Selasa, 14 Mei 2013

Sang Pengembara Padang Pasir


Di padang pasir yang panas dan gersang, kita masih bisa menemui kehidupan. Bukan hanya tumbuhan kaktus dan unta juga ular gurun. Kita juga bisa menemui Suku Bedouin, sang pengembara padang pasir.

Rumah Bisa di Lipat

Suku Bedouin adalah suku pengembara di gurun pasir yang terbentak di jazirah Arab. Mereka hidup nomaden (berpindah-pindah) sambil mengembalakan domba dan kambing. Mereka tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Rumah hanya berbentuk tenda yang terbuat dari pintalan bulu kambing yang ringan, mudah dipasang, mudah dilipat, dan mudah dibawa kemana-mana. Asyik tuh!

Suku Bedouin biasa memasang tenda menghadap ke arah selatan atau timur. Setiap tamu harus masuk dari depan tenda (ya iyalah, klo dari belakang namanya pembantu! Wakakkakakka...) Ruangan dalam tenda, dipisahkan oleh gata (dinding penyekat dekorasi).

"Mobil" Padang Pasir

Kendaraan untuk Suku Bedouin berpindah-pindah adalah unta! Unta sangat sesuai untuk hidup Suku Bedouin. Sanggup untuk hidup di padang pasir dan sanggup juga untuk membawa barang-barang mereka.

Kharouf yang Lezat

Suku Bedouin adalah suku yang ramah dan sangat menghormati para tamu. Jika ada tamu yang datang ke tenda akan dihidangkan makanan khas Suku Bedouin adalah... kharouf!!! Kharouf adalah daging kambing atau unta panggang. Menurut tradisi Bedouin, cara mereka menghormati tamu adalah dengan memotong unta, memasaknya dan menyajikannya pada tamu.

Untuk makanan sehari-hari, Suku Bedouin makan roti dan susu juga kurma. Kurma sebagai makanan penutup. Suku Bedouin suka membuat yougurt dan mentega dari susu kambing dan unta. Sesekali juga memasak roti di pasir. Wow.. Pasir panas bisa untuk masak juga! Teh kental khas gurun adalah minuman favorit mereka.

Jubah Anti Panas dan Dingin

Tinggal di gurun? Susah kalee! Pada siang hari suhu udara sampai 50 derajat celcius dan malam hari dingin banget!!! Suhu ekstrem seperti tersebut, orang gurun harus memakai jubah panjang. Bahannya harus ringan dan berwarna terang. Pakaian mereka sangat longgar bisa memungkinkan terjadinya pertukaran udara.

Tak Pernah Tersesat

Dalam perjalanan, Suku Bedouin tidak pernah tersesat. Mau tahu rahasianya? Rahasianya.. di siang hari, matahari sebagai petunjuk arah. Jika bertemu bukit batu, mereka membuat tumpukan batu. Bayangannya, dapat menunjukan arah.

Di malam hari, mereka mencari bintang di langit. Terutama rasi bintang berwujub beruang atau Ursa Mayor. Jika ditarik lurus, dua bintang paling terang menunjukan arah utara. Hmm, selain berani, Suku Bedouin cerdik juga, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar