Sabtu, 31 Januari 2015

Freeport


Kamarin di berita TV saya dengar tentang kerugian perusahaan Freeport McMoRan sepanjang Kuartal IV-2014 mencapai Rp 35 Triliun. Menarik untuk diketahui mana yang lebih besar nilai pasar seluruh saham Freeport McMoran atau Astra Internasional? Seluruh saham Freeport McMoran nilainya sekitar USD 37 Milyar. Sementara seluruh saham Astra International nilainya sekitar USD 33 Milyar. Perusahaan Freeport ternyata tidak besar-besar amat dan laba perusahaan yang kita “duga” telah menjarah kekayaan alam Papua itu ternyata tak spektakuler seperti yang diduga.

Saya pernah membaca berbagai teori konspirasi seperti itu. Kalau benar maka kita sungguh telah tertipu sejak dulu. Tapi benarkah seperti itu? Tentu saja saya juga suka membaca kisah-kisah konspirasi, tapi pada akhirnya saya harus berbicara berdasarkan fakta dan data. Karena tertarik, saya pernah melakukan kajian tentang Freeport McMoRan, induk perusahaan Freeport, dan pernah kita bahas di halloPIM pada tahun 2011 lalu.

Saya berpendapat bahwa di Freeport kandungan politiknya jauh lebih besar dari kandungan hasil tambangnya. Saya percaya kandungan tembaga Freeport cukup besar, buktinya mereka masih beroperasi hingga sekarang. Pada tahun 1982, sebelum masuk PIM saya pernah bekerja beberapa bulan di Freeport Indonesia Inc (FII) dan ditempatkan di Tembaga Pura. Saya memilih keluar bukan karena gajinya kecil, tapi karena lokasinya terpencil, padahal waktu itu saya masih bujangan. Tapi sebagian teman saya bertugas sampai pensiun disana, beberapa diantaranya lulusan ITB.

Sejak berdiri tahun 1967, Freeport telah melakukan program Indonesianisasi. Hal itu tercermin dari pengangkatan Ali Budiardjo sebagai Wakil Dirut FII, 1970, yang kemudian menjadi Dirut sejak 1973 hingga akhir tahun 1985, dan digantikan Usman Pamuntjak yang sebelumnya menjabat wakil Dirut. Usman adalah insinyur pertambangan ITB Tahun 1962. Presiden Direktur dan CEO FII pada waktu saya lakukan analisa Freeport (2011), Ir. Armando Mahler merupakan alumni Jurusan Pertambangan, Universitas Sriwijaya Palembang Tahun 1982.

Pada waktu itu tenaga ahli asing masih banyak di Freeport, tapi sebagian lainnya sudah orang Indonesia. Tahun 2011 jumlah karyawan Freeport plus kontraktor berjumlah sekitar 20 ribu orang, 98% orang Indonesia. Dengan data diatas saya bermaksud menyampaikan bahwa cerita tentang gunung emas itu tidak layak dipercaya. Sudah sejak dulu dipolitisasi. Bagaimana kita bisa menuduh ribuan tenaga kerja Indonesia yang bekerja disana, termasuk mayoritas tenaga ahli yang sebagian besar lulusan ITB, ikut bersekongkol melakukan kebohongan berjamaah untuk memperkaya perusahaan Amerika dan merugikan negara sendiri?. Mengaku menambang tembaga padahal hasilnya emas?.

Freeport (FII), induk perusahaan itu di AS, Freeport McMoRan Copper & Gold Inc adalah perusahaan publik (terbuka) yang sahamnya diperjual-belikan di bursa saham AS. Bagi perusahaan publik dimanapun, ada keharusan transparansi pengelolaan perusahaan dan penyampaian laporan keuangan secara berkala kepada publik. Jadi kalau kita mencurigai Freeport Indonesia melakukan kecurangan dalam operasinya di Papua, kita dapat dengan mudah memeriksanya pada laporan keuangan konsolidasi induknya di AS yang bisa diakses siapapun dengan mudah.

Sebagai perusahaan publik, Freeport McMoRan tidak akan gegabah lakukan manipulasi laporan keuangan karena resiko dan hukumannya terlalu berat di AS sana. Selain itu di AS juga UU sangat keras yang melarang perusahaan AS yang beroperasi di luar negeri lakukan pelanggaran hukum seperti penyuapan/ praktek korupsi dinegara tempat operasi mereka. Kini tergantung kita, lebih percaya rumor atau fakta yang ada. Masalahnya media massa dan masyarakat kita cenderung menyukai/mempercayai teori konspirasi.

Pada waktu lakukan kajian tentang Freeport saya juga memperoleh laporan keuangan Freeport McMoRan Q3-2011, dimana kita dapat membaca berapa besar sesungguhnya penghasilan perusahaan itu dari tembaga, emas dan molybdenum. Dapat diakses melalui link berikut ini: http://www.fcx.com/news/2011/101911.pdf

Barusan saya juga telah menemukan laporan keuangan Freeport McMoRan tahun 2013 disini: http://investors.fcx.com/files/doc_financials/annual/FCX_AR_2013.pdf Dikedua dokumen itu kita bisa menemukan kondisi sesungguhnya perusahaan itu. Jadi terserah masing-masing saja mau percaya yang mana. Saya sendiri memilih lebih percaya pada fakta dan data yang ada, ketimbang dugaan konspirasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar