Jumat, 22 Agustus 2014

Toleransi Beragama

Ada pesan yang penting disampaikan oleh KH M. Quraish Shihab beberapa waktu lalu. Penting untuk menjaga toleransi. KH M. Quraish Shihab menyampaikan sebagai berikut:

Sebagai muslim kita meyakini bahwa Islam adalah yang paling benar. Namun bagi orang Kristen agama merekalah yang mereka anggap paling benar. Demikian pula dengan penganut agama lainnya. Lantas siapa jurinya? Siapa yang berhak memutuskan agama apa yang paling benar? Jawabnya adalah Tuhan. Lalu bagaimana kita tahu keputusan Tuhan tersebut? Tentu setelah kita kembali kepada Nya.

Pesan dari Quraish Shihab ini saya anggap sangat penting. Karena sebagai umat beragama yang bisa kita lakukan adalah mengimani agama kita sendiri. Dan kita wajib sadar bahwa bagi setiap pemeluk agama akan menganggap agamanyalah yang paling benar. Kesadaran akan hal diatas akan mencegah kita untuk saling menghina agama orang lain. Karena bagi kita agama merekalah yang salah. Namun bagi mereka agama kitalah yang salah. Tidak akan pernah ada kedamaian jika kita saling menyalahkan seperti itu. Harus ada sikap bijaksana dari semua pihak.

Sikap bijaksana tersebut adalah kesadaran bahwa bagi setiap pemeluk agama, agamanyalah yang benar. Dengan kesadaran tersebut kita akan dihindarkan dari pertikaian yang tidak perlu dan sia-sia. Maka biarlah masing-masing pemeluk agama meyakini kebenaran agamanya sendiri tanpa perlu disalah-salahkan pihak lain. Lagi pula saat kita menyatakan keyakinan pihak lain adalah salah maka kita sudah mengambil alih peran Tuhan. Dan yang terpenting adalah, tidak ada kemuliaan apapun yang akan didapat agama kita ketika kita menghina agama orang lain.

Semoga semangat toleransi tumbuh subur di negeri ini. Karena hanya dengan menjaga toleransi-lah kita sesungguhnya memuliakan agama kita masing-masing. Apalah artinya agama jika karenanya kita harus saling membenci bahkan saling membunuh sesama kita? Untuk itukah agama diciptakan? Jadi marilah kita memuliakan agama kita masing-masing tanpa perlu menghakimi agama pihak lain.

Pluralisme bukan berarti "semua agama benar" , tapi saling menghargai diantara pemeluk agama-agama yang berbeda. Bagiku agamaku dan bagimu agamamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar