Senin, 23 Februari 2015

Jilbab



This trend of young Muslim girls wearing the hijab is disturbing | Baher Ibrahim http://gu.com/p/2ya4g/stw
Makin banyak anak-anak disuruh orang tuanya pakai jilbab. Quran bicara hijab dalam konteks perempuan dewasa. Bisa dianggap 'bid'ah.' Untuk dewasa pun, jilbab dalam arti menutup seluruh rambut tidaklah wajib untuk segala situasi. Nilai prinsipalnya modesty: kesopanan. Etiket.
Agak aneh memang kini fenomena jilbab dimewah-mewahkan: showing off status sosial ekonomi. Perempuan muslima bisa menjaga ketaqwaan (Tuhan saja maha tahu) tanpa harus merasa wajib menggunakan jilbab. Ini pendapat banyak ulama juga. Prihatin jika ukuran ketaqwaan lebih pada pakaian lahiriyah. Sejalan dengan trend konsumerisme semata-mata.
Ayat Quran tentang jilbab telah dipahami lahiriyah tanpa memahami konteks zaman itu dan maksud syariahnya. Memakai jilbab bagi muslima dewasa saat ini lebih merupakan hak, daripada kewajiban yang memaksa yang tidak memandang kondisi. Para perempuan Muslima di Indonesia, di Amerika, dan dimana saja, juga punya hak untuk mendapatkan ilmu bahwa banyak pilihan bagi mereka.
Kalau umat Islam memahami Quran melulu lahiriyah maka harus membela perbudakan, hukum qishash, poligami, waris laki-laki dua kali perempuan, dll. Ada nilai-nilai universal yang bisa ditangkap dari Quran yang penerapannya bisa bersifat bertahap (istidraj) dan situasional. Ini bukan untuk mengecilkan niat beribadah siapa saja yang berjilbab. Poin saya: ada perbedaan memahami teks agama dan agar tidak dipaksakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar