Sabtu, 31 Januari 2015

Genealogy dan Kelahiran Muhammad SAW (3)

Sementara itu, di abad ke-5M, Yaman berada di bawah kekuasaan raja yahudi, Dzu Nawas. Raja Yahudi ini menindas kaum Kristen. Ribuan martir Kristen dibakar dan dipenggal di Najran, sekitar selatan lembah Mekkah. Kaisar Byzantium lalu meminta raja Negus di Abessinia untuk menumpas Dzu Nuwas. Negus kirimkan pasukan dipimpin panglimanya, Abrahah, untuk menundukkan Yaman.

Setelah mengambil alih kekuasaan di Yaman, Abrahah melantik dirinya menjadi raja Yaman. Abrahah mendengar adanya rumah purba di lembah gersang di utara Yaman yang selalu diziarahi manusia dari berbagai penjuru. Terpikir olehya membangun suatu rumah ibadah yang sama. Ia bangun katedral megah di San'a, Yaman. Ia suruh orang-orang menziarahinya. Ia larang orang Yaman berziarah ke Kaabah. Ia wajibkan mereka hanya menziarahi katedral agungnya. Perintahnya diabaikan manusia.

Marah, ia pimpin pasukan kavaleri gajah menuju lembah Bakkah untuk hancurkan bait kuno yang dibangun Abraham dan Ismael itu. Abd Muttallib selaku pemimpin Mekkah berinisiatif menemui Abrahah di perkemahannya,di luar Mekkah. Ia menuntut 200 ekor untanya dikembalikan. Abrahah heran, dia datang untuk hancurkan Kaabah, kenapa ini pelayan Kaabah datang cuma buat minta untanya yang dirampas pasukan Abrahah?

Abd Muttallib menjawab: unta-unta tsb milik saya. Saya yang bertanggungjawab. Kabah yang akan kalian hancurkan ada pemiliknya. Dia yang akan menjaganya. Setelah dikembalikan unta-untanya, Abd Muttallib memerintahkan penduduk Mekkah untuk mengungsi ke gunung-gunung di sekelilingnya. Tentara gajah Abrahah ini kekuatannya berlipat kali penduduk Mekkah. Resistance is futile, kata Abd Muttallib.

Tapi Tuhan tidak biarkan bait pertama Nya dihancurkan, sebagaimana yang terjadi dengan bait keduaNya di Yerusalem. Ketika kavaleri gajah Abrahah memasuki Mekkah, tiba-tiba langit selatan berubah warna, menjadi gelap. Ribuan burung memenuhi horizon langit. Burung-burung tsb masing-masing membawa tiga buah batu, satu di paruhnya, dua digenggam di cekernya. Batu-batu itu dilepaskan ke tentara Abrahah.

Batu-batu panas tersebut menembus baju zirah, bahkan menembus kulit. Dalam sekejap balatentara gajah terhambur berlarian pulang ke Yaman. Abrahah sendiri mati dalam pelarian pulangnya ke Yaman. Bait suci diselamatkan dari jarahan tangan-tangan zhalim oleh pemiliknya.

Tahun kejadian itu dikenal dalam memori bangsa Arab sebagai tahun Gajah. Tahun dimana Tuhan turun tangan menyelamatkan bait Nya dari penghancuran. Bait yang dibangun Abraham dan Ismael. Tabernacle pertama.

Abdullah tidak di Mekkah ketika insiden gajah tersebut terjadi. Ia masih dalam rombongan kafilah dagang yang pulang dari Syam. Di Yatsrib, Abdullah singgah di keluarga neneknya, Salma istri Hasyim dari bani Najjar. Di sana ia sakit, dan mendadak meninggal. Berita sakitnya Abdullah sampai ke Abd Muttallib di Mekkah. Ia mengutus putra sulungnya, Harits, ke Yatsrib. Tapi terlambat. Sampai di Yatsrib, adiknya sudah meninggal dan dikubur. Betapa sedih perasaan Abd Muttallib dam hancur perasaan Aminah ditinggal Abdullah. Aminah waktu itu tengah hamil sekitar 6 bulan. Anak yang dikandungnya sudah menyandang status yatim.

Setelah ditinggal mati suaminya, Aminah lebih banyak menghabiskan waktu di quarter bani Zuhrah, kabilah bapaknya. Suatu malam, kala waktu kelahiran semakin dekat, Aminah bermimpi mendapat bisikan: Bayi yang dikandungnya adalah sebaik-baik manusia. Namailah ia Muhammad (yang terpuji), demikian bunyi bisikan mimpinya. Nama Muhammad terngiang-ngiang di telinga Aminah. Muhammad bukanlah nama yang umum di kalangan bangsa Arab. Sejarah mencatat belum pernah ada yang menyandang nama tersebut sebelumnya.

Di suatu fajar subuh, Aminah melahirkan di rumah saudarinya. Konon menurut legenda di saat yang bersamaan dengan detik-detik kelahiran tersebut, gempa bumi mengguncang istana Kaisar Byzantium di Syam. Dan angin kencang berhembus mematikan api di kuil Zoroaster di Persia. Di malam kelahiran sang bayi, para rabbi yahudi di Yatsrib berkata bahwa bintang Ahmad telah muncul, pertanda kelahiran nabi akhir zaman. Di Mekkah utara, seorang rabbi mendatangi sekelompok Quraisy menanyakan apakah ada bayi yang lahir malam ini. Mereka menjawab tidak tahu. Tampaknya kelahiran anak Aminah tidak tersebar luas seantero Mekkah. Ingatlah, kata sang rabbi, malam ini telah lahir manusia besar.

Setelah kelahiran, Aminah mengutus seseorang ke Abd Muttallib menyampaikan berita gembira ini. Abd Muttallib kala itu sedang duduk-duduk di samping Kaabah. Betapa bahagianya ia mendengar cucunya telah lahir, anak laki-laki. Segera ia menjemput bayi tersebut, ia gendong lalu ia namai Qutsam. Abd Muttallib pernah punya anak bernama Qutsam, wafat ketika kecil

Aminah berkata: sesungguhnya dalam mimpi aku diperintah menamainya Muhammad. Maka Abd Muttallib pun mengganti namanya menjadi Muhammad. Ia bawa jabang bayi tersebut ke Kaabah, ia angkat dan berdoa di depan Kaabah.

Orang-orang bertanya, kau namai siapa cucumu itu? Abd Muttallib menjawab: Muhammad. Nama yang aneh, kenapa kau beri nama dengan nama yang tak lazim itu? Tanya mereka. Abd Muttallib menjawab: aku berharap ia menjadi makhluk yang terpuji (Ahmad) di langit maupun di bumi.

Tulisan genealogy dan kelahiran Muhammad ini didasarkan pada referensi-referensi berikut: "Muhammad" by Martin Lings (a.k.a Abu Bakr Siradjuddin), "The Sealed Nectar" by Shaikh Mubarakfuri, and "Hayatu Muhammad" by Husayn Haykal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar