Jumat, 22 Agustus 2014

Akhlak, Kunci Dakwah Islam di Nusantara

Uraian ringkas tentang akhlak sebagai puncak keberagamaan serta penerapannya dalam dakwqah damai dan kultural pendai Islam awal di Nusantara.

Islam terbagi dalam akidah, syariah dan akhlak. Dua yang pertama harus terwujud dalam yang ke-3. Tiada iman, dan tak efektif hukum, tanpa moralitas, Jangan hanya ngotot soal akidah, atau terobsesi penegakan syariah, tapi mengabaikan akhlak. "Agama itu akhlak," kata Nabi. Tanpa pembinaan akhlak, semangat keagamaan justru bisa jadi kekuatan destruktif mengerikan. Mari mahkotai dakwah Islam dengan pembinaan akhlak.

Meski stiap orang bebas punya aspirasi politik, mari kita selalu ingat, politik dan hukum hanya sarana. Rahmat (kasih-sayang) adalah tujuannya. Beragama awalnya ketundukan (islam), tengahnya pencarian keyakinan (iman), puncaknya akhlak mulia (ihsan). Mari luruskan prioritas kita. Tunduk adalah soal kegentaran/ketakjuban, lebih bersifat emosional, baru pencarian intelektual. Yang paling beriman adalah yang palng berakal. Tiada ibadah - shalat, puasa, zakat, haji - yang tak ditujukan untuk bina akhlak. Pun, "Mukmin tersempurna adalah yang terbaik akhlaknya," kata Nabi.

Kalau bukan karna akhlak para da'inya, tak mungkin masyarakat se-Nusantara menerima Islam dengan damai. Akankah halnya sama kalau mereka kasar dan keras hati? Percaya/tidak pada keberadaan Walisongo, da'i-da’i pembawa Islam ke Nusantara adalah kaum sufi. Merekalah pembawa obor ihsan, penyandang pekerti tinggi. Para da'i itu menyelaraskan apa yang bisa diselaraskan dengan budaya lokal, karena keyakinan bahwa budaya tak lain adalah percikan tajalliNya juga.



Mereka pun percaya, budaya yang tak menentang prinsip-prinsip agama boleh jadi adalah peninggalan para Nabi yang, menurut hadis, jumlahnya tak kurang dari 124.000. "Bagi setiap umat seorang Rasul" - (QS 10:47). Karena itu, tradisi bisa sama sakralnya karena mungkin saja itu adalah warisan salah seorang rasul. Bagaimana membedakan tradisi warisan nabi dan yang bukan? Apabila tak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama dan mengandung nilai-nilai kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar