Sabtu, 31 Januari 2015

Prasangka


Seorang presenter bertanya pada Deddy Corbuzier: “Mas Deddy! Kebanyakan masyarakat bilang, sulap itu identik dengan ilmu hitam. Menurut Mas Deddy?”. “Ya, benar sekali,” jawab Deddy Corbuzier. “Karena permainan sulap memang susah dijelaskan. Trik-trik sulap juga tidak begitu saja dapat diterima secara rasional. Lantaran itu, maka kebanyakan orang langsung saja bilang bahwa sulap itu urusan ghaib. Terlebih lagi bagi yang malas berpikir. Apa kata Deddy Corbuzier sebetulnya tidak hanya terjadi dalam sulap. Soal pemikiran pun setali tiga uang. Kemampuan akal setiap orang tak pernah sama.

Kapasitas keilmuan masing-masing orang berbeda. Dari yang cerdas, agak cerdas, hingga yang tidak cerdas. Masalahnya, selalu ada orang yang malas berpikir. Dari sinilah perselisihan paham hingga penistaan itu bermula. Kapasitas kepala kita terbatas, tetapi enggan meningkatkan kajian dan pemahaman.

Ketika mendengar/melihat hal baru, kita seolah langsung menolak. Bukan berusaha memahami, melainkan langsung kita lemparkan stigma macam-macam. Ketika ada yang kritis terrhadap keyakinan kita, apalagi menggunakan teori dari luar Qur’an & hadits, langsung kita labeli liberal, pluralis, anti-Islam. Sebaliknya, kalau melihat orang berjenggot, bergamis, bercelana cingkrang, berjidat hitam, segera kita tuduh fundamental, aliran keras, teroris. Prasangka emosional kita telah mendahului pikiran rasional. Belum juga berusaha menambah ilmu terlebih dahulu, keburu kita bersikap tidak acuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar