Selasa, 14 Mei 2013

Manfaat Makanan


Manfaat makanan pada kesehatan seperti yang saya baca di buku The Miracle of Enzyme dan The Microbes Factor karya Horomi Shinya, MD.

Makin lengkapnya pengetahuan ilmiah mengenai system kekebalan bawaan dalam tubuh kita belum menghasilkan perbaikan bagi kesehatan manusia. Berbagai penyakit yang berkaitan dengan kegemukan semakin meningkat, seperti diabetes tipe 2, darah tinggi dan kolesterol tinggi. Sebagian disebabkan kurang gerak badan, tapi banyak pula kaitannya dengan apa yang dimakan dan bagaimana cara makan sekarang. Selain itu banyak anak menderita alergi. Penyakit auto imun sedang marak: diantaranya alergi, asma, lupus dan artritis rematoid.

Saya melihat ada penyebab utama bagi segala penyakit terkait makanan dan gizi itu adalah: globalisasi. Hingga beberapa puluh tahun terakhir, orang biasanya tetap di tempat leluhurnya tinggal dan memakan makanan yang ditumbuhkan dan dimakan leluhurnya. Praktik-praktik pertanian, perikanan, perburuan, dan pengolahan makanan yang telah di kembangkan bergenerasi-generasi masih diandalkan oleh orang tua dan kakek-nenek kita.

Lalu belakangan ini semua itu berubah selagi kemajuan transportasi dan komunikasi mulai mengecilkan dunia. Orang makin sering bepergian, begitu pula makanan dan teknologi untuk menumbuhkan, memanen dan mengolah. Proses ini sudah berlangsung cukup lama, tapi dalam generasi kita prosesnya menjadi makin cepat. Nyaris semua pasar swalayan lokal menawarkan buah impor. Di tiap kota besar kita kini menemui aneka makanan cepat saji yang praktis, murah dan kadang rasanya membuat kecanduan. Anak-anak kita kini doyan makan mie instan dan jajan keripik Chiki dan sejenis yang terbuat dari tepung terigu (plus penguat rasa) impor dari Amerika. Kita telah terbiasa makan makin banyak kalori yang hampa gizi, sehingga penduduk negeri ini pun menjadi kegemukan tapi masih kekurangan gizi yang benar-benar diperlukan badan.

Tubuh manusia dan tanah airnya memiliki hubungan yang tak terpisahkan. Kita dapat menyantap makanan dari seluruh dunia, tapi sebagian besar kita masih mendapatkan makanan dari negeri tempat tinggal kita. Oleh sebeb itu kesehatan suatu bangsa akan banyak tergantung pada kondisi tanah tempat tinggal mereka.

Karena sebelumnya sedang membahas tentang kurma, perlu dijelaskan disini bahwa saya tak bermaksud mengatakan bahwa kurma tak bermanfaat bagi kesehatan. Sudah tentu kita sesekali dapat menikmati kurma dan tubuh kita bisa mengambil manfaat darinya. Tapi yang perlu diketahui bahwa buah atau tumbuhan yang tumbuh di tanah di sekitar kita hidup tetap merupakan yang terbaik untuk di konsumsi sehari-hari. Selama berabad-abad nenek moyang kita telah mengkonsumsi makanan yang berasal dari daerah di sekitar tempat tinggalnya, sehingga tubuh mereka telah menyesuaikan diri dengan sangat baik untuk mengambil manfaat maksimal dan mengembangkan daya tahan terhadap pengaruh negatif yang mungkin ada. Tubuh kita saat ini merupakan hasil pergulatan ribuan tahun nenek moyang kita dalam meyesuikan diri dengan lingkungannya. Ketika kita mengubah pola hidup dan makan kita, tubuh kita mungkin tidak terlalu siap menerima dan tubuh kita menjadi rentan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar