Selasa, 14 Mei 2013

Meteor & Intan


Beberapa waktu lalu menonton pembahasan tentang meteor di TV. Katanya kepunahan dinasaurus sekian ribu/ juta tahun lalu disebabkan karena tumbukan meteor ukuran besar terhadap bumi. Debu yang beterbangan karena tubrukan itu menghalangi caya matahari dalam jangka waktu lama. Akibatnya bumi kembali ke zaman es dan sebagian besar kehidupan di bumi punah. Sekaligus mengakhiri zaman dinosaurus yang sebelumnya mendominasi bumi.

Pada kesempatan lain saya pernah membaca bahwa meteor besar pernah jatuh ke Bumi, 30 Juni 1908 di Tunguska, Siberia. Tidak secara telak menghantam bumi, tapi meledak di udara. Bicara soal meteorit - kawah Popigai di Siberia saat pecahan meteor menghantam bumi, prosesnya menciptakan trilyunan karat intan. Trilyunan karat intan ini kemudian terserak dan berpencar di Siberia, dan membuat Russia menjadi salah satu negara penghasil intan terbanyak di dunia.

Meteorit terbesar yang benar-benar menghantam bumi: Vredefort Crater di Afrika Selatan. Jatuh 2 Milyar tahun lalu. Meteorit di Afrika Selatan tidak menghasilkan intan. Intan yang ada di Afrika Selatan berasal dari proses geologis. Intan sebenarnya jadi mahal hanya karena persepsi. Dalam bentuk mentah dan volume besar, intan tidak punya pasar yang stabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar