Jumat, 01 Mei 2015

KAMPRET

Seorang kakek yang bijaksana, tinggal di dekat telaga yang airnya sangat jernih dan dikelilingi oleh pohon buah2an.

Pada suatu hari Kakek pergi ke telaga dg membawa keranjang untuk memetik buah2an. Sesampainya di sana, didapatinya beberapa gadis cantik sedang berenang tanpa memakai sehelai pakaian pun.

Begitu melihat kakek tua datang, mereka langsung berenang ke bagian telaga yang dalam agar tubuhnya tidak terlihat oleh sang pria tua sambil berteriak : "Hai ... pak tua, pergilah ! Kami tidak akan keluar dari telaga sampai kau pergi dari sini".

Kakek menjawab dengan tenang, "Saya ke sini bukan untuk mengintip kalian mandi, neng. Jangan salah, apalagi ingin melihat kalian keluar dari telaga dalam keadaan telanjang bulat. Gak penting buat orang tua seperti saya !! Saya tuh kesini cuma untuk memberi makan buaya2 yang ada di telaga ini"

Serentak gadis2 muda itu berenang ke tepi dan berlarian keluar dari telaga, rame2 memeluk Kakek saking ketakutan.

"Umur boleh tua tapi pikiran harus tetap cepat dan tangkas memanfaatkan setiap kesempatan", gumam Kakek sambil tersenyum ...

Karakter "Kakek" diatas dapat disebut karakter "Laki Laki Sejati" yang secara umum ada 7 kriteria, yaitu:

1. Kreatif
2. Ambisius
3. Modern
4. Progresif
5. Radikal
6. Eksotik
7. Tangguh

Atau bisa disingkat dengan: K-A-M-P-R-E-T...... L-O-L.

Badai Pasti Berlalu

Pada suatu hari, seperti biasa kami berkendaraan menuju ke suatu tempat. Dan aku yang mengemudi. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Kulihat beberapa kendaraan mulai menepi dan berhenti.

“Bagaimana Ayah? Kita berhenti?”, aku bertanya.

“Teruslah mengemudi!”, kata Ayah.

Aku tetap menjalankan mobilku. Langit makin gelap, angin bertiup makin kencang. Hujanpun turun. Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yang diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Kulihat kendaraan-kendaraan besar juga mulai menepi dan berhenti.

“Ayah…?”

“Teruslah mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan.

Aku tetap mengemudi dengan bersusah payah. Hujan lebat menghalangi pandanganku sampai hanya berjarak beberapa meter saja. Anginpun mengguncang-guncangkan mobil kecilku. Aku mulai takut. Tapi aku tetap mengemudi walaupun sangat perlahan.

Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, kurasakan hujan mulai mereda dan angin mulai berkurang. Setelah beberapa kilometer lagi, sampailah kami pada daerah yang kering dan kami melihat matahari bersinar muncul dari balik awan.

“Silakan kalau mau berhenti dan keluarlah”, kata Ayah tiba-tiba.

“Kenapa sekarang?”, tanyaku heran.

“Agar engkau bisa melihat dirimu seandainya engkau berhenti di tengah badai”.

Aku berhenti dan keluar. Kulihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Aku membayangkan mereka yang terjebak di sana dan berdoa, semoga mereka selamat. Dan aku mengerti bahwa jangan pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dalam ketidakpastian dan ketakutan kapan badai akan berakhir serta apa yang akan terjadi selanjutnya.

Jika kita sedang menghadapi “badai” kehidupan, teruslah berjalan, jangan berhenti, jangan putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus kacau, menakutkan dan penuh ketidak-pastian.

Lakukan saja apa yang dapat kita lakukan, dan yakinkan diri bahwa badai pasti berlalu. Jadikanlah kebiasaan yang positif untuk tidak menyerah hari ini.

Apakah Anda Dave atau Jim?

Satu siang yang panas, sekelompok pekerja tampak memperbaiki sebuah lintasan kereta api. Saat itu sebuah limousine mewah berhenti. Jendela mobil terbuka. Dari bangku penumpang, seorang pria necis berteriak ke arah para pekerja itu. "Dave Anderson? Kamukah itu?" Seorang pekerja bernama Dave Anderson menengok dan berteriak, "Ya Jim, ini aku." Pria di dalam mobil yang dipanggil Jim itu kemudian mengundang Dave masuk ke mobilnya dan Dave pun masuk.

Keluar dari mobil, para pekerja menatap Dave takjub. Mereka tahu pria bernama Jim itu adalah Jim Murphy, bos perusahaan yang menangani proyek rel yang mereka kerjakan. Bagaimana Dave bisa mengenal, bahkan tampak akrab dengan sang bigbos, bahkan memanggilnya dengan nama depan saja. Dave menghela nafas dan bercerita, "Aku kenal Jim 20 tahun yang lalu. Dulu kami bersama2 membangun rel. Bedanya, Jim bekerja membangun rel kereta api sedangkan aku bekerja sekedar untuk dapat 2 dolar." Alasan bekerja itulah yang membuat nasib kedua sahabat itu kini berbeda jauh.

Bagaimana Anda memandang pekerjaan menentukan prestasi dan pencapaian Anda! Bekerjalah bukan hanya untuk gaji bulan ini, tapi untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan, tim dan masyarakat. Selesaikan tugas yang diberikan kepada Anda Bekerjalah bukan semata2 demi menggaet uang konsumen, tapi karena Anda tahu "dagangan" Anda bermutu dan membuat hidup mereka jadi lebih baik. Bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa. Uang dapat habis dalam waktu singkat, tapi reputasi kita bertahan hingga kita tiada. Jabatan akan usai saat kita pensiun, tapi kontribusi positif Anda pada orang2 di sekitar Anda bisa diteladani hingga lintas generasi.

Apakah Anda Dave atau Jim? Andalah yang bisa menjawabnya!

Lampu Oranye Sedang Menyala : Siaga & Waspadalah

Optimisme mendadak terhenti. Pesimisme mulai bersemi. Itulah situasi yang sedang kita hadapi di ekonomi riil bangsa kita. Euforia Konferensi Asia Afrika dengan gemelegar pidato dan acara seakan menjadi penyejuk sejenak untuk mengobati kepenatan masyarakat, termasuk para kepala negara dan kepala pemerintahan yang hadir disini.

Bayangkan, ditengah optimisme politik Asia Afrika, bayangan kemuraman ekonomi semakin nyata. Tidak dapat disangkal lagi, semua sedang menghadapi krisis perekonomian yang tak mudah dicari obatnya.

China, sebagai penggerak ekonomi Asia, semakin terpuruk dengan tingkat pertumbuhan hanya sekitar 7 persen mendampingi indeks manufaktur yang sudah dibawah 50 sebagai titik nadir pertumbuhan. Afrika Selatan sebagai anggota BRICS juga tidak bisa diharapkan menjadi pendorong kelompok Afrika. Lalu bagaimana dengan Indonesia ?

Kuartal 1 tahun 2015, mengikuti trend penurunan sejak kuartal 4 tahun 2014, semakin menunjukkan gejala LAMPU ORANYE (SIAGA DAN WASPADA). Artinya sudah melampaui LAMPU KUNING (HATI HATI) tapi belum sampai ke LAMPU MERAH (BAHAYA).

Sektor Makanan dan Minuman sudah turun 10 persen mendampingi sektor lain yang selama ini jadi andalan ekonomi domestik. Kelesuan ini sangat dirasa, bahkan banyak pengusaha resto maupun rumah makan kecil sudah merasakan dampaknya secara nyata. Pengunjung sepi. Kalah mal masih ramai, hanya untuk sarana rekreasi dengan belanja seadanya. Banyak yg menahan diri untuk berbelanja. Itu sebabnya banyak pengusaha yang mulai jor-jor-an obral diskon.

Saya bukan bermaksud menjadi ekonom, untuk menakut nakuti anda. Tapi paragraf awal ini hanya gambaran sederhana untuk menunjukkan kondisi perekonomian dunia dan kita sedang menuju perlambatan yang semakin cepat.

Nah, ini yang saya mau bagikan. Bukan soal bagaimana membuat ekonomi bergairah tapi bagaimana mempersiapkan diri agar kita tetap bisa SURVIVE kalau krisis tejadi.

Prinsipnya sederhana saja : kita harus mengatur keuangan kita, sehingga 'KALAU EKONOMI TAMBAH BURUK, KITA MENJADI ORANG TERAKHIR YANG TERKENA DAMPAK, TAPI KALAU EKONOMI MEMBAIK KITA MENJADI ORANG PERTAMA YANG MENIKMATINYA'.

Bagaimana strateginya ?

Pertama, perketat PENGELUARAN anda. Tunda yang tidak perlu, kurangi yang perlu, batalkan yang hanya berupa keinginan.

Dalam kondisi sulit, pendapatan akan semakin sulit bertambah, itu sebabnya yang bisa meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga adalah mengurangi pengeluaran.

Caranya : matikan lampu yg boros, kurangi jajan diluar, stop investasi walaupun diskon yang ditawarkan menggiurkan.

Kedua, lunasi HUTANG anda secepatnya, apalagi hutang dengan menggunakan kartu kredit. Ingat dalam kondisi krisis, bunga hutang akan membunuh anda pelan pelan karena orang yg berhutang akan menjadi budak orang yg menghutanginya.

Ketiga, alokasi TABUNGAN anda ke sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik, entah itu deposito, saham, tanah, property, mata uang asing.

Keempat, berani CUT LOSS kalau investasi anda sudah menurun misalnya property atau saham kalau itu didanai dengan hutang bank apalagi kartu kredit.Keyakinan akan lebih baik, lebih untung, hanya ada ketika ekonomi tumbuh baik. Ini menyebabkan banyak orang berani berhutang untuk spekulasi. Sebaiknya dalam kondisi lampu oranye, konsep itu segea diamputasi.

Kelima, ini yg terakhir tapi paling penting. Jangan paranoid, jangan panik tapi tetap optimis walapun waspada. Perbanyak CASH dan tabungan LIKUID anda, karena ketika kondisi semakin memburuk anda bisa membeli asset dengan harga sangat miring, orang yg BU alias BUTUH UANG akan mendiskonto dengan besar. Kesempatan bagi anda memiliki assets produktif dengn harga 'murah'.

Itu sebabnya saya sering berujar, dalam kondisi sulit CASH IS KING, dalam kondisi resesi CASH IS CAESAR.

Goodluck

(Paulus Bambang W. Santoso - Presdir United Tractors – Astra Group).

Al Kahfi

Sahabat2ku...

Jangan tertipu dengan usia MUDA
karena syarat Mati TIDAK harus TUA.

Jangan terpedaya dengan tubuh yang SEHAT
karena syarat Mati TIDAK mesti SAKIT

Jangan terperdaya dengan Harta Kekayaaan
sebab Si kaya pun tidak pernah menyiapkan kain kafan buat dirinya
meski cuma selembar.

Mari Terus berbuat BAIK,
berniat untuk BAIK,
berkata yang BAIK-BAIK,
Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang yang mengenalimu dan
Tidak suka dgn Nasihatmu

Cukup lah Allah yang mengenalimu lebih dari pada orang lain.

Jadilah bagai JANTUNG yang tidak terlihat,
tetapi terus berdenyut setiap saat hingga kita terus dapat hidup,
berkarya dan menebar manfaat bagi sekeliling kita
sampai diberhentikan oleh-NYA

Sahabat2ku...

"Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam,
amalku tidak bertambah sedikit pun,
padahal aku tahu saat ini umurku berkurang"

(Ibnu Mas'ud r.a.)

Aku Belajar...!

Aku belajar lebih banyak diam daripada lebih banyak bicara...
Aku belajar bersabar dari sebuah kemarahan...
Aku belajar mengalah dari sebuah keegoisan...
Aku belajar tersenyum dari suatu kesedihan....
Aku belajar tegar dari suatu kehilangan...

-----

Hidup adalah BELAJAR.....
Belajar bersyukur meskipun tak puas...
Belajar ikhlas meskipun tak rela....
Belajar taat meskipun berat...
Belajar memahami meskipun tak sehati...
Belajar sabar meski terbebani...
Belajar memberi meski tak seberapa...
Belajar mengasihi meski tersakiti....
Belajar tenang meski gelisah....
Belajar percaya meski susah....
Belajar tabah meski cobaan menerpa...

----

Aku belajar....
bahwa tidak selamanya hidup ini indah, kadang ALLAH menyapaku melalui derita.
Tetapi aku tahu bahwa IA tidak pernah meninggalkanku, sebab itu aku belajar menikmati hidup dengan bersyukur.

----

Aku belajar....
bahwa tidak semua yang aku harapkan akan menjadi kenyataan, kadang ALLAH membelokkan rencanaku.

Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik dari yang kurencanakan, sebab itu aku belajar menerima semua itu dengan sukacita.

----

Aku belajar....
bahwa cobaan itu pasti datang dalam hidupku.
Aku tak mau dipengaruhi setan untuk marah dan emosi, aku tak mau menyalahkan orang lain, Juga tidak mungkin berkata "tidak adil ALLAH".
Karena aku tahu bahwa semua itu tidak akan melampaui kekuatanku, sebab itu aku belajar menghadapinya dengan sabar.

------

Aku belajar....
bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi, karena semua rancanganNYA.

Dunia Separuh-Separuh

Ya Chun pelajar di Tsung Lin University Fo Guang Shan tidak suka dengan dosen pembimbingnya, dia selalu menolak instruksi dan nasehat gurunya itu.

Suatu hari Master Hsing Yun, Pimpinan Universitas, memanggilnya ... "Saya dengar kamu ada masalah dengan dosen pembimbingmu. Apakah yang membuatmu kurang puas terhadap beliau?”

Ya Chun tidak melewatkan kesempatan ini, setengah jam lamanya dia mengutarakan kejelekan dosennya. Master Hsing Yun mendengarkan dan tiada hentinya minta dibeberkan fakta kejelekan dosennya dan saran-sarannya.

Setelah Ya Chun kehabisan ide tentang saran-saran perbaikan untuk sang dosen, akhirnya Master Hsing Yun berkata, “Kalau sudah selesai, sekarang ganti saya yang bicara, ya ?” Ya Chun manggut-manggut.

Master Hsing Yun berkata, “Kamu ini adalah orang yang berkarakter membedakan hitam putih secara jelas, memandang perbuatan buruk layaknya musuh”

Ya Chun mengangguk dan berkata dengan bangga, "Shifu, Anda benar, saya memang orang seperti itu!”

Master Hsing Yun melanjutkan, “Kamu tahu, Dunia ini adalah Dunia yang Separuh-Separuh. Langit Separuh, Bumi Separuh. Lelaki Separuh, Perempuan Separuh, Baik Separuh, Jahat Separuh, Jernih Separuh, Keruh Separuh. Sangat disayangkan, apa yg kamu miliki adalah dunia yg tidak utuh” ...

Ya Chun tercengang sekian saat, lalu bertanya ... “Kenapa Shifu mengatakan yang saya miliki adalah dunia yang tidak utuh?"

Master Hsing Yun menjawab, “Karena yang kamu cari adalah kesempurnaan, kamu tidak bisa menerima sisi sempurna yang hanya separuh saja, tidak bisa menerima ketidak sempurnaan yang merupakan sisi separuhnya lagi, oleh karena itu, yang kamu miliki adalah dunia yang tidak utuh, tidak akan pernah menjadi bulat utuh”

Ya Chun seketika itu juga merasa limbung, tidak tahu harus bagaimana. Dia lalu bertanya, ... "Lantas, saya harus bagaimana?”

Master Hsing Yun dengan welas asih menjawab, “Belajar mengerti dan toleran terhadap dunia yang tidak sempurna, maka kamu akan memiliki sebuah dunia yang utuh"

Do Not Stop Trying

Setiap tahun di sebuah desa nelayan selalu di selenggarakan lomba "ketahanan fisik & kejelian serta ketekunan".

Tata cara lomba: Kepala desa melemparkan sebuah batu sebesar genggaman bayi yang sudah di beri cat sebagai tanda ke laut, lalu para peserta lomba di minta untuk mengambil batu itu dengan menyelam.

Orang pertama yang mendapatkan batu tersebut pemenangnya. Tapi, jika tak ada yang bisa menemukan batu tersebut selama 3 jam, semua peserta akan di anggap gagal.

Suatu ketika, ada 20 pria dari desa tersebut yang ikut serta dalam lomba.

1 jam pertama, 10 peserta menyerah.

1 jam selanjutnya yang bertahan tinggal 3 peserta.

Ketika waktu tinggal ½jam, peserta yang bertahan hanya 1 orang.

Meskipun sudah tampak kelelahan, ia tidak menyerah dan terus berusaha.

Ketika waktu hampir habis, ia berulangkali muncul di permukaan laut, kemudian menyelam lagi.

Pada menit² terakhir, muncullah sang pria dengan membawa batu itu dan ia menjadi pemenangnya.

Ketika di tanya rahasia kemenangannya, pria itu menjawab:

”RAHASIANYA: SAYA TIDAK AKAN BERHENTI BERUSAHA SELAMA MASIH ADA WAKTU UNTUK MELAKUKANNYA.”

Orang yang berhasil dan sukses adalah orang yang berhasil bangkit 2X lebih banyak daripada kegagalannya.

Lakukanlah apapun yang ingin kita lakukan dengan penuh semangat tanpa pernah berpikir tentang hasil akhirnya.

Kita tidak bisa memilih berapa lama kita akan hidup, tapi kita bisa memilih berapa banyak hal² baik yang kita mau lakukan dalam kehidupan ini.

Kita juga tidak bisa mengendalikan suasana negatif di sekeliling kita, tapi kita bisa mengendalikan pikiran kita untuk terus berpikir positif dan terus berjuang melakukan hal² yang baik.

7 Keajaiban Dunia



Seorang guru memberikan tugas kepada siswanya untuk menuliskan 7 Keajaiban Dunia.

Tepat sebelum kelas usai siang itu, semua siswa diminta untuk mengumpulkan tugas mereka.

Seorang gadis kecil yang paling pendiam di kelas itu, mengumpulkan tugasnya paling akhir dengan ragu-ragu. Tidak ada seorangpun yang memperhatikan hal itu…

Malamnya sang guru memeriksa tugas itu.
Sebagian besar siswa menulis demikian,

Tujuh Keajaiban Dunia:

1. Piramida
2. TajMahal
3. Tembok Besar Cina
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara Eiffel
7. Kuil Parthenon

Lembar demi lembar memuat hal yang hampir sama. Beberapa perbedaan hanya terdapat pada urutan penulisan daftar tersebut.

Tapi guru itu terus memeriksa sampai lembar yang paling akhir…

Tapi saat memeriksa lembar yang paling akhir itu, sang guru terdiam. Lembar terakhir itu milik si gadis kecil pendiam…

Isinya seperti ini :

Tujuh Keajaiban Dunia:

1. Bisa Melihat
2. Bisa Mendengar
3. Bisa Menyentuh
4. Bisa diSayangi
5. Bisa Merasakan
6. Bisa Tertawa, dan
7. Bisa Mencintai…

Setelah duduk diam beberapa saat, sang guru menutup lembaran tugas siswanya.

Kemudian menundukkan kepalanya berdoa...

Mengucap syukur untuk gadis kecil pendiam di kelasnya yang telah mengajarkannya sebuah pelajaran hebat, yaitu:

Tidak perlu mencari sampai ke ujung bumi untuk menemukan keajaiban. Keajaiban itu ada di sekeliling kita untuk kita miliki dan tak lupa untuk kita syukuri...

Kalau Saja

Kalau yang diam kau remehkan, bikinlah perahu agar di dalam banjir nanti kau tak tenggelam.

Kalau yang tak terlihat oleh pandanganmu kau tiadakan, bersiaplah jatuh tertabrak olehnya.

Kalau yang kecil kau remehkan, bersiaplah dengan kekerdilanmu di genggaman kebesarannya.

Kalau yang terselubung kau anggap gelap, bersiaplah silau akan cahayanya saat selubung itu disingkap.

Kalau yang benar terus kau sesatkan, maka bersiaplah kau disesatkan oleh Sang Pemilik Kebenaran.

Kalau yang hina terus kau puja, maka bersiaplah kau terhina karena pujaanmu.

Kalau yang lemah terus kau tindas, maka bersiaplah terpelanting oleh kekuatan kesabarannya.

Senantiasa Tawadhu’ Sehebat Apapun Amalanmu

Berkata al-Imām Ibnu Qayyim rahimahullah :

"Jika Allah membukakan untukmu pintu shalat malam, janganlah kau memandang orang yang tidur dengan pandangan merendahkan."

"Jika Allah membukakan untukmu pintu puasa, jangan kau memandang orang yang tak berpuasa dengan pandangan merendahkan."

"Jika Allah membukakan untukmu pintu jihad, jangan kau memandang orang yang tak berjihad dengan pandangan merendahkan."

"Bisa saja orang yang tidur, yang tak berpuasa dan yang tak berjihad lebih dekat kepada Allah ketimbang dirimu."

"Sungguh, jika engkau tidur di malam hari kemudian di pagi harinya engkau bangun dalam keadaan penyesalan (dengan memohon ampun dari segala yang telah diperbuat) itu lebih baik, dari pada engkau bermalam kemudian bangun di pagi hari dalam keadaan 'ujub (berbangga dengan diri dan amalan). Karena orang yang 'ujub, tidak akan naik ke sisi Allah dari amalannya."

Wallahu'alam bishawab ...

Suara Hati (2)


Adakah yang lebih bening dari suara hati,
kala ia menegur kita tanpa suara.
Adakah yang lebih jujur dari nurani,
saat ia menyadarkan kita tanpa kata kata.
Adakah yang lebih tajam dari mata hati,
ketika ia menghentak kita dari beragam kesalahan dan alpa.

Ya, sebenarnya saat yang paling indah dari seluruh putaran kehidupan ini adalah
saat kita mampu secara jujur dan tulus mendengar suara hati.

Dari sanalah banyak tindakan dan perilaku kita menemukan arahnya yang benar.
Dari sana amal amal dan segala proses kehidupan kita memiliki pijakannya yang kokoh:
niat dan orientasi yang lurus.
Begitulah Rasulullah menggambarkan, bahwa hati adalah panglima.
Bila ia benar dan sehat, sehat pula seluruh aktivitas fisik pemiliknya.
Sebaliknya, bila ia rusak, rusak pula segala tingkah laku fisiknya.

Suara Hati

Didalam hati kita, didasar sanubari kita yang paling dalam, ada kekuatan yang sangat perkasa, sekaligus sumber kedamaian yang tiada tara. Disanalah bersemayam fitrah dan jati diri ketundukan kita –juga setiap manusia- kepada Allah swt. Setiap manusia sejak kali pertama ditakdirkan ada, telah diikat dengan kepatuhan kepada tauhid, mengesakan Allah Yang Maha Esa.

Allah swt berfirman, “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak anak adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (QS Al-A’raf:172).

Fitrah kemusliman atau ketundukan itu merupakan warna asli dari keseluruhan tabiat fisik dan psikis kita. Fitrah, yang dengannya manusia dititahkan, memberi kita sensor diri dan pelita penerang jalan. Dalam batasan kemanusiaan, petunjuk itu diberikan oleh suara hati nurani yang jujur.

Dalam suatu kesempatan, Rasulullah pernah mengajarkan kepada seorang sahabat bagaimana cara sederhana menentukan sesuatu itu baik atau buruk: “istafti qalbaka”, mintalah fatwa kepada hatimu.

Atau dalam kesempatan yang lain ia mengatakan, bahwa barang siapa yang amal baiknya mambuat hatinya suka, dan amal buruknya membuat ia gelisah maka dia itu muslim.

Dalam banyak hal, semestinya orang bisa bertanya kepada hati nuraninya apakah sesuatu itu baik atau buruk. Manusia diberi kemampuan untuk mengetahui secara standard apa saja yang layak atau tidak untuk dijalani. Manusia punya ukuran kepatutan kemanusiaannya. “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan.” (QS Asy-Syam:8).

Karenanya, manusia bilapun tidak mengerti banyak tentang ajaran wahyu Allah, semestinya ia masih bisa mendengar secara tulus apa suara hati nuraninya.

Jangan Panaskan Ulang Makanan Ini


6 Jenis Makanan Ini karena beberapa makanan bisa berubah komposisinya setelah dipanaskan ulang sehingga hilang kandungan gizinya, dan bahkan bisa menjadi beracun. Berikut ini makanan yang tidak dianjurkan untuk dihangatkan kembali:

Jamur

Masakan dengan bahan Jamur sebaiknya dimakan dengan segera ketika sudah dimasak, dan jika dibiarkan lama lebih baik memakannya pada kondisi dingin apa adanya, jangan dipanaskan ulang. Jika dipanaskan ulang, akan ada perubahan dalam komposisi proteinnya, dan bahkan ada perubahan rasa. Akibatnya dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, dan kehilangan manfaat gizi yang terkandung pada jamur.

Ayam

Sama seperti jamur, jika dipanaskan ulang daging ayam akan berubah komposisi proteinnya. Oleh karena itu, jika anda ingin menghangatkannya kembali tidak dianjurkan memanaskan ulang pada suhu tinggi, cukup dengan api kecil dengan waktu singkat hingga masakan terasa cukup hangat.

Kentang

Kentang adalah makanan yang sangat bergizi yang tidak dianjurkan untuk dipanaskan ulang karena kandungan gizinya akan hilang, dan bahkan jika dipanaskan berulang-ulang kemungkinan akan menjadi beracun. Makan segera setelah dimasak atau makan dalam kondisi dingin tanpa perlu memanaskannya kembali.

Bayam

Bayam adalah makanan yang mengandung banyak nitrat, yang jika dipanaskan berulang kali akan mengubah kandungan nitrat menjadi nitrit. Nitrit berpotensi karsinogenik (zat pemicu kanker) bagi tubuh manusia, jadi sangat dianjurkan agar hanya memakan masakan bayam dalam kondisi segar, makanlah segera setelah masakan matang. Hindari makan masakan bayam yang sudah tersimpan lama, dan jangan menghangatkannya untuk dimakan ulang.

Seledri

Seledri paling sering digunakan untuk sup, seledri juga mengandung nitrat yang akan berubah jadi nitrit yang sifatnya karsinogenik (pemicu kanker) jika dipanaskan ulang. Jika anda ingin memanaskan ulang sup anda sebaiknya buang terlebih dahulu potongan-potongan seledrinya.

Telur

Telur adalah makanan berisiko tinggi jika dipanaskan ulang. Telur akan menjadi sangat beracun jika terkena paparan suhu tinggi secara berulang. Terutama telur yang dimasak dengan cara direbus atau dimasak dalam kondisi bulat dengan bagian kuningya tetap di dalam.

IKHLAS‎.

Sesuatu yang sulit namun harus kita lakukan didalam kehidupan dan penghidupan di dunia ini adalah IKHLAS.

Ikhlas itu…. Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.

Ikhlas itu… Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan. ‎

Ikhlas itu… Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.

Ikhlas itu… Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.

Ikhlas itu… Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.

Ikhlas itu… ketika kau lebih mempertanya kan apa amalmu dibanding apa posisi mu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu. ‎

Ikhlas itu.. ketika ketersinggungan pribadi tak membuat mu keluar dari barisan dan merusak tatanan.

Ikhlas itu… ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.

Ikhlas itu… ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika tertinggal mendorongmu mempercepat kecepatan.

Ikhlas itu… ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.

Ikhlas itu… ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan jiwa besar , dan ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta dan data...

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ‎ "Dan mereka tidak diperintah kecuali agar beribadah kepada Allah dengan ikhlas dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan agar mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."‎ ( QS. 98:5‎).