setiap spesies pada tiap peralihan generasi.

Nah, akumulasi perubahan baru tiap spesies bila terjadi sepanjang puluhan/ ratusan generasi akan menghasilkan spesies yang berbeda atau baru. Itulah sebabnya, mengapa LUCA, organisme imut sederhana 4,5 milyar tahun lalu, sekarang telah menjelma menjadi jutaan spesies. Mutasi yang dialami LUCA (last universal common ancestor) melewati ratusan juta generasi, menghasilkan keragaman hayati di bumi seperti sekarang. Kisah evolusi LUCA menjadi Homo sapiens sapiens tertulis dengan jelas dalam bab (kromosom) 1 kitab GENOM manusia.

Meski sejak tahun 2000 Human Genome Project sudah berhasil memetakan seluruh GENOM manusia. Ratusan ribu kisah di dalamnya belum tersampaikan ke kita. Meskipun nanti kita mati, GENOM akan tetap abadi melanjutkan perjalanannya dan hasrat berkuasanya kepada anak cucu kita.

Kini kajian tentang kitab GENOM merubah banyak pandangan saintis, dari pandangan spekulatif menuju pandangan yang lebih akurat dan berdasar. Memasuki milenium ketiga, merupakan era baru dimana kitab GENOM manusia menjadi acuan utama dalam mencari segala informasi tentang kehidupan.

Sebelum tahu perihal kitab GENOM, manusia seperti juga spesies yang lain, mengikuti kehendak sang genom, menjalani hidup seperti yang tertulis. Memasuki awal milenium ke 3, untuk pertama kalinya manusia punya peluang untuk menggugat takdir yang tertulis dalam kitab GENOM. Setelah tahu kitab GENOM, manusia jadi punya kesempatan untuk menyunting teks kode-kode genetik yang selama ini menguasai hidupnya tanpa penolakan.

Sekarang, naskah kitab GENOM bukan lagi sebuah manuskrip yang tidak bisa digugat. Manusia saat ini punya peluang melawan kekuasaan genomnya. Manusia bisa memenggal huruf atau kata, menyisipkan huruf atau kata, mengatur ulang paragraf, bahkan menulis kembali semua GENOM nya. Penyuntingan ulang terhadap kitab GENOM untuk mendapatkan keadaan tertentu ini yang disebut dengan “manipulasi genetik’, rekayasa genetika!

Bagi orang awam, mungkin hasil tertinggi yang ingin dilihat sebagai buah ilmu genetika adalah lahirnya manusia super hasil rekayasa genetika. Hanya tinggal menunggu waktunya, akan lahir sosok manusia dengan gen-gen hasil temuan baru, yang GENOMnya sudah diedit habis-habisan sesuai selera kita.

Sekarang yang sudah bisa dilakukan adalah mengkoreksi GENOM manusia menggunakan gen-gen yang sudah ada, entah dari orang lain, atau dari hewan lain/ tumbuhan.

Dalam arti yang sesungguhnya, GENOM adalah sebuah kitab yang juga berisi cerita tentang sejarah wabah penyakit. Pergulatan yang lama para leluhur kita melawan malaria dan disentri misalnya, terekam dalam pola-pola variasi genetik manusia. Peluang kita untuk terhindar dari kematian akibat malaria telah tercatat dan diprogramkan lebih dahulu dalam gen-gen kita. Ketika kita mengirim pasukan gen ke medan perang, parasit malaria melakukan hal yang sama. Jika serangan mereka lebih perkasa, mereka menang.

Dalam fakta keseharian kejadiannya tidak persis seperti itu. Meskipun daya tahan genetik terhadap penyakit adalah senjata pamungkas. Bukankah banyak cara yang lebih sederhana untuk mengalahkan malaria. Tidur dibalik kelambu, mengeringkan rawa, minum pil, menyemprotkan DDT, dll.

Banyak hal yang perlu diperhatikan jika kita berurusan dengan infeksi, dan genom bukanlah satu-satunya medan pertempuran melawan infeksi. Lhaaah kok jadi lari ke infeksi sih? Sudah ah...lol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar