Selasa, 07 Oktober 2014

Kontemplasi


Kontemplasi bisa diartikan perenungan atau melakukan pergulatan pemikiran (brainstorming). Untuk memahami suatu persoalan secara jernih kita perlu melakukan kontemplasi ini.

Sama seperti halnya ketika kita melihat gambar di layar komputer. Kontemplasi juga berarti menjaga jarak terhadap suatu masalah. Gambar yang di zoom terlalu besar hanya akan memperlihatkan kumpulan pixel-pixel tanpa makna.

Sebaliknya jika jarak kita terlalu jauh dari gambar tersebut maka kita pun tidak bisa melihatnya secara jelas. Hanya dengan jarak tertentu sajalah kita bisa melihat gambar tersebut secara utuh dan jernih.

Kontemplasi atau pergulatan pemikiran dibutuhkan semua orang. Banyak manfaat yang kita dapat dalam masa-masa kontemplasi ini. Ide-ide paling cemerlang, solusi paling tepat, keputusan paling bijak lahir dari masa-masa kontemplasi ini.

Kontemplasi itu sendiri kami artikan sebagai perenungan atau pergulatan pemikiran. Jadi tidak sama dengan melamun. Persoalannya, kontemplasi ini membutuhkan kesendirian dan waktu. Ini tidak mudah bagi sebagian orang.

Bagi mereka yang sudah berkeluarga dan tinggal di kota besar, agak sulit mencari waktu khusus untuk lakukan kontemplasi. Padahal kontemplasi ini sungguh penting bagi kemajuan karir, keharmonisan rumah tangga, kemajuan bisnis, dll.

Sesungguhnya kita tidak perlu membuat ruangan khusus dan menyediakan waktu khusus untuk bersemedi melakukan kontemplasi ini. Kontemplasi bisa dilakukan dimana saja dan waktu-waktu yang tertentu. Tiap orang punya suasana favorit untuk melakukan kontemplasi.

Ada yang senang melakukan pergulatan pemikiran saat berada di dalam kendaraan umum. Macetnya lalu lintas dimanfaatkan sebagai kesempatan melakukan kontemplasi. Tapi tiap orang memiliki suasana favorit tersendiri untuk lakukan kontemplasi. Dan beberapa cukup unik. Percaya tidak percaya, ada yang gunakan wc sebagai tempat favorit lakukan kontemplasi.

Dimanapun tempatnya, kapanpun waktunya tidak masalah. Namun setiap hari kita harus melakukan kontemplasi. Mengapa demikian? Karena hanya dengan kontemplasilah kita bisa kembali menjadi diri kita sendiri. Tanpa kontemplasi kita akan menyikapi dunia secara tidak jernih dan cenderung larut di dalamnya.

Kami yakin, para pejabat yang terjerat kasus korupsi itu tidak pernah melakukan kontemplasi secara rutin. Sebab jika mereka lakukan kontemplasi sebelum korupsi tentu akal sehatnya akan mengingatkan.

Begitu juga bagi mereka yang karirnya mentok. Tentu mereka lupa menyempatkan diri melakukan kontemplasi dengan rutin. Sebab jika mereka lakukan kontemplasi, tentu mereka sudah menemukan solusi bagi karirnya yang mentok itu. Begitu juga untuk persoalan-persoalan lain. Kontemplasi akan sangat manjur membuat kita melihat persoalan secara jernih. Dan sekali lagi, kontemplasi tidak butuh tempat khusus, waktu khusus dan sikap tubuh tertentu pula. Cukup otak kita yang bekerja. Cobalah lakukan kontemplasi tiap hari. Dan rasakan manfaatnya untuk hidup anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar