Jumat, 22 Agustus 2014

Cara Membeli Property Dengan Tehnik Flipper

Kali ini saya akan beri tips salah satu metode berbisnis property yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Selama ini banyak orang beranggapan bahwa membeli rumah atau berbisnis property itu butuh modal yang besar. Anggapan tersebut bisa jadi benar jika kita membeli rumah dengan cara biasa. Jadi kuncinya disini adalah pengetahuan. Yang membedakan seseorang bisa menjadi kaya atau tidak bukanlah seberapa besar modal yang dimiliki, tapi seberapa banyak pengetahuannya.

Ada beberapa cara dalam membeli rumah. Cara yang paling polos adalah membeli rumah sesuai harga pasaran, baik secara cash maupun kredit. Biasanya mereka yang membeli rumah dengan cara seperti ini berharap nilai rumahnya akan naik seiring waktu. Kapan kayanya? Padahal keuntungan dalam bisnis property itu kuncinya ada pada proses pembelian, bukan penjualan. Catat ya!

Saat kita bisa membeli property dengan 'cara' yang menguntungkan, maka tidak perlu menunggu harga naik untuk dapat keuntungan. Nah! Yang saya maksud dengan "membeli secara menguntungkan" itu bisa dari sisi harga dan atau cara pembayarannya.

Lalu bagaimana caranya berbisnis property dengan modal yang terbatas? Gampang! Bahkan tanpa modal juga bisa kok! Semua orang bisa melakukannya! Tapi yang ingin kita share tetap harus pakai modal, meskipun minimal. Percayalah, dengan makin banyak praktik kita akan bisa pakai cara tanpa modal.

FLIP TRANSACTION adalah teknik bisnis property dengan cara menangguhkan pembelian rumah dan menjual kembali kepada calon pembeli lain. Bisnis ini berbeda dengan broker atau makelar. Karena pada kenyataannya kita secara sah dan legal membeli rumah tersebut. Kita akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga antara harga beli dan harga jual rumah tersebut. Para pemainnya disebut FLIPPER.

Kunci dari semua bisnis property adalah NEGOSIASI. Teknik Flip ini juga sangat mengandalkan kemampuan negosiasi kita. Bagi yang belum tahu cara jitu bernegosiasi dalam bisnis property jangan kuatir. Dalam tulisant ini akan sayai berikan juga!

Pertama-tama yang harus kita lakukan adalah mencari rumah yang dijual. Ingat, jangan mencari rumah baru di developer. Carilah rumah bekas! Mengapa tidak boleh membeli rumah baru di developer? Jawabannya silakan baca pada penjelasan sebelumnya tentang Cara Cerdas Beli Rumah Dengan Harga Murah.

Setelah memiliki list rumah yang ingin di prospek. Kita langsung hubungi contact person nya. Ingat, kita wajib melakukan negosiasi langsung dengan pemilik. Karena teknik flip ini berkaitan dengan cara pembayaran. Jika yang kita hubungi ternyata adalah broker, katakan bahwa kita ingin berhubungan langsung dengan pemilik. Setelah berhubungan dengan pemilik langsung, mulailah kita lakukan negosiasi. Inilah poin utama dari bisnis ini! Tujuan negosiasi ini adalah untuk mendapatkan harga murah dan cara pembayaran yang sesuai dengan keinginan kita

Dalam bernegosiasi ada dua hal penting yang perlu kita tahu mengenai penjualan rumah, yaitu:

Pertama: Menjual rumah butuh waktu yang seringkali tidak sebentar. Menjual rumah tidak seperti menjual pisang goreng.

Kedua: Semua orang yang menjual rumah/tanahnya pasti sedang membutuhkan sesuatu. Sekaya apapun dia! Jaman sekarang orang yang banyak assetnya belum tentu memegang cash yang cukup untuk kebutuhannya.

Dua poin diatas adalah senjata utama kita untuk melakukan penawaran. Dalam praktik kami, fakta diatas tidak pernah meleset! Selalu ada saja alasan mengapa orang menjual propertynya. Antara lain karena hutang, berobat, ingin umroh, anaknya masuk sekolah, dll. Alasan mereka menjual property nya inilah yang wajib kita ketahui secara pasti! Inilah kunci dari suksesnya negosiasi kita!

Sebagai contoh, jika kita tahu seseorang menjual rumah/tanah senilai 1,5M karena ingin memasukkan anaknya kuliah. Maka kita pun tahu bahwa kebutuhan orang tersebut bukanlah 1,5M tetapi sebatas biaya memasukkan anak kuliah saja kan? Sementara pemilik rumah/tanah juga tahu betul bahwa menjual property tidak bisa cepat-cepat. Pilihan bagi pemilik rumah/tanah adalah menunda kuliah anaknya sampai property terjual atau berhutang. Pilihan yang kurang menarik! Jika ada orang yang menawar property nya dan bersedia membayarkan uang masuk kuliah anaknya sebagai DP. Bukankah itu opsi yang lebih menarik?

Lakukanlah penawaran mengenai harga dan tempo pelunasannya. Usahakan mendapatkan tempo yang selama-lamanya. Kita bisa saja katakan bahwa uang kita sudah terlanjur masuk deposito. Baru bisa cair 7 bulan lagi. Gayanya harus meyakinkan ya! Jadi dana yang kita butuhkan hanya sebatas uang masuk kuliah saja. Anggaplah 50 Juta. Setelah deal, kita ajak penjual ke notaris untuk tanda tangan perjanjian. Jangan bayar apapun sebelum ke notaris. Perjanjiannya disebut PPJB (Perikatan Perjanjian Jual Beli) atau biasa disebut AJB belum lunas (Akta Jual Beli).

Usahakan perjanjiannya kita yang buat. Jangan diserahkan pada notaris yang cuma bisa copy paste. Poin terpenting dalam perjanjian tersebut harus menghindarkan diri kita dari resiko yang tidak perlu. Contoh jika sampai jatuh tempo ternyata rumah tersebut belum laku juga. Ini harus kita atur perjanjiannya yang tidak merugikan kita. Tambahkan saja pasal-pasal yang mengatur hal tersebut. Misalnya, jika sampai jatuh tempo kita belum bisa bayar maka boleh diperpanjang. Jika pemilik property menolak diperpanjang maka dia berhak mengambil kembali sertifikatnya dengan mengembalikan DP kita secara utuh.

Apakah pemilik property akan setuju dengan syarat-syarat yang kita ajukan? Kebanyakan akan setuju. Pertama karena alasan dua poin diatas. Kebutuhan yang sudah didepan mata dan lamanya proses jual property. Kedua karena adanya faktor psikologis. Ingat kita belum membayar sepeserpun kepada pemilik property. Nah, saat menghadap notaris inilah kita bawakan uangnya. Usahakan bawa uangnya dalam kantong plastik teansparan. Lalu saat duduk di depan notaris, letakkan uang tersebut persis dihadapan pemilik property. Seolah-olah uang tersebut sudah jadi miliknya. Dengan kondisi seperti itu bisakah pemilik property keberatan dengan syarat-syarat yang kita masukkan dalam perjanjian? Kemungkinannya kecil. Dengan mengambil kemungkinan terburuk. Jika transaksi tersebut sampai batal, siapakah yang mengalami kerugian?

Jika transaksi berjalan lancar (biasanya demikian) maka sertifikat akan ditempatkan di kantor notaris. Ingat, pada tahap ini belum ada proses balik nama. Serifikat masih atas nama pemilik lama. Keuntungannya, karena tidak ada proses balik nama maka kita belum perlu membayarkan pajak jual-beli. Cuma bayar notaris saja. Selanjutnya tugas kita adalah melakukan pembenahan dan memoles rumah tersebut sehingga memiliki nilai tambah dan nilai jual. Kita bisa mencat ulang, menambahkan kanopi, menambah fasilitas, membersihkan, dll. Buat rumah tersebut menjadi menarik. Dengan cara demikian kita bisa menjual rumah yang kita beli seharga 1M menjadi seharga 1,5M. Atau kita tidak lakukan apa-apa pun terhadap rumah tersebut bisa tetap untung juga. Bukankah kita membelinya sudah dibawah harga pasaran? Itu sebabnya di awal kami katakan bahwa keuntungan bisnis property itu terletak pada proses belinya, bukan pada proses jual.

Bagaimana cara menjual rumah secara cepat? Nah, perlu dipelajari dulu. Ada yang punya ide?. Sekian dulu semoga menambah wawasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar