Sabtu, 31 Januari 2015

DOA - Etika Berdoa & Bagaimana DOA Dikabulkan

Sebaiknya, DOA dilakukan dalam kondisi suci badan, suci pakaian, suci tempat, dan menghadap kiblat. Didahului dengan Hamdalah dan shalawat. DOA yang mustajab itu bisa karena: 1) si pendoanya sendiri; 2) caranya berdoa; 3) saatnya berdoa; 4) tempatnya berdoa.

1. DOA itu dipanjatkan oleh orang yang bersih badan dan hatinya; suci dari noda-noda ujub, kebencian, dendam, dengki, angkuh, dlsb.

2. DOA mustajab sebab dipanjatkan dengan cara yang khusyuk penuh keyakinan dan iman, di samping dilakukan seperti di jelaskan diatas.

3. DOA dipanjatkan disaat-saat mustajab, seperti pada hari Arafah, hari Jum’at, saat berpuasa, saat sujud, saat iqamat, dlsb.

4. DOA dipanjatkan ditempat-tempat mustajab seperti di Masjidil Haram, di Multazam, di Maqam Ibrahim, di Arafah, dlsb.

Ada DOA yang sangat mustajab oleh orang dan kondisi tertentu. Yaitu doanya orang yang teraniaya, mendoakan pihak yang menganiayanya. Hati-hati!.

Waba’du; imam Ghazali (w. th 1111M) berkata: “Bila ada yang mengatakan apa gunanya DOA, bukankah qadha, ketentuan Allah tak terelakkan, maka ketahuilah bahwa menolak bala dengan doa itu termasuk juga dalam qadha. DOA adalah sebab tertolaknya bala dan adanya rahmat… “. Imam Ghazali, menganalogkan DOA dengan perisai penolak senjata. Meyakini qadha tidak harus tidak menggunakan perisai.

Masih ada lagi pertanyaan penting yang sering mengusik kita, yaitu: kita ini sudah sekian lama memanjatkan DOA –minta ini, minta itu, untuk kepentingan sendiri maupun umum—namun kok sepertinya tak ada tanda-tanda DOA kita dikabulkan; kenapa?

Dulu pertanyaan tentang DOA seperti itu pernah diajukan Orang-orang Bashrah kepada sufi terkenal mereka: Ibrahim bin Adham (hidup sekitar abad VIII M). Tokoh sufi itu menjawab: “Itu disebabkan karena hati kalian telah mati dalam 10 hal: 1. Kalian mengenal Allah tapi tidak menunaikan hak-hakNya; 2. Kalian membaca Kitab Allah, tapi tidak mengamalkannya; 3. Kalian mengaku mncintai Rasulullah, tapi tidak mengikuti jejaknya; 4. Kalian mengaku benci setan, tapi selalu menyetujuinya; 5. Kalian yakin mati itu pasti, tapi tak pernah mempersiapkannya; 6. Kalian bilang takut neraka, tapi terus membiarkan diri kalian menuju kesana; 7. Kalian bilang ingin sorga, tapi tak pernah beramal untuk itu; 8. Kalian sibuk dengan aib-aib orang lain dan mengabaikan aib-aib kalian sendiri; 9. Kalian menikmati anugerah-anugerah Tuhan tapi tidak pernah mensyukurinya; 10. Kalian setiap kali mengubur jenazah, tapi tak pernah mengambil pelajaran darinya.

Untuk menutup dan untuk kepentingan Indonesia, untuk menghadapi tahun 1314, marilah terus kita langitkan dengan khusyuk penuh harap DOA ini: Allahumma laa tusallith ‘alainaa bizhunuubinaa man laa yakhaafuKa walaa yarhamunaa. DOA (Ya Allah ya Tuhan, janganlah Engkau kuasakan atas kami, karena dosa2 kami, penguasa yang tidak takut kepadaMu dan tidak mempunyai belas kasian kepada kami). Demikianlah ocehanku tentang DOA. Semoga ada manfaatnya. Amin.


KH. A. Mustofa Bisri, Rais Syuriah Nahdlatul Ulama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar