Kamis, 24 Oktober 2013

Tips Beli Obat Murah di Apotik


Pertama, yang penting saat di RS anda harus bisa bawa keluar resep dokternya. Baru kemudian kita “hunting” obat murah di apotik. Kalau bisa penebusan obat resep jangan dilakukan di apotik-apotik beradius dekat dengan RS karena ada beberapa "oknum" apotek yang juga bermain.

Dulu saya sering membawa resep dokter ke apotek-apotik yang bisa berkomunikasi dengan sang apoteker, biasanya di apotik-apotik "C" karena mereka punya standar harga. Saat penebusan resep itulah hal pertama yang ditanyakan adalah : apakah ada jenis obat generiknya? Minimal si apoteker kasih tau ADA atau TIDAK dulu. Di beberapa apotek-apotik mall seperti "C" penyediaan obat generik memang terbatas, namun intinya kita sudah dapat "ilmu" kalau jenis ini ada Generiknya.

Namun jika obat generik itu tidak tersedia stocknya dan kita minta obat paten, tanya kepada apoteker: jenis dan kandungan yang sama dengan obat tersebut. Contohnya untuk obat Kolesterol merk Atorzan atau Atorvastatin harganya lumayan jauh dengan merk Lipitor buatan pfizer, apoteker bilang kandungannya sama. Menurut apoteker banyak kandungan obatnya sama namun karena beda farmasi maka namanya berbeda-beda. Sehingga kita sering tertipu dengan "MERK" obat.

Obat kolesterol paling murah Simvastatin. Kadar kplesterol saya lumayan tinggi sejak usia muda dulu. Ketika tahun lalu saya konsultasi pada seorang dokter penyakit dalam, dia menyarankan saya konsumsi Simvastatin satu butir setiap malam. Ternyata obat generik dan harganya sangat murah.

Jadi kalau di Indonesia ini usahakan "secerewet" mungkin untuk membeli obat karena banyak hal-hal yang tidak kita ketahui tentang penjualan obat resep. Jangan terpaku kepada "Nama" Obat di resep dokter. Karena kita membeli kegunaan bukan merk perusahaan. Be smart.

Kalau kandungan sama kenapa harganya bisa beda jauh? Bisa untuk "komisi" oknum pembuat resep atau memang maunya lebih mahal saja. Kan ada juga pasien OKB yang cenderung lebih percaya kalau harga obatnya mahal…hehehe.

Beberapa teman pernah memberi info, kalau beli obatnya jangan dikawasan jalan Pramuka. Katanya kebanyakan obat jenis KW dijual disana. Entah benar entah tidak, tapi ada baiknya tidak ambil resiko.

Oh ya, kita harus mengenal apotik-apotik yang terdapat diseputar tempat kita tinggal. Biasanya jika berobat di klinik swasta kecil yang ada apotiknya, kita suka digiring membeli obat di tempat. Resep dokter langsung diambil petugas dan diantar langsung ke apotik mereka. Perilakunya mirip rumah sakit besar.

Tak jauh dari rumah saya terdapat apotik yang selalu ramai pengunjung. Namanya Apotik Kawi. Harga obatnya paling miring. Tak heran hampir semua resep dokter di Pamulang bermuara kesini dan puluhan apotik lain di daerah kami nyaris sepi pengunjung. Petugas apoteker di apotik Kawi ini tak pernah keberatan jika kita ingin menukar obat di resep dokter dengan generik ynag tak bermerek yang jauh lebih murah harganya.

Nanti kita lanjutkan dengan “Orang Pintar Pilih Obat Generik.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar